Implementasi Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Perkotaan Berbasis Masyarakat

Permatasari, Intan (2019) Implementasi Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Perkotaan Berbasis Masyarakat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kota Blitar merupakan kota yang dijadikan pilot project pertama bersama dengan enam kota lainnya di Indonesia oleh Tim ISSDP pada Tahun 2006 dan kemudian dibentuklah Stategi Sanitasi Kota (SSK). Penyusunan SSK diawali dengan Study Environmental Health And Risk Assessment (EHRA) dan diteruskan dalam bentuk Buku Putih Sanitasi. Dalam rangka melaksanakan program sanitasi secara sistematis, terencana, terpadu, terintegrasi, dan berkelanjutan Pemerintah Kota Blitar membanguan Instalasi Pengeloaan Air Limbah (IPAL) Komunal yang dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, (1) implemetasi program percepatan pembangunan sanitasi perkotaan berbasis masyarakat yang meliputi standar dan ukuran kebijakan, sumber-sumber kebijakan, ciri dan karakteristik badan pelaksana, komunikasi antar organisasi dan kegiatan pelaksana, sikap para pelaksana, serta lingkungan ekonomi, sosial dan politik., (2) faktor-faktor yang menjadi pendukung maupun penghambat dalam implementasi program sanitasi berbasis masyarakat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di Dinas Lingkungan Hidup Kota Blitar. Data primer dalam penelitian ini berupa wawancara dengan narasumber dan data sekunder berupa dokumen pendukung terkait sanitasi berbasis masyarakat di Kota Blitar. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi non partisipan. Analisis data menggunakan analisis model interaktif Miles, Huberman, dan Saldana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) implemetasi program percepatan pembangunan sanitasi perkotaan berbasis masyarakat di Kota Blitar yang dilihat dari enam aspek teori van Matter dan van Horn secara umum sudah baik dimana aktor sudah menjalankan tugas dan fungsinya, komunikasi sudah tersampaikan ke masyarakat sehingga infrastruktur IPAL terbangun dan terawat oleh masyarakat, (2) faktor pendukung implemetasi program percepatan pembangunan sanitasi perkotaan berbasis masyarakat dukungan pemerintah dan dukungan masyarakat sedangkan faktor penghambatnya yaitu topografi rumah warga dan lingkungan ekonomi masyarakat. Dengan demikian saran yang diberikan adalah Dinas lingkungan hidup dan kelompok swadaya masyarakat (KSM) perlu melakukan sosialisasi terus menerus, memberikan pelatihan management keuangan kepada pelaksana lebih intensif, menerapkan kemudahan bagi masyarakat yang tidak mampu membayar iuran untuk tidak ditarik iuran.

English Abstract

Blitar city was as a first pilot project with other six cities in Indonesia by ISSDP Team in 2006 and it was then formed City Sanitation Strategy (SKK). the arangement of SKK began in form of Sanitation White Book. In order to implement sanitatio program systematically, planned, integrated, integrated and sustainable, the government of Blitar city built communal Waste Water Management Installation (IPAL) managed by Self-Help Groups Community (KSM). This research aimed to find out, (1) the implementation of acceleration of society based urban sanitation development including standard and policy measures, policy sources, characteristics of implementing agencies, communication between organizations and implementing activities, attitudes of implementer, as well as economic, social and political environments, (2) supporting and obstacles factors in implementing the program of society based sanitation. This research used descriptive research type with qualitative approach. The research site was at environmental services of Blitar city. Primary data in this research were interview with interviewee and secondary data were supporting document related to society based sanitation in Bitar City. Methods of collecting the data used in this research were interview and observation of non-participant. Data analysis used interactive model analysis of Miles, Huberman and Saldana. The result of the research showed that (1) implementation of development acceleration program of urban sanitation society-based seen from six aspects of theory of van Mattter and van Horn had been generally decent, in which actors had been conducted the task and the function. Communication had been revealed to society, thus, IPAL infrastructure was built and maintained by the government, (2) supporting factor of implementation of acceleration of society based urban sanitation development program had government and society supports and the obstacle factors were topography houses and the economic environment of the society. Therefore, the suggestion is that Environmental services and self-help group (KSM) needs to conduct continuous socialization, give training of finance management to more intensive implementer, implement facilities for people who are unable to pay contributions in order not to be required to pay.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2019/460/051906464
Uncontrolled Keywords: Implementation, Society based sanitation, program
Subjects: 300 Social sciences > 352 General considerations of public administration > 352.3 Executive management
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 13 Oct 2020 12:47
Last Modified: 13 Oct 2020 12:47
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/172426
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item