Pengembangan Industri Kreatif Desa (Studi Pada Desa Gintangan Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi)

Azaki, Naufal (2019) Pengembangan Industri Kreatif Desa (Studi Pada Desa Gintangan Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang fenomena kebangkitan sektor ekonomi kreatif di Indonesia dengan ditandai naiknya kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap PBD Indonesia selama kurun waktu 5 tahun terakhir. Dipilihnya Kabupaten Banyuwangi dilandasi kenyataan bahwa Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendapat atensi nasional atas inovasinya di sektor publik. Salah satu industri kreatif di Kabupaten Banyuwangi ialah industri anyaman bambu Desa Gintangan Kecamatan Blimbingsari. Penelitian yang mengambil situs di Desa Gintangan Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi ini berusaha menganalisis bagaimana pengembangan yang dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi, dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) melalui pendekatan penelitian kualitatif-deskriptif. Penelitian ini berfokus pada 4 (empat) bidang pengembangan sesuai dengan Pasal 17 UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM yang meliputi 1) produksi dan pengolahan; 2) pemasaran; 3) sumberdaya manusia; serta 4) desain dan teknologi. Fokus ini juga didukung oleh berbagai macam literatur teori terkait dengan menggunakan analisa data model Miles, Huberman, dan Saldana. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam hal ini Disperindag belum sepenuhnya memberikan perhatian khusus pada industri kreatif anyaman bambu di Desa Gintangan. Aspek produksi dan pengolahan masih belum optimal ditandai dengan belum adanya bantuan sarana prasarana yang memadai, kebutuhan bahan baku yang masih berasal dari daerah lain, serta lemahnya aspek manajemen bisnis. Aspek pemasaran terbantukan dengan banyaknya festival dan even daerah seperti Festival Bambu dan Dekranasda meskipun pemanfaatan media internet sebagai pemasaran masih belum berjalan optimal. Pada aspek bidang sumberdaya manusia, pengembangan yang ada belum menyentuh aspek regenerasi serta belum adanya lembaga pendidikan dan latihan khusus. Aspek desain dan teknologi juga masih terkendala perihal belum ada satupun produksi anyaman bambu Desa Gintangan yang memiliki sertifikasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Berdasarkan analisa lapangan, disimpulkan bahwa pengembangan industri kreatif di Desa Gintangan memiliki faktor pendukung antara lain perencanaan strategis daerah yang memadai, branding Desa Gintangan yang bagus, serta anyaman bambu yang memiliki karakteristik khas. Selain itu faktor penghambat yang mengemuka ialah belum ada program khusus yang berkelanjutan, kesadaran masyarakat yang kurang, bahan baku dan pembukuan, serta konflik kepentingan. Rekomendasi antara lain perlu ada program berkelanjutan, efektivitas pelatihan & bimbingan teknis, solusi untuk bahan baku & pembukuan, perlu BUMDes Gintangan, serta kemitraan dengan pihak ketiga.

English Abstract

This research was conducted on the background of the phenomenon of the rise of the creative economic sector in Indonesia with a marked increase in the contribution to Indonesian PBD over the past 5 years. Banyuwangi Regency was chosen based on the fact that the Banyuwangi District Government received national attention for its innovations in the public sector. One of the creative industries in Banyuwangi Regency is the bamboo weaving industry in Gintangan Village, Blimbingsari District. The research that took the site in Gintangan Village, Blimbingsari District, Banyuwangi Regency, tried to analyze how the development was carried out by the Banyuwangi Regency Government, in this case the Department of Industry and Trade through a qualitative-descriptive research approach. This study focuses on 4 (four) areas of development in accordance with Article 17 of Law Number 20 of 2008 concerning MSMEs covering 1) production and processing; 2) marketing; 3) human resources; and 4) design and technology. This focus is also supported by various types of theoretical literature related to using data analysis models of Miles, Huberman, and Saldana. The results of the study concluded that the Banyuwangi District Government in this case the Disperindag had not yet fully paid special attention to the creative industries of bamboo weaving in Gintangan Village. The aspects of production and processing are still not optimal, marked by the lack of adequate infrastructure assistance, raw material needs from other regions, and weak business management aspects. The marketing aspect is helped by the number of regional festivals and events such as the Bamboo Festival and Dekranasda, although the use of internet media as marketing has not run optimally. In the aspect of human resources, the existing development has not touched the aspects of regeneration and the absence of special educational institutions and training. The design and technology aspects are also still constrained regarding the fact that none of the production of bamboo weaving in Gintangan has certified Intellectual Property Rights (HKI). Based on field analysis, it was concluded that the development of creative industries in Gintangan Village had supporting factors such as adequate regional strategic planning, good branding of Gintangan Village, and woven bamboo that had distinctive characteristics. In addition, the inhibiting factor that emerged was that there were no special sustainable programs, less public awareness, raw materials and accounting, and conflicts of interest. Recommendations include the need for sustainable programs, effectiveness of training & technical guidance, solutions for raw materials & bookkeeping, the need for Gintangan BUMDes, and partnerships with third parties

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2019/41/051906030
Uncontrolled Keywords: pengembangan, industri kreatif, anyaman bambu, Gintangan, development, creative industry, bamboo weaving, Gintangan
Subjects: 300 Social sciences > 352 General considerations of public administration > 352.1 Jurisdictional levels of administration > 352.14 Local Administration
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 21 Oct 2020 05:11
Last Modified: 28 Oct 2021 03:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/172322
[thumbnail of 4. FULL TEXT Skripsi Naufal Azaki 155030100111068 (2).pdf]
Preview
Text
4. FULL TEXT Skripsi Naufal Azaki 155030100111068 (2).pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item