Aspek Biologi Ikan Tawes (Barbonymus gonionotus) Dari Waduk Sangiran, Ngawi, Jawa Timur

Perminta, Mega Ulfia Eka (2019) Aspek Biologi Ikan Tawes (Barbonymus gonionotus) Dari Waduk Sangiran, Ngawi, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

lnformasi mengenai aspek biologi ikan tawes perlu diketahui untuk menentukan kebijakan pengelolaan sebagai upaya pengontrolan penangkapan ikan tawes di Waduk Sangiran. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aspek biologi ikan tawes yang tertangkap di Waduk Sangiran, yang meliputi hubungan panjang dan berat dengan uji regresi, faktor kondisi, TKG, IKG, nisbah kelamin dengan uji chi square dan kesesuaian habitatnya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2019. Pengambilan sampel Ikan tawes dilakukan di tiga stasiun yaitu inlet sungai wekas, percabangan sungai wekas dan di tengah waduk. Alat tangkap yang digunakan berupa pancing. Pengukuran kualitas airmeliputi suhu, kecerahan, pH dan Oksigen terlarut. Total sampel yang diamati sebanyak 100 ekor yaitu ikan jantan sebanyak 59 ekor dan ikan betina 41 ekor. Pengambilan dan pengamatan sampel gonad dilakukan langsung di lapang dengan metode kesteven dalam Effendie (2002),. Pengukuran berat gonad dilakukan di Laboratorium Reproduksi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan ukuran panjang ikan tawes jantan yang tertangkap berkisar 5,6 — 11,1 cm, sedangkan Ikan tawes betina berkisar 6 — 11,9 cm. Ukuran berat Ikan tawes jantan yang tertangkap antara 2,2-12,8 gram, sedangkan Ikan tawes betina antara 2,6-19,3 gram. Hubungan panjang dan berat Ikan tawes yang tertangkap menunjukkan nilai b<3 yang menggambarkan bahwa pola pertumbuhan bersifat allometrik negatif atau pertambahan panjang lebih cepat daripada pertambahan beratnya. Hasil pengamatan TKG Ikan tawes yang tertangkap didominasi oleh ikan dengan kategori TKG II atau fase dara berkembang yang menggambarkan ikan belum matang gonad. Indeks Kematangan Gonad (IKG) ikan tawes jantan yang tertangkap berkisar 0,0561 — 2,9967%, sedangkan IKG ikan betina berkisar 0,0319 — 24%, menunjukkan bahwa nilai IKG betina lebih besar dibandingkan ikan jantan. Nisbah kelamin ikan tawes jantan menunjukkan perbandingan yang seimbang. Nilai faktor kondisi Ikan tawes yang tertangkap sebesar 1,0094 untuk jantan dan 1,0204 untuk betina. Berdasarkan faktor kondisi tawes betina yang tertangkap lebih besar dibandingkan dengan nilai faktor kondisi tawes jantan. Hal ini bisa disebabkan karena faktor intrinsik (perkembangan gonad dan cadangan lemak) maupun faktor ekstrinsik (ketersediaan sumberdaya makanan dan tekanan lingkungan. Hasil pengukuran kualitas air meliputi parameter suhu berkisar 26-32°C, kecerahan berkisar 109,35 — 137,35 cm, pH berkisar antara 7 -8 dan oksigen terlarut berkisar 7,45 — 8,82 mg/I. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai parameter kualitas air tergolong baik dan dapat mendukung kelangsungan hidup ikan tawes. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah menurunnya jumlah populasi ikan tawes yaitu dengan dilakukannya pembatasan ukuran ikan yang boleh ditangkap sehingga ikan yang masih berukuran kecil memiliki kesempatan untuk tumbuh dewasa dan berkembangbiak. Pada saat penelitian ikan tawes ini, ikan tawes yang didapatkan seharusnya belum boleh ditangkap.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/543/051904110
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 597 Cold-blooded vertebrates > 597.4 Miscellaneous superorders of Actinopterygii
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 03 Nov 2020 14:10
Last Modified: 03 Nov 2020 14:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/171830
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item