Pemanfaatan Rhizobakteri pada Beberapa Tumbuhan di UB Forest sebagai Agens Pengendali Hayati Penyakit Layu Bakteri (Ralstonia solanacearum) pada Tanaman Kentang

Izza, Junda Fauzul (2018) Pemanfaatan Rhizobakteri pada Beberapa Tumbuhan di UB Forest sebagai Agens Pengendali Hayati Penyakit Layu Bakteri (Ralstonia solanacearum) pada Tanaman Kentang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas pangan dunia yang menduduki urutan ketiga setelah padi dan gandum. Kendala yang menghambat produksi kentang salah satunya yaitu penyakit layu yang diakibatkan oleh patogen solanacearum. Pengendalian yang dilakukan melalui agens hayati dalam menekan fitopatogen dan meningkatkan produksi tanaman. Agens hayati dalam penelitian ini diisolasi dari daerah perakaran beberapa tumbuhan di UB Forest. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan rhizobakteri yang efektif mengendalikan penyakit layu bakteri dan meningkatkan pertumbuhan pada tanaman kentang. Penelitian dilaksanakan dan bulan Desember 2017 hingga Mei 2018 di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, UB Forest, dan Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji, Batu. Tanah sekitar perakaran dari beberapa tumbuhan di UB Forest diisolasi kemudian dilakukan pengujian aktivitas sebagai pemicu pertumbuhan berupa kemampuan melarutkan Fosfat dan menambat Nitrogen. Isolat bakteri terpilih dilakukan uji penghambatan secara in vitro dan pengamatan persentase kejadian penyakit serta pertumbuhan tanaman kentang secara in vivo Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan. Percobaan terdiri dari perlakuan kontrol negatif yaitu menggunakan aquades steril, kontrol positif bakterisida Streptomysin sulfat, dan 5 isolat bakteri terpilih. Hasil eksplorasi didapatkan 20 isolat bakteri rhizosfer yang bersifat antagonis terhadap R. solanacearum. Isolat bakteri rhizosfer yang memiliki kemampuan dalam menambat nitrogen yaitu sebanyak 16 isolat, sedangkan yang mampu melarukan fosfat sebanyak 7 isolat. Lima isolat yaitu AGR 1, AGR 2, EPT 8, EPT 9 dan AGR 9 dipilih karena memiliki kemampuan antagonis yang tinggi terhadap patogen secara in vitro. Isolat AGR 2 memiliki rerata diameter penghambatan yang sama dengan bakterisida secara in vitro. Secara in vivo EPT 9 mampu menurunkan kejadian penyakit 5 minggu setelah aplikasi (MSA) lebih baik dan perlakuan lainnya. Aplikasi bakteri rhizosfer yang terpilih mampu meningkatkan rerata berat umbi kentang dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Berdasarkan hasil identifikasi dan karakterisasi fisiologis dan biokimia isolat bakteri AGR 1 diketahui sebagai Xanthomonas sp., AGR 2 merupakan Pseudomonas sp., EPT 8 dan EPT 9 yaitu Bacillus sp. dam AGR 9 diketahui berasal dan genus Pantoea.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2018/451/051808127
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.2 Edible tubers and bulbs > 635.21 Potatoes
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 24 Aug 2020 06:53
Last Modified: 24 Aug 2020 06:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/171799
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item