Persepsi Orang Tua Di Kelurahan Manyaran Kediri Atas Perilaku Anak Meniru Adegan Kekerasan Dalam Tayangan Sinetron Anak Langit

Mahendra, Ryanda Aldi (2019) Persepsi Orang Tua Di Kelurahan Manyaran Kediri Atas Perilaku Anak Meniru Adegan Kekerasan Dalam Tayangan Sinetron Anak Langit. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini berjudul Persepsi Orang Tua di Kelurahan Manyaran Kediri Atas Perilaku Anak Meniru Adegan Kekerasan Dalam Tayangan Sinetron Anak Langit Tujuan penelitian ini adalah untuk adalah mengetahui persepsi orang tua atas perilaku anak meniru adegan kekerasan dalam tayangan sinetron Anak Langit. Lokasi penelitian yaitu di Desa Manyaran Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan tipe penelitian ini adalah diskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Focus Group Discussing (FGD) tiknik ini cara pengumpulan data atau risetnya untuk memahami sikap dan perilaku khalayak, dalam hal ini adalah informan sebanyak 6 orang. Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu Depth Interview kepada 6 orang informan. Dari hasil analisis, diketahui bahwa menurut orang tua (informan) dalam tayangan sinetron Anak Langit banyak menampilkan adegan balapan liar dan adegan kekerasan baik verbal maupun non verbal. Berdasarkan hasil wawancara dengan para orang tua (informan) bahwa sinetron Anak Langit berdampak kurang baik bagi anak-anak mereka, seperti adegan-adegan perkelahian, kebut-kebutan di jalanan, serta balapan motor. Komisi Penyiaran Indonesia (“KPI”) Pusat menemukan potensi pelanggaran pada Program Siaran “Anak Langit” yang ditayangkan oleh stasiun SCTV. KPI Pusat menilai hal tersebut berpotensi melanggar Pasal 15 Ayat (1) dan Pasal 37 Ayat (4) huruf a SPS KPI Tahun 2012 tentang kewajiban program siaran memperhatikan dan melindungi kepentingan anak serta larangan program siaran menampilkan muatan yang mendorong remaja belajar tentang perilaku tidak pantas. Sinetron Anak Langit, menurut orang tua (informan) sangat mudah ditiru anak-anak dan ada kecenderungan anak-anak untuk meniru secara langsung. Dalam sinetron inipun juga seperti mengajarkan bahwa setiap masalah harus diselesaikan dengan berkelahi dan balapan liar, hal tersebut justru bisa mengajarkan pada pola pikir anak bahwa seperti itulah cara menyelesaikan sebuah masalah. Jika dibiarkan, maka tayangan sinetron Anak Langit ini “dianggap sebagai contoh yang benar” dan di tiru serta praktekkan dalam kehidupan sehari-hari oleh penontonnya terutama anak-anak. Merujuk pada UU No. 32 Tahun 2002 Pasal 36 Ayat 1 tentang penyiaran disebutkan, dalam setiap isi siaran di media massa wajib mengandung informasi, pendidikan dan hiburan. Jadi, Sinetron yang ditayangkan di televise ditujukan untuk mendidik masyarakat dalam bersikap dan berperilaku yang baik sehingga sinetron di televisi dapat dijadikan sebagai contoh yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

English Abstract

The title of the research is Parents’ Perception in Manyaran Village Kediri Toward Children Behavior Imitating Violent Scene in Anak Langit Soap Opera. This research aimed to find out parents’ perception toward children behavior imitating violent scene. The research site was in Mayaran Village, Banyakan Sub-District, Kediri District. The type of the research was qualitative and the type of the research was descriptive. Technique of collecting the data in this research used Focus Group Discussing (FGD). the technique was used to find out audience attitudes and behavior, in this case 6 informants. Technique of collecting the data used in this research was Depth Interview with 6 informants. From the result of analysis, it was known that according to informants (parents), Anak Langit Soap opera often showed wild race scenes and scenes of verbal and non verbal violence. Based on the results of interviews with parents (informants), Anak Langit soap opera had an unfavorable impact on their children, such as fighting scenes, speeding on the streets, and motorbike races. The Indonesian Broadcasting Commission ("KPI") found potential violations on the "Anak Langit" Broadcast Program which was broadcast by SCTV stations. The Central KPI considered that this had the potential to violate Article 15 Paragraph (1) and Article 37 Paragraph (4) letter a SPS KPI of 2012 concerning the obligation of broadcast programs to pay attention to and protect children's interests and prohibit broadcast programs from displaying content that encourages teenagers to learn about inappropriate behavior. According to parents (informants), Anak Langit soap opera was very easy to be imitated by children and there was a tendency for children to imitate directly. Even in soap operas like teaching that every problem had to be solved by fighting and wild racing, it could actually make the child's mindset that that's how to solve a problem. If it was not payed attention, Anak Langit Soap Opera was considered as “good example” and children would imitate in their daily lives. According to Law Number 32 Year 2002, Article 36 Section 1 about broadcasting, it is revealed that each broadcast content in the mass media must contain information, education and entertainment. Therefore, soap operas aired on television are intended to educate the public in behaving. Thus,t soap operas on television can be used as examples which can be applied to everyday life.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FISIP/2019/621/051905488
Uncontrolled Keywords: persepsi orang tua, sinetron Anak Langit, adegan kekerasan-Parents’ Perception, Anak Langit Soap Opera, Violence Scene.
Subjects: 300 Social sciences > 302 Social interaction > 302.2 Communication
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 15 Oct 2020 09:28
Last Modified: 21 Oct 2021 06:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/171723
[thumbnail of Ryanda Aldi Mahendra.pdf]
Preview
Text
Ryanda Aldi Mahendra.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item