Diskursus Konservasi Dan Konflik Akses Di Indonesia (Studi Tentang Konflik Akses Atas Sumberdaya Hutan Di Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani)

-, Pahrirreza (2019) Diskursus Konservasi Dan Konflik Akses Di Indonesia (Studi Tentang Konflik Akses Atas Sumberdaya Hutan Di Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membahas dua hal terkait konflik yang terjadi di Taman Nasional Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat,: 1) meninjau sejarah diskursus konservasi yang menjadi sarana kontrol akses sumberdaya hutan untuk memahami asal usul dari konflik akses di kawasan Taman Nasional yang seringkali berujung pada kriminalisasi terhadap akses masyarakat; dan 2) menjelaskan dinamika relasi akses antar aktor yang memiliki kepentingan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Konflik ini dibahas menggunakan perspektif ekologi politik pasca-strukturalisme (pasca-Marxisme) dan menggunakan teori akses untuk memahami relasi akses antar aktor. Penelitian ini menemukan bahwa diskursus konservasi pertama kali diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda. Pada awalnya diskursus konservasi tak berpengaruh terhadap akses masyarakat di kawasan hutan Gunung Rinjani termasuk di Jurang Koak. Sampai akhirnya tahun 1941 ketika kawasan hutan Gunung Rinjani ditetapkan sebagai Suaka Margasatwa. Penunjukan kawasan konservasi ini yang membuat mereka kehilangan akses ke dalam hutan sampai sekarang. Hilangnya akses ke dalam hutan ini pada akhirnya membuat masyarakat melawan untuk mendapatkan kembali akses ke dalam hutan. Di Jurang Koak perlawanan dilakukan setidaknya oleh lima generasi. Empat generasi melakukan perlawanan pada masa Orde Baru dan satu generasi lagi yang menyebut diri mereka generasi kelima melakukan perlawanan pada masa Reformasi. Generasi kelima ini melakukan perlawanan yang konfrontatif, berbeda dengan generasi sebelum mereka yang melawan secara diam-diam. Generasi kelima ini memanfaatkan berbagai macam mekanisme, baik secara ilegal dengan menduduki lahan negara maupun relasional dengan membentuk aliansi dan hubungan dengan para politikus dan aktivis agar kontrol akses mereka tetap berjalan.

English Abstract

This study aims to discuss two issues related to the conflict that occurred in Gunung Rinjani National Park, Lombok, West Nusa Tenggara: 1) reviewing the history of conservation discourse that is a means of controlling forest resource access to understand the origin of access conflicts in the National Park area often leading to criminalization of public access; and 2) explain the dynamics of access relations between actors who have an interest in the Gunung Rinjani National Park area. This conflict was discussed using the perspective of political ecology post-structuralism (post-Marxism) and using the theory of access to understand the relation of access between actors. This study found that conservation discourse was first introduced by the Dutch East Indies colonial government. At first the conservation discourse had no effect on people's access to the Mount Rinjani forest area, including in Jurang Koak. Until finally in 1941 when the forest area of Mount Rinjani was designated as a Wildlife Reserve. The appointment of this conservation area has caused them to lose access to the forest until now. This loss of access to the forest ultimately makes people fight to regain access to the forest. In the Jurang Koak resistance is carried out by at least five generations. Four generations carried out resistance in the New Order era and another generation called themselves the fifth generation of resistance during the Reformation. This fifth generation is confrontational in opposition, different from the generation before those who fought secretly. This fifth generation uses a variety of mechanisms, both illegally by occupying state and relational land by forming alliances and relationships with politicians and activist so that their access control continues.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FISIP/2019/697/051905543
Uncontrolled Keywords: Diskursus konservasi, konflik akses, Taman Nasional Gunung Rinjani, Jurang Koak-Conservation discourse, access conflict, Gunung Rinjani National Park, Jurang Koak
Subjects: 300 Social sciences > 303 Social Processes > 303.6 Conflict and conflict resolution
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 05 Aug 2020 07:24
Last Modified: 21 Oct 2021 07:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/171593
[thumbnail of Pahrirreza.pdf]
Preview
Text
Pahrirreza.pdf

Download (8MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item