Pengalaman Dan Strategi Resiliensi Petani Dalam Menghadapi Bencana Banjir Desa Dinden, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi

Rizanaldie, Alfin Rengga (2019) Pengalaman Dan Strategi Resiliensi Petani Dalam Menghadapi Bencana Banjir Desa Dinden, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bahaya banjir dapat menyebabkan sebuah bencana alam apabila bertemu dengan kerentanan. Semakin tinggi kerentanan yang dimiliki masyarakat dapat memperbesar terjadinya sebuah bencana alam. Desa Dinden, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi merupakan desa yang memiliki resiko bahaya banjir yang tinggi. Bahaya banjir dapat menyebabkan menurunnya kualitas panen, kerugian materiil petani dan bahkan gagal panen pada daerah-daerah cekungan. Namun besarnya resiko banjir tidak membuat petani bermigrasi atau beralih mata pencaharian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ancaman bencana banjir dan kerentanan yang dimiliki petani Desa Dinden dengan teori analisis kebencanaan Crunch Model dan upaya petani untuk tetap dalam kondisi stabil setelah bencana dengan strategi resiliensi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan metode penentuan informan purposive sampling yang difokuskan terhadap petani yang memiliki resiko bahaya banjir tinggi. Desa Dinden memiliki resiko bahaya banjir yang tinggi karena termasuk daerah muara sungai Bengawan Madiun dan termasuk sebagai daerah yang rendah. Bencana banjir di Desa Dinden terjadi pada tahun 2007 akibat bahaya banjir yang tinggi bertemu dengan kerentanan petani yang tinggi saat itu. Kerentanan yang dimiliki petani Desa Dinden diantaranya disebabkan oleh kurangnya akses terhadap pemerintah dalam pertanian dan antisipasi banjir, pengetahuan masyarakat yang kurang terhadap banjir serta bahaya banjir yang besar dan berbeda dari banjir biasanya. Desa Dinden juga mendapat air kiriman dari Kabupaten Ponorogo dan Madiun yang menyebabkan banjir semakin besar. Namun, setelah terjadinya bencana banjir 2007, menjadi titik balik bagi petani dalam menghadapi banjir. Strategi resiliensi melalui penghitungan masa tanam dan panen, sistem panen dan penyimpanan hasil panen, pembentukan koperasi pertanian, keikutsertaan dalam asuransi pertanian serta kemauan petani untuk belajar dalam mengakses pemerintah dapat membuat petani bertahan dan tetap stabil meskipun terjadi bahaya banjir yang besar setelah bencana banjir tahun 2007

English Abstract

The hazard of the flood can cause a natural disaster when met with vulnerability. The more vulnerability people have can magnify a natural disaster. Dinden Village, Kwadungan, Ngawi is a village with high risk of flood hazard. The dangers of flooding can cause declining crop quality, loss of peasant material and even crop failure in sunken areas.. However, the high risk of flood hazard doesn’t make peasants migrate or switch livehoods. The purpose of this study is so determine the threat of flood disaster and the vulnerability of the peasant Dinden Village with cruch model theory analysis of disaster and the peasants efforts to remain in stable condition after disaster with resiliency strategy. This study uses a qualitative descriptive research method with a purposive sampling identification method focused on a with high risk of flood hazard. Dinden Village presents a high risk of hazard flooding because it includes the estuary of the mighty waters Bengawan Madiun river and includes as low ground. Flood disaster in Dinden Village occurred in 2007 as a result of high flooding hazards met with the peasant’s high vulnerability at the time. The vulnerabilities of the peasant in Dinden Village were due to lack of goverment access in agriculture and flood anticipation, lesser publick knowlade of flooding and the dangers of flooding and different from regular ones. Dinden Village also got a shipment of water from Ponorogo and Madiun that caused the flooding to swell. However, after the 2007 flood disaster, a turning point for peasants in the face of the flood hazard. Resiliency strategies through counting time growing and harvesting, harvest system and storing crops, formation of agricultural cooperative, participation in farm insurance and the peasants will to learn to access the goverment can help the peasants survive and remain stable despite the dangers of flood the one after the 2007 flood disaster.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FISIP/.2019/501/051905332
Uncontrolled Keywords: Crunch Model, Kerentanan, Bahaya alam, Bencana alam Resiliiensi, Crunch Model, Vulnerability, Hazard, Disaster, Resiliency strategy
Subjects: 300 Social sciences > 363 Other social problems and services > 363.3 Other aspects of public safety > 363.34 Disasters > 363.349 Specific kinds of disasters > 363.349 3 Floods
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 05 Aug 2020 07:22
Last Modified: 05 Aug 2020 07:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/171348
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item