Pramesti, Rizky Nanda Hendra (2019) Ruang Gerak Anak Autis di Pusat Layanan Autis Kota Malang dengan Pendekatan TEACCH (Treatment and Education of Autistic and Related Communication Handicapped Children). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jumlah penyandang autis di Indonesia semakin meningkat dan setiap anak berhak mendapatkan pendidikan. Pemerintah telah menyediakan Pusat Layanan Autis (PLA) yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Tujuan dari didirikannya PLA adalah untuk membantu perkembangan anak autis. PLA Kota Malang merupakan PLA yang pertama kali didirikan di Indonesia kemudian disusul oleh 27 PLA lainnya. Pusat Layanan Autis (PLA) Kota Malang menerapkan metode pembelajaran structured teaching dengan pendekatan TEACCH dimana terdapat empat komponen penting, yaitu struktur fisik, jadwal, sistem kerja, dan struktur visual. Keempat komponen tersebut saling terkait satu sama lain agar tujuan dalam membantu perkembangan anak autis dapat tercapai. Struktur fisik merupakan langkah awal untuk mendorong minat anak autis. Pengaturan fisik ruang yang baik dapat meminimalkan efek tantrum pada anak autis. Agar fasilitas yang disediakan pemerintah tepat sasaran maka perlu adanya penelitian mengenai ruang gerak anak autis dengan pendekatan TEACCH. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah behavioral mapping berupa person centered mapping, place centered mapping, dan physical trace yang bertujuan untuk mengetahui pola aktivitas, tata letak perabot, dan jejak aktivitas anak autis selama kegiatan terapi. Hasil yang didapatkan adalah anthropometri anak autis dikarenakan anthropometri anak autis berbeda dengan anak normal. Serta besaran ruang gerak anak autis Kelas Intervensi yaitu 9 ruang indoor di PLA Kota Malang. Berdasarkan dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa besaran ruang yang ada di PLA Kota Malang belum sesuai dengan kebutuhan ruang gerak anak autis. Luas ruang gerak belum memenuhi perhitungan anthropometri anak autis dan aktivitas selama kegiatan terapi. Sehingga mengakibatkan proses terapi belum berjalan dengan optimal. Dari hasil penelitian diharapkan dapat diterapkan pada ruang indoor yang digunakan oleh kelompok intervensi ketika kegiatan terapi di PLA Kota Malang. Besaran ruang yang belum sesuai dengan kebutuhan ruang gerak anak dapat diperbaiki secara bertahap untuk mendukung program TEACCH. Struktur fisik yang baik dapat membantu proses perkembangan perilaku anak. Dari hasil penelitian dapat dijadikan acuan bagi PLA yang akan dibangun selanjutnya agar pengaturan fisik ruang dapat direncanakan dengan baik. Sebaiknya ditambahkan Ruang Konseling untuk mendukung metode structured teaching dengan pendekatan TEACHH yang melibatkan peran orangtua dalam proses perkembangan anak autis. Untuk penelitian selanjutnya dapat mencari ruang gerak anak autis selain Kelas Intervensi. Di PLA Kota Malang terdapat pula Kelas Transisi dan Kelas Vokasi dengan rentang usia yang lebih dewasa dibandingkan Kelas Intervensi. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti anthropometri anak autis di semua usia. Dikarenakan pada penelitian ini hanya sebatas usia 8 tahun yang dijadikan sebagai acuan perhitungan ruang gerak anak autis. Selain itu disarankan menggunakan CCTV untuk mendukung metode analisis data agar hasil dari pemetaan anak autis lebih akurat.
English Abstract
The number of autistic people in Indonesia is increasing and every child has the right to education. The government has provided Autism Service Centers spread across several cities in Indonesia. The purpose of establishing the PLA is to help the development of autistic children. PLA Malang City is the first PLA established in Indonesia and then followed by 27 other Autistic Service Centers. Malang City Autism Service Center applies structured teaching learning methods with the TEACCH approach where there are four important components, namely physical structure, schedule, work system, and visual structure. The four components are interrelated with each other so that the goal of helping the development of autistic children can be achieved. Physical structure is the first step to encourage the interest of autistic children. A good physical arrangement of space can minimize the tantrum effect in autistic children. In order for the facilities provided by the government to be right on target, there is a need for research on the space for autistic children with the TEACCH approach. The method used in this study is behavioral mapping in the form of person centered mapping, place centered mapping, and physical trace that aims to determine the pattern of activity, furniture layout, and trace activities of autistic children during therapy activities. The results obtained are anthropometry of children with autism because anthropometry of autistic children is different from normal children. As well as the amount of space for autistic children Intervention Class, namely 9 indoor spaces in Malang City Autism Service Center. Based on the results of the study it can be seen that the amount of space available in PLA Malang City is not in accordance with the space requirements of autistic children. The area of motion has not met the autistic anthropometry calculations and activities during therapy activities. So that the therapy process has not run optimally. The results of the study are expected to be applied to the indoor space used by the intervention group when therapeutic activities in PLA Malang City. The amount of space that is not yet in accordance with the child's space requirements can be improved gradually to support the TEACCH program. A good physical structure can help the process of developing a child's behavior. The results of the research can be used as a reference for the PLA which will be built further so that the physical arrangement of the space can be well planned. Counseling rooms should be added to support the structured teaching method with the TEACHH approach that involves the role of parents in the process of developing autistic children. For further research it can look for the space for autistic children in addition to the Intervention Class. In PLA Malang City there are also Transition Classes and Vocational Classes with a more mature age range than Intervention Classes. For further research it is recommended to examine anthropometry in autistic children of all ages. Because in this study only limited to the age of 8 years is used as a reference for calculating the space for autistic children. In addition, it is recommended to use CCTV to support data analysis methods so that the results of mapping autistic children are more accurate.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FT/2019/284/051904743 |
| Uncontrolled Keywords: | Ruang, Autis, Anthropometri, TEACCH-Space, Autism, Anthropometry, TEACCH-Space, Autism, Anthropometry, TEACCH |
| Subjects: | 700 The Arts > 725 Public structures > 725.5 Welfare and health buildings |
| Divisions: | Fakultas Teknik > Arsitektur |
| Depositing User: | soegeng sugeng |
| Date Deposited: | 24 Aug 2020 06:49 |
| Last Modified: | 24 Aug 2020 06:49 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/171273 |
Actions (login required)
 |
View Item |