Azmi, Dyllan Naufal (2019) Karakteristik Visual dan Spasial Bangunan Gedung Hoofdbureau Polrestabes Surabaya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Gedung Hoofdbureau (awalnya Djotangan-Militaire Kazerne) adalah bangunan barak militer yang diperuntukkan sebagai tempat tinggal tentara kerajaan Hindia Belanda (KNIL) yang didirikan sejak tahun 1828 pada pemerintahan Gubernur Hindia Belanda Jendral Willem Herman Daendels. Gedung tersebut kemudian dijadikan sebagai markas polisi Belanda pada tahun 1928 dan kini termasuk sebagai bangunan cagar budaya di Kota Surabaya. Jika dilihat secara kasat mata gedung Hoofdbureau memiliki keunikan dari cirikhas arsitektur klazzisme yang berkembang di periode 1770 - 1850. Pertumbuhan kota Surabaya yang pesat dikhawatirkan dapat berdampak pada bangunan Gedung Hoofdbureau Polrestabes Surabaya. Oleh karena itu, pengkajian karakteristik spasial dan visual bangunan dirasa penting dalam upaya untuk tetap menjaga keaslian bangunan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Hasil studi menunjukkan bahwa fungsi ruang bangunan adalah sebagai kantor dan Museum Hidup Polrestabes Surabaya. Hubungan ruang yang terbentuk pada bangunan adalah hubungan ruang dalam ruang. Sirkulasi yang terdapat pada bangunan adalah sirkulasi linier dengan dua akses pintu masuk utama dari timur dan utara bangunan. Terdapat perubahan organisasi ruang yang awalnya terpusat menjadi organisasi ruang terklaster. Secara keseluruhan, orientasi bangunan menghadap ke arah timur yang merupakan akses keluar masuk utama menuju tapak bangunan Gedung Hoofdbureau Polrestabes Surabaya. Secara keseluruhan, geometri utama yang ada pada bangunan adalah persegi panjang, segitiga, dan trapesium. Keseimbangan bangunan tergolong keseimbangan asimetris sedangkan pada elemen-elemen bangunan merupakan keseimbangan simetris. Irama dari keseluruhan bangunan adalah irama statis yang dicapai melalui perulangan dari elemen bangunan dengan jenis, ukuran, dan jarak yang sama. Proporsi pada bangunan secara keseluruhan menimbulkan kesan ruang yang terasa besar dan bangunan dilihat sebagai komponen keseluruhan dan detailnya. Pencapaian dominasi pada bangunan diperoleh melalui dominasi perulangan, serta kontras pada warna dan ukuran elemen bangunan yang masiv dari aksentuasi jendela krepyak, atap tritisan, dan kolom-kolom ionic dan tuscan khas era klazzisme.
English Abstract
Hoofdbureau building (originally Djotangan-Militaire Kazerne) is a military barracks building designated as the residence of the Dutch East Indies (KNIL) army which was founded in 1828 in the government of Willem Herman Daendels. The building was later used as the Dutch police headquarters in 1928 and is now included as a cultural heritage building in Surabaya. Hoofdbureau building has a unique style of klazzisme architecture that developed in the period 1770 - 1850. Rapid growth of Surabaya city is feared to have an impact on the Hoofdbureau Building of Polrestabes Surabaya. Therefore, an assessment of the spatial and visual characteristics is important as an effort to maintain the authenticity of the building. The study was conducted using qualitative methods with a descriptive analysis approach. The study indicate that the function of the building space is as the office and Museum of Living Polrestabes Surabaya. The relationship of space formed in a building is the relationship of space inside space. The circulation in the building is linear circulation. The organization of space which was originally centered change into a clustered space organization. Overall, the orientation of the building faces eastward which is the main entrance and exit to the building site. Overall, the main geometry in the building is rectangular, triangular and trapezoidal. The balance of the building is classified as asymmetrical balance while the building elements are symmetrical balance. The rhythm of the whole building is a static rhythm that is achieved through repetition of the building elements of the same type, size, and distance. The proportion of the building as a whole gives the impression that space feels large and the building is seen as an overall component and details. Achievement of dominance in buildings is obtained through the dominance of repetitions, as well as the contrast in color and size of building elements that are significant from accentuation of krepyak window blinds, roof trusses, and ionic and tuscan columns typical of the era of klazzisme.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2019/156/051904636 |
Uncontrolled Keywords: | karakteristik spasial, karakteristik visual, Gedung Hoofdbureau, Surabaya-spatial characteristics, visual characteristics, Hoofdbureau Building, Surabaya |
Subjects: | 700 The Arts > 724 Architecture from 1400 > 724.2 Classical revival architecture |
Divisions: | Fakultas Teknik > Arsitektur |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 24 Aug 2020 06:49 |
Last Modified: | 24 Aug 2020 06:49 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/171228 |
Actions (login required)
View Item |