Sriastunti, Aprilia Kartika (2019) Implementasi Routing pada OpenFlow Software-Defined Network dengan Algoritme Depth-First Search dan Breadth-First Search. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Teknologi jaringan yang semakin berkembang berdampak pada kebutuhan yang tinggi terhadap kinerja jaringan dan pengendalian jaringan yang semakin kompleks. Software-Defined Network (SDN) sebagai paradigma baru dalam arsitektur jaringan memiliki fleksibilitas dan efisiensi untuk melakukan konfigurasi jaringan secara terpusat. Tidak seperti jaringan konvensional, antara data plane dan control plane dipisahkan oleh protokol OpenFlow. Pada SDN, proses routing bisa saja terganggu karena adanya gangguan pada link seperti link-failure atau kegagalan link yang mengakibatkan sistem harus mencari jalur lain supaya data tetap bisa berkomunikasi. Pada penelitian ini, kemampuan routing jaringan diterapkan pada OpenFlow SDN dengan algoritme DFS (Depth-First Search) dan BFS (Breadth-First Search). Keduanya termasuk jenis algoritme Uninformed Search atau disebut juga Blind Search. Parameter pengujian yang digunakan adalah pencarian jalur, response time, packet loss, dan pengujian trafik paket. Hasil dari pengujian pencarian jalur, langkah awal untuk node yang dilalui dari kedua algoritme sesuai dengan karakteristiknya, pada algoritme DFS pencarian jalur dilakukan secara mendalam dan algoritme BFS pencarian jalur dilakukan secara melebar. Saat dilakukan pemutusan link, sistem tetap bisa mencari jalur lain untuk mengirimkan data dari node sumber ke node tujuan. Hasil waktu respon tanpa pemutusan link, kedua algoritme telah mampu melakukan pencarian jalur terbaik dari penentuan nilai MAX PATHS pada kontroler. Pada pengujian packet loss, nilai rata-rata saat pemutusan 1 link pada algoritme DFS memiliki hasil yang sama dengan algoritme BFS saat pemutusan 2 link, yaitu 3.62%. Sedangkan pada pengujian trafik paket, jumlah paket yang ditransmisikan dari switch 1 yang terhubung langsung dengan host yang melakukan permintaan memiliki perbedaan nilai yang tidak terlalu besar. Pada algoritme DFS dan BFS, memiliki nilai rata-rata yang sama dari hasil transmisi paket ke switch lain yang terhubung melalui port 1, 2, dan 3 yaitu 52.67%. Sedangkan, pemutusan link dari topologi saat pengujian trafik paket, nilai transmisi paket dari port tertentu berhasil dihentikan.
English Abstract
Increasing network technology has an impact on the high need for network performance and increasingly complex network control. Software-Defined Network (SDN) as a new paradigm in network architecture has the flexibility and efficiency to centrally configure networks. Unlike conventional networks, between the data plane and the control plane are separated by OpenFlow protocol. In SDN, the routing process can be interrupted because of link interference such as link failure or link down which results in the system having to look for other paths to keep data communication. In this research, network routing capabilities were applied to OpenFlow SDN with DFS (Depth-First Search) and BFS (Breadth-First Search) algorithms. Both are included in Uninformed Search algorithm, also called Blind Search. The test parameters used are path finding, response time, packet loss, and packet traffic. The results of path finding, the initial steps for nodes traversed from two algorithms are in accordance with their characteristics, DFS algorithm search paths are done in depth while BFS algorithm search paths are done broadly way. When a link is terminated, the system can still find other paths to send data from the source node to the destination node. The results of response time without link down, both algorithms have been able to do the best path search from determining the MAX PATHS value on the controller. In packet loss testing, the average value of 1 link down on the DFS algorithm has the same result as the BFS algorithm when 2 links down, which is 3.62%. Whereas in packet traffic testing, the number of packets transmitted from switch 1 that are connected directly to the host that making request has difference value but not too large. On DFS and BFS algorithms, it has the same average value from the packet transmission results to other switches that are connected through ports 1, 2, and 3 which are 52.67%. Meanwhile, the link down from topology when testing packet traffic, the packet transmission value from a particular port is stopped.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FILKOM/2019/294 |
| Uncontrolled Keywords: | - |
| Subjects: | 000 Computer science, information and general works > 005 Computer programming, programs, data > 005.4 Systems programming and programs |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Komputer > Sistem Informasi |
| Depositing User: | Endang Susworini |
| Date Deposited: | 23 Jul 2020 03:07 |
| Last Modified: | 31 Jul 2020 05:48 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/171167 |
Actions (login required)
 |
View Item |