Pengaruh Rasio Tulangan terhadap Respon Lentur Balok Memakai Substitusi Semen Slag

Fathurrohman, Muhammad (2019) Pengaruh Rasio Tulangan terhadap Respon Lentur Balok Memakai Substitusi Semen Slag. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Balok beton bertulang merupakan bagian dari komponen struktur utama dalam pembangunan konstruksi yang fungsinya sebagai penerima beban transversal. Pada dasarnya bahan utama dalam penggunaan beton adalah air, semen, agregat kasar dan agregat halus dengan perbandingan tertentu, bila perlu ditambahkan bahan campuran lain. Namun banyak inovasi-inovasi seiring berkembangnya pembangunan konstruksi dalam pemilihan bahan untuk pembuatan beton. Salah satu inovasi yang digunakan untuk pembuatan campuran beton adalah penggunaan semen slag sebagai substitusi semen portland dalam campuran beton. Semen slag sendiri merupakan pemanfaatan hasil dari pengolahan limbah baja. Pada penelitian ini menggunakan benda uji balok beton bertulang dengan dimensi 100 x 15 x 15 cm serta 3 penggunaan variasi rasio tulangan yaitu rasio tulangan minimum, setengah masksimum, dan maksimum. Digunakan tulangan polos 6 mm untuk ρmin, 6 mm dan 10 mm untuk ½ρmax, 6 mm dan 12 mm untuk ρmax, dan digunakan tulangan polos 6mm dengan jarak antar tulangan 200 mm untuk menahan gaya geser pada balok. Benda uji ini menggunakan nilai mutu K-350 dan K-275 dengan 4 variasi substitusi semen slag pada masing-masing benda uji, yaitu 0%, 10%, 40%, dan 70%. Hal ini dilakukan untuk mengetahui respon lentur dalam pengaruhnya terhadap penggunaan variasi rasio tulangan dan variasi substitusi semen slag yang digunakan. Balok akan diuji lentur dengan menggunakan alat uji Load Frame untuk balok dengan rasio tulangan minimum dan setengah maksimum, dan untuk balok dengan rasio tulangan maksimum digunakan alat uji Universal Testing Machine dan dipasang linear variable displacement transducer untuk pembacaan defleksi yang terjadi pada saat balok dibebani. Hasil penelitian didapatkan bahwa, kemampuan balok dalam menahan beban maksimum, terlihat signifikan pengaruhnya akibat peningkatan rasio tulangan. Pada balok dengan mutu (K-350) memberikan pengaruh peningkatan dari rasio tulangan minimum (0,583%) ke rasio tulangan ½ maksimum (2,49%) terhadap meningkatnya kapasitas beban maksimum rata-rata sebesar 56,68%. Kemudian pada peningkatan dari rasio tulangan ½ maksimum (2,49%) ke rasio tulangan maksimum (4,98%) terhadap meningkatnya kapasitas beban masksimum rata-rata sebesar 7,35%. Sedangkan untuk balok dengan mutu rencana beton (K-275) memberikan pengaruh peningkatan dari rasio tulangan minimum (0,583%) ke rasio tulangan ½ maksimum (1,94%) terhadap meningkatnya kapasitas beban maksimum rata-rata sebesar 56,92%. Kemudian pada peningkatan dari rasio tulangan ½ maksimum (1,94%) ke rasio tulangan maksimum (3,87%) terhadap meningkatnya kapasitas beban masksimum rata-rata sebesar 16,99%. Hasil yang sama didapatkan bahwa nilai kuat lentur maksimum dari tiap variasi semen yang digunakan terjadi pada balok dengan rasio tulangan maksimum.

English Abstract

Reinforced concrete beams are part of the main structural components of a construction that functions as the recipient of a transverse load. Basically the main ingredients in concrete mix are water, cement, coarse aggregates and fine aggregates with certain comparisons, if necessary add other mixtures. Many innovations is invented in the development of construction about the selection of materials for the manufacture of concrete. One of the innovations used for making concrete mix is the use of slag cement as a substitute for portland cement in concrete mixtures. slag cement itself is the utilization of the results from processing steel waste. In this study reinforced concrete beam specimens is used with dimensions of 100 x 15 x 15 cm and 3 uses of variations in reinforcement ratios, namely a minimum, half maximum, and maximum reinforcement ratio. Used 6 mm plain reinforcement for ρmin, 6 mm and 10 mm for ½ρ max, 6 mm and 12 mm for ρmax, and used 6mm plain reinforcement with 200 mm intervals between bars to hold shear forces on the beam. This specimen uses the quality value of K-350 and K-275 with 4 variations of slag cement substitution on each specimen, namely 0%, 10%, 40%, and 70%. This was done to determine the flexural response in its effect on the use of variations in reinforcement ratios and variations in the substitution of slag cement used. The beam will be tested flexibly by using the Frame Load test for beams with maximum and minimum reinforcement ratios, and for beams with maximum reinforcement ratios used Universal Testing Machine test and linear variable displacement transducer for deflection readings that occur when the beam is loaded. The results showed that the ability of the beam to withstand the maximum load had significant effect due to an increase in the reinforcement ratio. The beam with quality (K-350) gives an increase in effect from the minimum reinforcement ratio (0.583%) to the maximum 1/2 reinforcement ratio (2.49%) to the increase in maximum load capacity by an average of 56.68%. Then on the increase of the maximum 1/2 reinforcement ratio (2.49%) to the maximum reinforcement ratio (4.98%) to the maximum average load capacity of 7.35%. Whereas for beams with concrete plan quality (K-275) gives an increase in effect from the minimum reinforcement ratio (0.583%) to the maximum 1/2 reinforcement ratio (1.94%) to the increase in the average maximum load capacity of 56.92%. Then on the increase of the maximum 1/2 reinforcement ratio (1.94%) to the maximum reinforcement ratio (3.87%) to the maximum average load capacity of 16.99%. The same results show that the maximum flexural strength of each variation of cement used occurs in beams with a maximum reinforcement ratio.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2019/192/051904672
Uncontrolled Keywords: Semen Slag, Kuat Lentur, Rasio Tulangan-Slag Cement, Flexural Strength, Reinforcement Ratio
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering > 624.1 Structural engineering and underground construction > 624.18 Materials > 624.183 Masonry, cermic, allied materials > 624.183 4 Concrete > 624.183 41 Reinforced concrete (Ferroconcrete)
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 24 Aug 2020 06:47
Last Modified: 24 Aug 2020 06:47
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170863
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item