Pengaruh Ekstrak Sargassum sp terhadap Kadar Glukosa Darah dan Kadar HbA1c Tikus Diabetes Melitus

Resmiari, Ega (2019) Pengaruh Ekstrak Sargassum sp terhadap Kadar Glukosa Darah dan Kadar HbA1c Tikus Diabetes Melitus. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu gangguan metabolik akibat terganggunya sekresi insulin atau reseptor insulin. DM ditandai dengan adanya kondisi hiperglikemia, dimana glukosa darah melebihi kondisi normal. Pemantauan status glikemik jangka panjang penderita DM dapat dilakukan dengan suatu pengukuran hemoglobin terglikasi dalam bentuk HbA1c,dimana akan diketahui kualitas pengendalian glukosa darah jangka panjang antara 2-3 bulan. Hiperglikemia secara umum biasa diredam dengan OHO (gliklazid). Selain gliklazid hiperglikemia dapat diredam dengan senyawa phlorotanin. Phlorotanin merupakan senyawa polifenol yang terdapat dalam Sargassum sp. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh phlorotanin ekstrak Sargassum sp terhadap kadar glukosa darah dan kadar HbA1c tikus DM. Sargassum sp diperoleh pada Januari 2016 dari perairan pulau Talango, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Rumput laut yang didapatkan selanjutnya dibersihkan, dicuci, dihaluskan, dimaserasi dengan metanol, disaring, diremaserasi, disaring, dievaporasi, dilakukan degassing dan freeze drying, didapatkan ekstrak, diuji phlorotanin dan diberikan pada tikus coba. Kadar phlorotanin dalam ekstrak metanol Sargassum sp ditentukan dengan spektrofotometer dan menggunakan phloroglusinol sebagai standar. Pengujian dilakukan pada tikus wistar berjenis kelamin jantan umur 2-3 bulan dan berat ±200 g. Tikus coba dibagi dalam 7 perlakuan dengan 5 ulangan, yaitu perlakuan A, B, C, D, E, F, dan G. Tikus normal didapatkan dengan menginduksi buffer sitrat 0,2 mL/ekor dan tikus DM didapatkan dengan cara menginduksi Streptozotocin (STZ) dengan dosis 40 mg/kg BB yang dilarutkan dalam buffer sitrat pH 4,5 induksi dilakukan secara intraperitonial. Tikus yang telah diinjeksi STZ ditunggu selama 7 hari dan diperiksa kadar gula darah. Apabila pada hari ke 7 tersebut kadar glukosa darah > 200 mg/dL dapat digunakan dalam penelitian, dan dilakukan treatment pada tikus coba. Treatment yang diberikan yaitu pemberian minyak wijen, gliklazid+minyak wijen, dan ekstrak Sargassum sp dosis 200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB dan 600 mg/kg BB. Treatment dilakukan setiap hari selama 45 hari. Pada hari ke-45 dilakukan pengukuran kadar glukosa darah dengan metode biosensor glukose oksidase dan pada hari ke-46 dilakukan pembedahan untuk pengambilan darah yang akan dihitung kadar HbA1c menggunakan metode kromatografi afinitas. Yield ekstrak Sargassum sp yaitu sebesar 0,31%. Pemberian ekstrak Sargassum sp mempunyai serapan yang berbeda pada setia perlakuan. Perlakuan A dengan dosis 200 mg/kg BB polifenol terserap sebesar 98,83%. Perlakuan B dosis 400 mg/kg BB polifenol terserap sebesar 99,66%. Perlakuan C dengan dosis 600 mg/kg BB mempunyai kadar polifenol terserap 99,74%. viii Pemberian ekstrak Sargassum sp selama 45 hari dengan pemberian dosis 600 mg/kgBB mampu menurunkan kadar glukosa darah dan kadar HbA1c tikus DM mencapai kadar normal.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/691/05194422
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.4 Diseases of endocrine, hematopoietic, lymphatic, glandular system; diseases of male breast > 616.46 Diseases of islands of Langerhans > 616.462 Diabetes mellitus
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 20 Jul 2020 12:11
Last Modified: 31 Jul 2020 05:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170814
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item