Analisis Aspek Biologi Ikan Kuniran (Upeneus sulphureus Cuvier, 1829) di Perairan Utara Jawa Timur Wilayah Bulu Kabupaten Tuban, Jawa Timur

Dewi, Fitriani Kartika (2019) Analisis Aspek Biologi Ikan Kuniran (Upeneus sulphureus Cuvier, 1829) di Perairan Utara Jawa Timur Wilayah Bulu Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Aspek Biologi Ikan Kunirang (Upeneus sulphureus Cuvier, 1829)sangat diperlukan untuk mengelola sumberdaya perikanan agar tetap lestari dan berkelanjutan. Lokasi penelitian aspek biologi Ikan Kuniran berada di salah satu pelabuhan yang ada di Kabupaten Tuban yaitu Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan d (UPT PPP) Bulu. Alat tangkap yang mendominasi di UPT PPP Bulu adalah alat tangkap cantrang. Alat tangkap cantrang adalah alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan demersal. Salah satu ikan hasil tangkapan alat tangkap cantrang adalah ikan kuniran (Upeneus sulphureus Cuvier, 1829). Kegiatan penangkapan oleh nelayan cantrang yang ada di Bulu dilakukan secara terus menerus. Dapat dilihat di TPI kegiatan bongkar muat dilakukan setiap hari pada siang hari. Jika hal ini dilakukan terus dan tidak ada pengelolaan maka akan terjadi overfishing dan ikan hasil tangkapan nelayan semakin lama berukuran semakin kecil dan hasilnya semakin sedikit untuk itu diperlukan adanya penelitian ini. Tujuan dari dilakukannya penelitian mengenai aspek biologi ikan kuniran (Upeneus sulphureus Cuvier, 1829), kondisi dinamika populasi, dan juga untuk mengetahui komposisi lambung dari ikan kuniran yang didaratkan di UPT PPP Bulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Dengan 2 jenis sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari sampel ikan kuniran yang didaratkan di UPT PPP Bulu. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah random sampling. Hubungan panjang berat ikan kuniran (Upeneus sulphureus, Cuvier 1829) pada bulan Februari – April 2019 bersifat allometri negatif. Sedangkan pola pertumbuhan Bulan Februari bersifat allometrik negatif, Maret bersifat isometrik dan April bersifat allometrik positif. Aspek reproduksi meliputi nisbah kelamin yang menunjukkan perbandingan 1:1 (jantan:betina) menunjukkan kondisi seimbang.Tingkat kematangan gonad paling banyak adalah TKG 3 dan 4 pada bulan Maret dan April. Indeks kematangan gonad rata-rata jantan 0.83% dan betina 2%. Pendugaan dinamika populasi antara lain sebaran frekuensi panjang dengan menggunakan panjang cagak ikan (FL) paling banyak terdapat pada selang panjang 11-11.5 cm. Panjang pertama kali tertangkap ikan kuniran sebesar 11.47 cm. Panjang pertama kali matang gonad sebesar 10.97 cm. Kelompok umur ikan bulan Februari terdapat 2 , Maret 1 dan April 1. Parameter petumbuhan diperoleh nilai L∞ 15.02 cm dan K 0.84. Mortalitas total sebesar 2.40, mortalitas alami sebesar 2.00 dan mortalitas penangkapan 0.40. Pola rekrutmen dalam satu tahun terdapat 2 kali.Komposisi lambung ikan kuniran makanan utama adalah kelompok zooplankton dan makanan pelengkap adalah kelompok chromista, udang kecil dan fitoplankton.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/599/051904188
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 597 Cold-blooded vertebrates
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 02 Sep 2020 07:35
Last Modified: 02 Sep 2020 07:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170809
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item