Pengaruh Pemberian Bubuk Ekstrak Tinta Cumi-Cumi (Loligo sp.) Pada Pakan Terhadap Kadar Hormon Kortisol Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila

Alrosyd, Ibnu Hakeem (2019) Pengaruh Pemberian Bubuk Ekstrak Tinta Cumi-Cumi (Loligo sp.) Pada Pakan Terhadap Kadar Hormon Kortisol Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pengobatan infeksi penyakit pada ikan dapat dilakukan dengan antibiotik. Penggunaan antibiotik saat ini telah dibatasi, sehingga perlu adanya altenatif lain. Salah satu alternatif antibakteri yang dapat digunakan adalah tinta cumi-cumi (Loligo sp.). Tinta cumi-cumi memiliki kemampuan antibakteri. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian bubuk ekstrak tinta cumi-cumi pada pakan terhadap kadar hormon kortisol ikan nila yang diinfeksi bakteri A. hydrophila dan penentuan perlakuan dosis terbaik yang diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian bubuk ekstrak tinta cumi-cumi pada pakan terhadap kadar hormon kortisol ikan nila yang diinfeksi bakteri A. hydrophila. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan pemberian bubuk ekstrak tinta cumi-cumi pada pakan dengan dosis 52,5 ppm (A), 62,5 ppm (B) dan 72,5 ppm (C), K+ menggunakan oxytetracycline (20 ppm) dan K- tanpa pemberian perlakuan pada pakan. Parameter utama pada penelitian ini adalah mengetahui kadar hormon kortisol ikan nila. Parameter penunjang pada penelitian ini adalah gejala klinis dan kualitas air meliputi suhu, pH dan DO. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 3 kali sehari yakni pukul 08.00 WIB, 12.00 WIB dan pukul 16.00 WIB. Pengecekan kualitas air dilakukan sebanyak 2 kali sehari yakni pukul 08.00 WIB dan 16.00 WIB. Hasil yang didapatkan pada parameter kadar hormon kortisol yakni kadar rerata hormon kortisol pada perlakuan A (52,5 ppm) yakni 39,53 ng/ml, perlakuan B (62,5 ppm) yakni 37,27 ng/ml, perlakuan C (72,5 ppm) yakni 39,32 ng/ml, perlakuan K+ (20 ppm) yakni 14,34 ng/ml dan K - yakni 68,38 ng/ml. Hasil pengamatan gejala klinis ikan nila yang diinfeksi bakteri A. hydrophila mengalami perubahan tingkah laku yakni berenang miring dan berkerumun disekitar aerasi. Ciri-ciri morfologi yakni terdapat bercak kemerahan di tubuh ikan nila dan sirip ekor yang geripis. Hasil pengamatan pada hari terakhir penelitian yakni bercak kemerahan pada tubuh ikan nila pada perlakuan A, B, C dan K+ sudah hampir tidak terlihat. Hasil pengamatan parameter kualitas air yang meliputi suhu, pH dan DO secara keseluruhan menunjukkan hasil kadar yang normal, sehingga kadar hormon kortisol ikan nila selama penelitian berlangsung disebabkan oleh perlakuan dosis bubuk ekstrak tinta cumi-cumi dan antibiotik oxytetracycline yang diberikan. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, disimpulkan bahwa penggunaan bubuk ekstrak tinta cumi-cumi pada pakan dengan dosis yang berbeda-beda memperoleh hasil yang bebeda sangat nyata terhadap kadar hormon kortisol ikan nila yang diinfeksi bakteri A. hydrophila. Perlakuan terbaik adalah perlakuan B (62,5 ppm), karena dosis tersebut mendapatkan kadar hormon kortisol yang paling rendah yakni 37,27 ng/ml dibandingkan dengan perlakuan lain.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/598/051904187
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates > 639.37 Culture of amphibians and specific kinds of fishes > 639.377 4 Culture of specific kinds of fishes (Cichlidae)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 29 Oct 2020 06:07
Last Modified: 29 Oct 2020 06:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170779
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item