Uji Fraksi Ekstrak Etil Asetat Umbi Bawang Dayak (Eleutherine Palmifolia (L) Merr.) Sebagai Antibakteri Terhadap Pseudomonas Fluorescens Secara In Vitro

Pratiwi, Ratna Citra (2019) Uji Fraksi Ekstrak Etil Asetat Umbi Bawang Dayak (Eleutherine Palmifolia (L) Merr.) Sebagai Antibakteri Terhadap Pseudomonas Fluorescens Secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Masa kejayaan antibiotika mulai hilang setelah dilaporkan bahwa antibiotika tidak mampu mengatasi beberapa bakteri patogen, karena bakteri mulai resisten atau kebal terhadap antibiotika sehingga diperlukan pengobatan alternatif dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang mengandung senyawa antimikroba dan ramah lingkungan. Salah satunya menggunakan umbi bawang dayak (Eleutherine palmifolia L. Merr) yang diketahui mengandung senyawa antimikroba seperti fenol, flavonoid, terpenoid, alkaloid, tanin, dan saponin. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Mei 2019 di Laboratorium Budidaya Ikan divisi Penyakit dan Kesehatan Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian fraksi ekstrak etil asetat umbi bawang dayak (Eleutherine palmifolia L. Merr) terhadap bakteri Pseudomonas fluorescens secara in vitro dan berapa dosis yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri P. fluorescens. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode eksperimental dengan rancangan percobaan acak lengkap (RAL). Dalam penelitian ini dilakukan uji MIC untuk mengetahui kadar minimal yang mampu menghambat pertumbuhan P. fluorescens, kemudian dilakukan pemisahan senyawa dengan teknik kromatografi lapis tipis dan kromatografi kolom guna mendapatkan fraksi ekstrak umbi bawang dayak. Selanjutnya dilakukan uji cakram untuk mengetahui pengaruh dosis tertentu fraksi ekstrak umbi bawang dayak dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Yang terakhir uji fitokimia untuk mendeteksi senyawa murni yang terkandung dalam fraksi ekstrak umbi bawang dayak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan eluen terbaik yang akan digunakan untuk pemisahan senyawa adalah kloroform dan metanol dengan perbandingan 9:1. Selanjutnya didapatkan 5 fraksi hasil pemisahan senyawa dan masing-masing fraksi diuji kadar hambat minimumnya (KHM) untuk menentukan konsentrasi perlakuan dalam uji cakram. Dari semua hasil uji KHM atau MIC didapatkan dosis minimal yan mampu menghambat pertumbuhan P. fluorescens yaitu 100 ppm. Selanjutnya 100 ppm dari masing-masing fraksi diuji cakram untuk mengetahui fraksi terbaik. Hasilnya yaitu fraksi EA 2 merupakan fraksi terbaik yang akan digunakan untuk uji cakram dengan dosis perlakuan 100 ppm, 200 ppm, dan 300 ppm dan dibandingkan dengan kontrol positif (antibiotik kloramfenikol) dan kontrol negatif. Dosis terbaik yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri P. fluorescens yaitu 200 ppm dilihat dari terbentuknya zona bening disekitar cakram dengan diameter reratanya 9,456 mm.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/518/051904085
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 579 Natural history of microorganisms, fungi, algae > 579.3 Prokaryotes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 25 Aug 2020 07:06
Last Modified: 25 Aug 2020 07:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170687
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item