Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Desa Limbangan Wetan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah

Salsabila, Fuuzy (2019) Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Desa Limbangan Wetan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Usaha pembesaran ikan nila milik bapak Slamet, merupakan salah satu dari beberapa usaha perikanan yang ada di Desa Limbangan Wetan. Bapak Slamet memulai usaha ini sejak tahun 2010. Bermodalkan tanah warisan dari orang tua, Pak Slamet mendirikan usaha budidaya udang dan ikan nila. Lokasi usaha ini terletak tidak jauh dari jalan raya serta kondisi jalan yang bagus membuat usaha ini tidak sulit dicapai oleh para konsumen. Tambak pak Slamet ini mampu menampung volume air dengan baik. Komoditas perikanan di Desa Limbangan Wetan ini salah satunya adalah ikan nila. Baik berupa ikan ukuran konsumsi dan indukan. Tujuan dilakukannya penelitian adalah 1) Mengidentifikasi kondisi faktual usaha budidaya ikan nila di Limbangan Wetan, Brebes ditinjau dari aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek pemasaran. 2) Aspek finansiil meliputi analisis keuntungan dari usaha budidaya ikan nila, meliputi permodalan dan biaya yang digunakan, jumlah penjualan dan penerimaan yang diperoleh, rentabilitas, Break Even Point (BEP), R/C ratio, keuntungan, dan analisis kelayakan usaha meliputi : NPV, Net B/C ratio, IRR,dan Payback Period (PP). 3) Analisis sensitivitas pada usaha budidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Desa Limbangan Wetan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Ikan nila sangat dikenal oleh masyarakat penggemar ikan tawar. Komoditas ikan nila telah banyak dibudidayakan, terutama di negara Asia Tenggara, diantaranya negara Filipina, Malaysia, Thailand, dan Indonesia. Di Indonesia, ikan nila sudah tersebar hampir di seluruh pelosok wilayah. Aspek Teknis. Proses budidaya ikan nila pada usaha budidaya ikan nila di Desa Limbangan Wetan, Kabupaten Brebes dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahap pertama yang dilakukan yaitu tahap persiapan kolam yang akan digunakan indukan ikan nila dan benih ikan nila. Setelah melakukan persiapan kolam langkah selanjutnya yaitu dilakukan pemupukan pada kolam, dilanjutkan dengan pengisian air, penebaran benih, pemeliharaan benih, hingga proses pemanenan. Aspek manajemen terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Dalam usaha ini untuk dalam sekali siklus menebar 10.000 benih. Masa budidaya yang dilakukan minimal 2-3 bulan, dan kemudian akan dipasarkan kepada pedagang. Modal awal yang digunakan sebesar Rp 54.210.000 yang digunakan untuk sewa tanah dan beli benih. Organisasi dalam usaha ini sangat sedikit, karena yang melakukan segala kegiatan budidaya ditangani oleh pak slamet sendiri dan dibantu dengan 1 orang pegawai. Terkadang pak slamet juga akan memberikan bonus kepada pegawainya untuk salah satu langkah agar pegawainya semakin semangat bekerja. Dan pak slamet selalu ikut terjun langsung ke lapangan untuk proses budidaya agar semua kegiatan dapat berjalan sesuai rencana dan jika ada kendala langsung dapat diatasi. Dengan begitu juga dapat menjadikan bahan pengawasan dan evaluasi untuk pak slamet dan pegawainya. Aspek pemasaran dalam aspek ini terdiri dari permintaan dan penawaran, penetapan harga, dan saluran pemasaraan. Permintaan terhadap ikan nila cukup tinggi, beberapa konsumen datang langsung kepada pak slamet untuk membeli ikan yang sudah siap dipasarkan. Penetapan harga ikan nila sudah sesuai dengan biaya yang dikeluarkan oleh petani ikan, yakni Rp 19.000/kg. Saluran pemasaran dalam usaha ini hanya melewati satu tangan yaitu dari pembudidaya ke pedagang dan konsumen. Aspek finansiil dalam usaha ini terdiri dari jangka pendek dan jangka panjang. Dimana untuk jangka pendek didapatkan hasil biaya produksi sebesar Rp 40.590.000, penerimaan sebesar Rp 114.000.000, R/C sebesar 2,81, keuntungan Rp 73.410.000, BEP sales Rp 20.600.968 dan BEP unit sebesar 2.381 ekor, rentabilitas 181%. Sedangkan jangka panjang didapatkan hasil NPV sebesra Rp 235.307.935, Net B/C 5,34, IRR 135%, PP 0,83 tahun. Saran yang diberikan untuk pembudidaya yaitu perlunya pengetahuan dan informasi lebih banyak dalam cara memasarkan hasil perikanan yang telah dipanen agar pembudidaya bisa memperoleh hasil keuntungan. Selain itu, pembudidaya disarankan menggunakan pakan alternatif agar tidak terlalu menghabiskan biaya pakan yang cukup tinggi.

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/364/051903984
Uncontrolled Keywords: Budidaya Ikan Nila, Oreochromis niloticus, Kelayakan Usaha
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates > 639.37 Culture of amphibians and specific kinds of fishes > 639.377 4 Culture of specific kinds of fishes (Cichlidae)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 21 Aug 2019 07:28
Last Modified: 27 Oct 2021 06:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170612
[thumbnail of Fuuzy Salsabila (2).pdf]
Preview
Text
Fuuzy Salsabila (2).pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item