Pembangunan Jembatan Suroboyo dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya, Jawa Timur

Armanda, Dio rivandy (2019) Pembangunan Jembatan Suroboyo dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pemerintah Kota Surabaya dalam beberapa tahun terakhir terus berupaya melakukan pembangunan untuk membenahi dan mengembangkan wilayah pesisir Kenjeran. Pembangunan tersebut diantaranya berupa infrastruktur di wilayah pesisir Kenjeran seperti taman, perbaikan & pelebaran jalan, penataan fasilitas di sepanjang jalan, penataan kampung nelayan serta pembangunan Jembatan Suroboyo. Jembatan Suroboyo sendiri mendapat perhatian karena menjadi ikon kebanggan baru di Kota Surabaya. Jembatan Suroboyo atau yang bisa dikenal dengan Jembatan Kenjeran merupakan infrastruktur jalan berupa jembatan yang menghubungkan kawasan pesisir Surabaya di Pantai Kenjeran. Pembangunan jembatan ini dimulai sekitar bulan Januari 2015 dan diresmikan pada bulan Juli 2016. Adanya Jembatan Suroboyo ini diharapkan dapat menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke wilayah pesisir Kenjeran sehingga dapat merubah kondisi sosial ekonomi masyarakat yang berada di sekitar lokasi jembatan, khususnya di Kelurahan Sukolilo Baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi kebijakan pembangunan Jembatan Suroboyo dilihat dari tujuan, fungsi dan manfaat dibangunnya Jembatan Suroboyo. Mengetahui gambaran kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir Kelurahan Sukolilo Baru pada saat sebelum sampai sesudah adanya Jembatan Suroboyo. Menganalisis hubungan adanya Jembatan Suroboyo dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir di Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya, Jawa Timur. Menganalisis dan mengetahui keterkaitan antara pengelolaan Jembatan Suroboyo dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir di Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya, Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pesisir Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya, Jawa Timur. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Alat pengumpul data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Responden penelitian dalam penelitian ini adalah masyarakat pesisir (nelayan & pedagang pengolah ikan), ketua kelompok nelayan, tokoh masyarakat (RT & RW), instansi pemerintahan (Dinas Pekerjaan Umum & Bappeko Surabaya). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling dan snowball. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Adapun analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan analisis deskriptif kualitatif model analisis interaktif miles dan huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan pembangunan Jembatan Suroboyo adalah wujud nyata dari penataan dan pengembangan kawasan pesisir Kenjeran oleh Pemerintah Kota Surabaya. Sasaran Pembangunan tersebut adalah peningkatan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang ada di sekitarnya, salah satunya masyarakat pesisir Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak. Selain itu, juga dilakukan penataan kampung nelayan yang 7 kumuh dan pelebaran jalan raya yang melintasi Kelurahan Sukolilo Baru. Namun sampai sejauh ini, adanya Jembatan Suroboyo masih belum mampu memenuhi harapan pemerintah dalam hal penataan kawasan pesisir Kenjeran. Dilihat dari tujuan, fungsi dan manfaat dari pembangunan Jembatan Suroboyo masih belum tercapai sepenuhnya. Kelurahan Sukolilo Baru dulunya adalah suatu kawasan perkampungan yang banyak ditinggali oleh nelayan dan pedagang penglolah ikan dengan kondisi kumuh yang jauh dari kata tertata rapi. Kondisi sosial ekonomi masyarakat Kelurahan Sukolilo Baru masih minim, belum berkembang karena jenis pekerjaan yang masih sedikit, pola interaksi sosial yang masih sempit, aktifitas perekonomian yang belum berkembang dan belum ada penghasilan tambahan. Ketika proses pembangunan, banyak masyarakat yang mendukung kebijakan pemerintah terkait pembangunan jembatan, namun ada juga beberapa yang kontra. Terdapat beberapa keluhan dan masalah yang terjadi pada saat proses pembangunan, namun saat ini sudah terselesaikan. Setelah pembangunan selesai, kondisi banyak berubah. Lingkungan menjadi lebih nyaman, situasi menjadi lebih ramai pengunjung dan masyarakat memanfaatkannya dengan berjualan kaki lima & asongan untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Terdapat hubungan timbal balik atau saling mempengaruhi antara keberadaan Jembatan Suroboyo dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir di sekitarnya. Hubungan tersebut terkait dengan beberapa hal diantaranya tingkat ketergantungan; eksistensi masyarakat Kelurahan Sukolilo Baru; Bahasa dan cara interaksi sosial; kesempatan kerja; tingkat pendapatan dan tingkat kebutuhan; isu hasil tangkapan; penyediaan lahan parkir; pengelolaan Jembatan Suroboyo; dan kejadian yang pernah terjadi di Jembatan Suroboyo. Secara teknis, pihak pengelola Jembatan Suroboyo adalah dari Pemerintah Kota Surabaya dibantu oleh dinas terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, Dinas Kebersihan & Ruang Terbuka Hijau, serta pihak keamanan seperti Satpol PP dan Linmas. Pemkot Surabaya tak lupa melibatkan masyarakat juga untuk ikut serta dalam pengelolaan jembatan dengan cara merekrut beberapa orang, yang kebanyakan rumahnya terkena dampak pembangunan untuk dipekerjakan. Pemerintah Kota Surabaya dengan masyarakat saling membantu dalam hal pengelolaan Jembatan Suroboyo. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sejauh ini, adanya Jembatan Suroboyo masih belum mampu memenuhi harapan pemerintah dalam hal penataan kawasan pesisir Kenjeran dan peningkatan kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitarnya karena dilihat dari tujuan, fungsi dan manfaat dari pembangunan Jembatan Suroboyo masih belum tercapai sepenuhnya. Ada perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir dari sebelum sampai sesudah adanya Jembatan Suroboyo. Terdapat hubungan timbal balik atau saling mempengaruhi antara keberadaan Jembatan Suroboyo dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir di sekitarnya. Ada keterkaitan antara sistem pengelolaan Jembatan Suroboyo dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang berada di sekitarnya. Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah saran akademis dan saran praktis. Saran akademis meliputi proposisi hipotesis dari hasil penelitian. Sedangkan saran praktis ditujukan kepada pemerintah, akademisi dan masyarakat terkait pengelolaan Jembatan Suroboyo dan hubungannya dengan kondisi sosial ekonomi masyakat pesisir agar menjadi lebih baik lagi.

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/351/051903875
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing > 639.209 2 Fishermen
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 25 Oct 2020 22:43
Last Modified: 23 Oct 2021 05:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170586
[thumbnail of Dio rivandy Armanda.pdf]
Preview
Text
Dio rivandy Armanda.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item