Perbandingan Kualitas Artemia Reculture Yang Diberi Pakan Tepung Kedelai

Sari, Silfana Kartika (2019) Perbandingan Kualitas Artemia Reculture Yang Diberi Pakan Tepung Kedelai. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Artemia sp. merupakan pakan alami sejenis udang renik yang dibutuhkan sebagai pakan bagi benih ikan maupun udang. Artemia memiliki kandungan nutrisi terutama akan kandungan protein. Sehingga Artemia menjadi pakan alami tebaik bagi benih ikan maupun udang. Produksi Artemia di Indonesia masih dapat dikatakan rendah, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya petani budidaya yang menggunakan Artemia impor sebagai pakan bagi organisme budidayanya. Kurangnya produksi Artemia di Indonesia disebabkan kurangnya ketersediaan pakan bagi Artemia. Pakan Artemia yang biasanya diberikan terdiri dari pakan alami da pakan buatan. Pakan alami untuk Artemia seperti Dunaliella sp., Nannochloropsis sp., dan Chlorella sp. Akan tetapi, pakan alami tersebut memiliki harga yang relatif mahal sehingga menambah biaya produksi budidaya. Sementara itu, pakan buatan yang diberikan pada Artemia berupa tepung-tepungan seperti tepung bungkil kelapa. Namun tepung bungkil kelapa memiliki kandungan serat kasar yang tinggi dan protein yang rendah. Oleh karena itu diperlukan alternatif pakan yang memiliki harga yang relatif murah dan kaya akn kandungan nutrisi Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 4 perlakuan dan 3 kali pengulangan yaitu A (Artemia komersil yang diberi pakan tepung kedelai sangrai yang ditambahkan probiotik), B (Artemia komersil yang diberi pakan tepung kedelai tak sangrai yang ditambahkan dengan probiotik), C (Artemia reculture yang diberi pakan tepung kedelai sangrai yang ditambahkan probiotik), D (Artemia reculture yang diberi pakan tepung kedelai tidak sangrai. Parameter utama yang diukur adalah pertumbuhan panjang Artemia, kecepatan laju penetasan Artemia dan persentase penetasan Artemia, sedangkan parameter penunjang meliputi data kualitas air berupa suhu, ph dan salinitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung kedelai memberikan pengaruh berbeda nyata pada tiap perlakuan. Pertumbuhan Artemia yang paling tinggi didapatkan pada perlakuan B yaitu sebesar 5,17 mm berupa Artemi komersil dengan pakan tepung kedelai tidak sangrai yang ditambahkan probiotik. Hasil pengamatan kecepatan laju penetasan di dapatkan pada perlakuan B yaitu sebesar 95 ekor/36 jam perendaman. Hasil perhitungan persentase penetasan didapatkan pada perlakuan B yaitu sebesar 95,44%. Selanjutnya diikuti oleh perlakuan A, C dan D. Karena pada tepung kedelai tidak sangrai terdapat protein dan lemak yang lebih besar yang dapat digunakan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup Artemia dibandingkan dengan tepung kedelai sangrai. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa penggunaan tepung kedelai memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan kualitas Artemia, baik Artemia komersil maupun Artemia reculture.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/240/051903237
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.6 Crustacean culture > 639.68 Shrimps culture
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 18 Aug 2020 02:57
Last Modified: 18 Aug 2020 02:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169880
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item