Kirab Budaya Tirta Amerta Sari Dalam Perpsektif Kearifan Lokal Kaitannya Dengan Konservasi Sumber Air di Candi Sumberawan, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang

Uliningrum, Wafa (2019) Kirab Budaya Tirta Amerta Sari Dalam Perpsektif Kearifan Lokal Kaitannya Dengan Konservasi Sumber Air di Candi Sumberawan, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak kepulauan, penduduknya memiliki suatu ciri khas dan yang berbeda-beda pada setiap daerahnya. Ciri khas tersebut disebabkan banyak hal, antara lain keadaan geografis, sistem sosial, sistem keagamaan, dan lain sebagainya yang dapat mempengaruhi dan membentuk watak maupun perilaku masyrakat, pola pikir dimana mereka berada. Hal tersebut di atas merupakan suatu nilai positif yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam hal keanekaragaman budaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sejarah budaya, eksistensi budaya, pola perubahan budaya, masyarakat dalam memahami kearifan lokal kirab tirta amerta sari dan kaitanya dengan konservasi sumber air di candi Sumberawan, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan di Candi Sumberawan, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Waktu pelaksanaan penelitian ini pada bulan Desember 2018 hingga selesai. Candi Sumberawan merupakan situs sejarah yang ada di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Jawa Timur. Candi Sumberawan pertama kali ditemukan pada tahun 1904. Candi Sumberawan didirikan sekitar abad 14 sampai 15 Masehi yaitu pada periode Majapahit. Candi Sumberawan merupakan candi Budha. Candi Sumberawan dikelola oleh Dinas Perhutani dan LKDPH (Lembaga Kemitraan Desa Pengelola Hutan). Kirab Tirta Amerta Sari merupakan suatu tradisi yang di laksanakan di area Candi Sumberwan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Kirab Tirta Amerta Sari tersebut berhubungan dengan adanya sumber mata air yang ada di Candi Sumberawan. Kegiatan kirab merupakan bentuk dari selamatan sumber air, bentuk syukur para masyarakat pengguna sumber air. Makna dari adanya kegiatan budaya kirab Tirta Amerta Sari adalah sebagai bentuk dan wujud rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang diberikan berupa kekayaan alam di bumi ini yang melimpah khususnya sumber air di Dusun Sumberawan. Eksistensi kirab Tirta Amerta Sari atau selamatan sumber di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto dari zaman dahulu hingga sekarang tentu masih eksis dikalangan masyarakat, baik orangtua hingga anak-anak muda. Hal tersebut dikarenakan kirab Tirta Amerta Sari merupakan tradisi turun temurun yang terus dilaksanakan oleh masyarakat agar generasi-generasi selanjutnya dapat mengenal dan melestarikan, bahkan dalam acaranya sendiri generasi muda ikut berperan atau berpartisipasi langsung dalam pelaksanaannya. Perayaan kirab Tirta Amerta Sari sudah mengalami perubahan, baik dalam segi pelaksanaan maupun pemberian nama. Perubahan tersebut tidak mengurangi makna dari acara tersebut, makna utama perayaan kirab tersebut yaitu selamatan sumber air sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Konsep kearifan lokal yang ada di candi Sumberawan Desa Toyomarto memiliki makna sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang diberikan khusunya sumber air di Dusun Sumberawan. Sebelum acara kirab dimulai seluruh masyarakat melakukan kerja bakti di area candi. Ketika acara masyarakat juga menggunakan pakaian tradisional, perlengkapan yang digunakanpun tradisional. Ketika arak-arakan berjalan mereka juga melewati jalan setapak bukan jalan umum. selain itu juga adanya tarian tradisional untuk menyambut iring-iringan yang datang. Keberadaan sumber air di candi Sumberawan Desa Toyomarto tentunya tidak lepas dari bagaimana masyarakat menjaga dan melestarikannya agar sumber air yang ada tetap bersih, dapat mengairi lingkungan, dan juga tetap terjaga hingga generasi-genarasi berikutnya. Bentuk masyarakat dalam melestarikan lingkungan di sekitar sumber air yaitu dengan cara pembersihan area candi dan lingkungan mata air, tidak dipebolehkan menebang dan mengambil tanaman, dan penanaman pohon atau reboisasi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Candi Sumberawan merupakan situs sejarah yang ada di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Jawa Timur. Candi Sumberawan pertama kali ditemukan pada tahun 1904. Kirab tirta amerta sari merupakan suatu tradisi yang di laksanakan di area Candi Sumberwan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang setiap bulan Sura. Kirab tirta amerta sari tersebut berhubungan dengan adanya sumber mata air yang ada di Candi Sumberawan. Eksistensi kirab tirta amerta sari atau selamatan sumber di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto dari zaman dahulu hingga sekarang tentu masih eksis dikalangan masyarakat, baik orangtua hingga anak-anak muda generasi penerus. Perayaan kirab tirta amerta sari sudah mengalami perubahan, baik dalam segi pelaksanaan maupun pemberian nama pada tahun 2017. Konsep kearifan lokal yang ada di candi Sumberawan Desa Toyomarto memiliki makna sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan khusunya sumber air di Dusun Sumberawan. Keberadaan sumber air di candi Sumberawan Desa Toyomarto tentunya tidak lepas dari bagaimana masyarakat menjaga dan melestarikannya agar sumber air yang ada tetap bersih, dapat mengairi lingkungan, dan juga tetap terjaga hingga generasi-genarasi berikutnya. Saran dari penelitian ini yaitu Saran untuk pemerintah Kabupaten Malang dan Dinas Pariwisata diharapkan dapat memberikan bantuan baik materi ataupun moril, agar budaya kearifan lokal seperti kirab tirta amerta sari ini dapat terus dilestarikan dan berlanjut hingga generasi-generasi berikutnya, karena kirab tirta amerta sari ini merupakan warisan budaya. Saran untuk akademisi yaitu sebagai informasi penelitian jika akan melakukan penelitian yang sejenis. Karena pada penelitian ini terdapat banyak ilmu yang dapat diambil manfaatnya. Saran untuk masyarakat yaitu diharapkan masyarakat terus memiliki semangat untuk melestarikan dan menjaga budaya kirab tirta amerta sari. Masyarakat juga diharapkan lebih meningkatkan dalam upaya pelestarian sumber air.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/249/051903246
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.7 Water conservation
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Agrobisnis Perikanan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 20 Jul 2020 05:11
Last Modified: 23 Oct 2021 06:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169863
[thumbnail of Wafa Uliningrum.pdf]
Preview
Text
Wafa Uliningrum.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item