Analisis Mitos Masyarakat Polaman Terkait dengan Konservasi Sumber Air dan Sumberdaya Ikan di Kelurahan Kalirejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang Jawa Timur.

Nikmah, Ma'rifatul (2019) Analisis Mitos Masyarakat Polaman Terkait dengan Konservasi Sumber Air dan Sumberdaya Ikan di Kelurahan Kalirejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki 17.499 pulau dari Sabang sampai Merauke. Luas total wilayah Indonesia adalah 7,81 juta km2 yang terdiri dari 2,01 juta km2 daratan, 3,25 juta km2 lautan. Kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatnya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Kebudayaan umumnya mencakup cara berpikir dan cara berlaku yang telah merupakan ciri khas suatu bangsa atau masyaarakat tertentu. Salah satunya adalah mitos yang dianut dan dipatuhi serta diyakini oleh masyarakat Sumber Polaman. Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui bagaimana mitos masyarakat terkait dengan konservasi sumber air dan sumberdaya ikan di Sumber Polaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah Sumber Polaman, untuk menganalisis presepsi masyarakat terkait mitos yang terdapat di Sumber Polaman, untuk menganalisis dampak pemanfaatan sumber air dan perubahan budaya di Sumber Polaman, untuk menganalisis keterkaitan mitos masyarakat dengan konservasi sumber air dan sumberdaya ikan di Polaman, serta untuk mendeskripsikan peran dan upaya masyarakat serta pemerintah dalam konservasi di Sumber Polaman, Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Lawang, Malang, Jawa Timur. Penelitian skripsi ini dilaksanakan di Sumber Polaman Kelurahan Kalirejo Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang pada bulan Januari 2019 sampai bulan Februari 2019. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian skripsi ini menggunakan tiga metode yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi dan triangulasi yang saling berhubungan dan mendukung dalam melengkapi data yang diperlukan. Metode yang digunakan dalam penentuan responden dengan menggunakan cara purposive sampling dan snowball sampling. Metode analisis data deskriptif kualitatif menurut Miles dan Huberman. Menurut Sallata (2015), konservasi air melalui pengelolaan yang efektif dan penggunaan yang efisien merupakan kegiatan sangat dibutuhkan dan mendesak. Pengelolaan air berdasarkan keberadaannya sebagai sumber daya alam adalah merupakan bagian dari program konservasi air yang secara utuh memelihara, merehabilitasi, menjaga dan memanfaatkan sumber - sumber air yang ada secara efektif dan efisien terhadap kesejahteraan masyarakat.Kegiatan ini diperlukan untuk mengurangi volusi dan pencemaran sumber daya air akibat perlakuan eksploitasi berlebihan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Sejarah Sumber Polaman itu sendiri tidak dapat diketahui secara pasti oleh semua masyarakat Polaman, akan tetapi diyakini bahwa Sumber Polaman merupakan warisan leluhur yang patut dijaga kelestariannya. Sumber Polaman diyakini bahwa sumber tersebut tidak akan pernah habis airnya sepanjang masa. Kegiatan yang dilakukan di Sumber Polaman adalah tumpengan di malam Jum’at Legi dan membakar dupa serta kemenyan di atas sumbernya. Kegiatan tersebut mempunyai tujuan tertentu, tentunya daripandangan tetentu pula. Mitos yang diyakini di Sumber Polaman yaitu: Dapat memberikan jodoh bagi seseorang, larangan untuk tidak mengambil ikan, melimpahnya jumlah ikan di bulan Maret, dapat menyembuhkan penyakit pegal linu, dan dapat membuang kesialan yang dialami. Adanya mitos tersebut membuat para pengunjung banyak yang berdatangan untuk sekedar berwisata atau mencoba membuktikan kebenaran dari mitos masyarakat tersebut. Dalam pengelolaan Sumber Polaman terdapat beberapa konflik yang terjadi baik antara masyarakat dengan masyarakat lain maupun antara masyarakat dengan pihak PDAM. Konflik di Sumber Polaman ini terkait dengan resahnya masyarakat karena banyak pengunjung yang berendam di tempat tersebut yang mempunyai penyakit kulit dimana kemungkinan akan menular, karena air tersebut digunakan oleh warga Lawang. Selain itu konflik juga terjadi ketika masyarakat Polaman sendiri tidak dapat menikmati air dengan leluasa bahkan pada tahun 2018 smepat mengalami kekeringan. Namun, hal ini dapat teratasi dengan jalur damai atau musyawarah saja. Ada bantuan dari pihak pemerintah untuk mengadakan pipanisasi bagi masyarakat Polaman. Peran dan upaya dari masyarakat serta pemerintah untuk konservasi sumber air maupun sumberdaya ikan dapat dikatakan sudah cukup baik. Hal ini terbukti dengan diadakannya reboisasi atau penghijauan di sekitar sumber serta pelarangan untuk mengambil ikan. Pohon yang di tanam pun juga dapat digunakan masyarakat untuk kebutuhan, karena pohon yang ditanam adalah pohon kemiri, dimana pohonnya dapat meresap air dan buahnya dapat dimanfaatkan dengan baik. Langkah lainnya yang dilakukan adalah dengan membangun tanggul atau resapan air di bawah pohon kemiri tersebut, harapannya adalah jika musim penghujan air tidak langsung mengalir hilang, namun dapat meresap ke sumber bahkan tidak diragukan lagi jika bisa meresap ke sumur-sumur warga. Dalam hal ini ada kesadaran dari masyarakat maupun pemerintah untuk menjaga dan melestarikan sumber maupun ikan karena air merupakan hal terpenting dalam kehidupan makhluk hidup terutama manusia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sejarah Sumber Polaman yang diyakini merupakan warisan leluhur yang patut dijaga kelestariaanya. Mitos yang terdapat di Sumber Polaman ini secara tidak langsung berdampak pada kelestarian sumber air dan sumberdaya ikan. Tradisi tumpengan yang ada di Sumber Polaman patut untuk dijaga dan dilestarikan terutama oleh masyarakat Polaman Kelurahan Kalirejo karena di dalam kegiatan tumpengan ini tidak hanya terdapat budaya yang patut untuk disaksikan saja akan tetapi juga terdapat makna yang tersirat didalamnya. Peran dan upaya dari masyarakat serta pemerintah untuk konservasi sumber air maupun sumberdaya ikan sudah cukup baik. Hal ini terbukti dengan diadakannya reboisasi atau penghijauan, pembuatan tanggul kecil bahkan pelarangan pengambilan ikan. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah, bagi pemerintah untuk menggencarkan lagi kegiatan reboisasi yang dilakukan di sekitar Sumber Polaman. Bagi bidang akademik agar lebih meningkatkan informasi dan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai mitos dan konservasi untuk tahun–tahun berikutnya. Diharapkan kepada masyarakat untuk lebih giat lagi dalam menjaga kelestarian sumber Polaman serta tetap melestarikan budaya yang ada agar budaya tersebut dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/212/051903209
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 300 Social sciences > 398 Folklore > 398.2 Folk literature
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Agrobisnis Perikanan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 15 Jul 2020 02:49
Last Modified: 23 Oct 2021 06:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169845
[thumbnail of Ma'rifatul Nikmah.pdf]
Preview
Text
Ma'rifatul Nikmah.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item