Strategi Pengembangan Usaha Pindang Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Di Pt. Cindy Group Indonesia, Desa Waru, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Daniati, Syafa Auliasari (2019) Strategi Pengembangan Usaha Pindang Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Di Pt. Cindy Group Indonesia, Desa Waru, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan bandeng merupakan ikan yang memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Namun ikan bandeng memiliki duri-duri halus yang banyak yang ada didalam tubuhnya. Oleh karena itu butuh adanya teknik pengolahan ikan salah satunya adalah pindang. Kelebihan ikan pindang yaitu produk ini siap untuk dimakan tanpa takut adanya duri di tubuh ikan bandeng. Untuk meningkatkan konsumsi ikan bandeng diperlukan pengembangan terhadap usaha pemindangan khususnya di PT. Cindy Group Indonesia. Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk: 1) Mendeskripsikan kondisi faktual faktor internal dan faktor eksternal pada usaha pemindangan tradisional ikan bandeng, 2) Menganalisis aspek finansial jangka pendek dan aspek jangka panjang usaha pemindangan tradisional ikan bandeng, 3) Menganalisis usaha dengan menggunakan metode Business Model Canvas (BMC) dan analisis SWOT pada usaha pemindangan tradisional ikan bandeng, dan 4) Menganalisis strategi pengembangan yang dilakukan usaha pemindangan tradisional ikan bandeng. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2018. Metode pengambilan data yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah dengan melakukan observasi, partisipasi aktif, wawancara, dokumentasi, serta penyebaran kuesioner. Sedangkan jenis dan sumber data penelitian yang diambil berupa data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan analisis deskriptif yang terdiri dari analisis kualitatif dan kuantitatif. Usaha pemindangan ikan milik PT. Cindy Group Indonesia sudah dirintis sejak tahun 2003 oleh Bapak Solihin. Pada akhir tahun 2017, usaha ini resmi bernama PT (Perseroan Terbatas). Bersama dua orang rekannya, Bapak Solihin menjalankan usaha pemindangan secara tradisional dengan kapasitas produksi yang masih terbatas yaitu rata-rata 500kg per hari. Tenaga kerja yang digunakan di PT. Cindy Group Indonesia berasal dari tenaga kerja dalam dan luar keluarga. Tenaga kerja pada pengolahan pindang tradisional yang terdiri dari 20 kelompok pengolah pindang dengan anggota sebanyak 50 orang. Masing-masing kelompok pengolah pindang terdiri dari 1 orang pemilik modal (ketua kelompok) dan 2-3 orang pengolah pindang. Pengolah pindang di pengolahan pindang tradisional semua berjenis kelamin laki-laki. Faktor internal meliputi aspek manajemen, aspek teknis, aspek hukum, aspek pemasaran, dan aspek finansiil. Aspek manajemen yang dilakukan yaitu dengan mempersiapkan perencanaan siapa dan berapa banyak yang menjadi tenaga pengolah sekaligus pemasar serta staff karyawan, pengaturana jam kerja, penggunaan bahan baku, alat-alat produksi, legalitas, biaya yang dikeluarkan, hingga proses pemasaran produk. Aspek teknis pada usaha pemindangan tradisional ikan bandeng dimulai dari sarana dan prasarana yang menunjang serta proses produksi pindang bandeng yang dimulai dengan pengambilan bahan baku dari Muara Baru yang disimpan didalam cold storage, pencucian menggunakan air bersih, persiapan bumbu dan pelumuran, pemasakan hingga pengemasan produk menggunakan besek. Tergolong menjadi 2 (dua) saluran pemasaran, yaitu hasil pindang tradisional dapat dibeli langsung di pasar olehvii konsumen dan ada yang membeli langsung di pabrik. Dalam aspek hukum usaha ini memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Surat Keterangan Usaha Dagang (SKUD) lengkap dengan dokumen pendukung lainnya. Aspek finansial pada usaha pemindangan tradisional ikan bandeng selama satu tahun dibagi menjadi 2 (dua), yaitu aspek finansial jangka pendek dan aspek finansial jangka panjang. Pada aspek finansial jangka pendek meliputi modal yang digunakan sebesar Rp 770.300.000. Biaya yang digunakan dibagi menjadi 2 (dua) yaitu biaya tetap dan biaya variabel, biaya tetap sebesar Rp 4.737.618.000 dan biaya variabel sebesar Rp 3.670.238.000. Penerimaan dalam satu tahun sebesar Rp 6.222.440.000. Nilai RC Ratio diperoleh sebesar 1,313 berarti usaha ini dinyatakan menguntungkan. Keuntungan bersih sebesar Rp 1.484.822.000. Berdasarkan nilai BEP sales dan BEP unit maka usaha ini menguntungkan. Pada nilai rentabilitas diperoleh sebesar 31,34%. Aspek finansial jangka panjang selama 10 tahun (2019-2028) adalah nilai NPV sebesar Rp 7.191.141.978 yang lebih besar dari 0 (>0). Nilai BC Ratio sebesar 10,34 yang lebih besar dari 1 (>1). Nilai IRR yang diperoleh sebesar 189% yang lebih besar dari suku bunga bank (>12%). Payback Period yang didapat untuk pengembalian modal selama 0,59 tahun. Faktor eksternal yang ada pada usaha pemindangan tradisional ikan bandeng bergantung pada kondisi ekonomi dan politik yang kadang tidak menentu akan berpengaruh terhadap penjualan produk. Usaha ini juga berpengaruh terhadap hubungan sosial masyarakat setempat yang para kepala pengolah sekaligus pemasar dapat merekrut warga sekitar hingga luar daerah. Teknologi yang digunakan oleh PT. Cindy Group Indonesia dalam memproduksi pindang ikan bandeng masih tradisional dan itu merupakan khas bagi usaha tersebut. Pemasok dan pesaing juga sangat berpengaruh dalam usaha ini, adanya pemasok yang memiliki hubungan baik dengan perusahaan maka usaha akan lancar, sehingga bisa bersaing dengan para pesaing dengan barang substitusi ataupun sejenis. Saran yang dapat diberikan pada pemerintah dengan adanya usaha pemindangan tradisional ikan bandeng adalah disarakan untuk memberi dampingan penuh serta pengawasan terhadap usaha ini agar semakin berkembang dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, perlu adanya pelatihan lebih bagi para pengolah sekaligus pemasar dalam proses pemasaran serta finansial agar mampu meningkatkan keuntungan, dan menjadi jembatan bagi PT Cindy Group Indonesia untuk menjalin relasi dengan berbagai pihak terkait lain dalam kelompok pengolah pindang tradisional. Saran yang dapat diberikan pada pemilik usaha pemindangan tradisional ikan bandeng yaitu pak Solihin dan rekan adalah perlu dilakukan pembukuan yang teratur terutama pada hasil jadi pindang yang sesuai dengan jenis ikan, salah satunya adalah pindang ikan bandeng, perlu adanya pengecekan dan pelaporan langsung mengenai penggunaan besek agar stocking dapat memadai, dan perlu di segerakan dalam proses renovasi agar proses produksi selain pindang tradisional dapat berjalan dalam satu tempat dengan lancar. Sedangkan saran bagi mahasiswa yaitu diharapkan bisa memberikan informasi dan bahan untuk penelitian lebih lanjut mengenai usaha pemindangan tradisional khususnya ikan bandeng.

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/261/051903312
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates > 639.37 Culture of amphibians and specific kinds of fishes > 639.375 Culture of specific kinds of fishes (Protacanthopterygii)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 16 Jul 2020 01:40
Last Modified: 25 Oct 2021 08:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169575
[thumbnail of SYAFA AULIASARI DANIATI (2).pdf]
Preview
Text
SYAFA AULIASARI DANIATI (2).pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item