Analisis Ruang Lingkup Dan Sanksi Cornering The Market Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Dan Securities Future ACT Of 2001 (Studi Pengaturan Di Indonesia Dan Singapura),

Fasari, Hanifa Maghfira Putri (2019) Analisis Ruang Lingkup Dan Sanksi Cornering The Market Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Dan Securities Future ACT Of 2001 (Studi Pengaturan Di Indonesia Dan Singapura),. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Manipulasi pasar saat ini mempunyai istilah yang sangat popular yakni, saham gorengan. Ada banyak level mengoreng saham, salah satu diantaranya adalah cornering the market. Dengan adanya perbuatan perdagangan saham yang tidak wajar seperti Cornering the Market dapat mempengaruhi perekonomian negara. Dikarenakan dapat mempengaruhi investor-investor baik dari dalam maupun dari luar negeri. Tetapi Undang – Undang Pasar Modal yang dibuat pada tahun 1995 ini sudah tidak sesuai dengan kondisi pasar modal pada saat ini, dan belum adanya peraturan mengenai cornering the market tersebut. Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka dirumuskan 2 (dua) rumusan masalah untuk diuraikan, difahami, dianalisa dan dibandingkan antara Indonesia dengan Singapura. Rumusan masalah pertama yaitu Apakah pengaturan ruang lingkup cornering the market di Indonesia berdasarkan Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal telah memadai. Rumusan masalah kedua adalah Apakah pengaturan sanksi cornering the market di Indonesia berdasarkan Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal telah memadai Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum yuridis normatif dengan pendekatan penelitian yaitu Undang – Undang, Perbandingan dan Konseptual. Bahan hukum primer diperoleh dari Undang – Undang Pasar Modal di Indonesia dan Singapura. Bahan Hukum sekunder diperoleh dari buku, jurnal, serta bahan hukum tersier dari penelitian terkait, makalah, kamus bahasa hukum, dan internet. Undang-Undang Pasar Modal masih memiliki beberapa celah dalam pengaturannya mengenai tindakan cornering the market. Terdapat beberapa kesamaan dengan Securities Future Act of 2001 mengenai kesamaan definisi fakta material, pelaksanaan, cara melakukan dan tujuan manipulasi. Perbedaan pengaturannya dimana SFA lebih menjelaskan secara terperinci mengenai sasaran dari manipulasi pasar yang hanya tidak dilakukan di dalam bursa efek dan sudah adanya pengaturan mengenai cornering atas kontrak derivative . Selain itu ada persamaan dan perbedaan terkait sanksi tindakan cornering the market dimana Indonesia dan Singapura sama – sama melarang tindakan cornering the market, serta adanya beberapa rekomendasi yang bisa dilakukan guna mencegah dan menanggulangi tindakan cornering the market sehingga terciptanya pasar modal yang adil dan fair bagi semua pihak sesuai yang diamanatkan dalam Undang- Undang.

English Abstract

Market manipulation now has a very popular term, fried stock. There are many levels of stock picking, one of which is cornering the market. With the existence of unnatural stock trading such as Cornering the Market, it can affect the country's economy. Because it can affect investors both from within and from abroad. But the Capital Market Law made in 1995 is not in line with the current conditions of the capital market, and there are no regulations regarding cornering the market. Based on the background of the above research, then formulated 2 (two) problem formulations to be described, understood, analyzed and compared between Indonesia and Singapore. The first problem formulation is whether the arrangement of the scope of cornering the market in Indonesia based on Law Number 8 of 1995 concerning Capital Markets is adequate. The second problem statement is whether the cornering the market sanction regulation in Indonesia based on Law Number 8 of 1995 concerning Capital Market is adequate This study uses a type of normative juridical legal research with a research approach, namely Law, Comparison and Conceptual. Primary legal materials are obtained from the Capital Market Law in Indonesia and Singapore. Secondary Legal Materials are obtained from books, journals, and tertiary legal materials from related research, papers, legal language dictionaries, and the internet. The Capital Market Law still has several gaps in its arrangement regarding cornering the market action. There are several similarities with the Securities Future Act of 2001 regarding the similarity of definitions of material facts, implementation, ways of doing and the purpose of manipulation. Differences in settings where the SFA explains in more detail the targets of market manipulation that are not only done on the stock exchange and there are already arrangements regarding cornering of derivative contracts. In addition, there are similarities and differences related to sanctions for cornering the market where Indonesia and Singapore both prohibit cornering the market, and there are several recommendations that can be made to prevent and overcome cornering the market so that the capital market is fair and fair for all parties as mandated in the Act.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2019/130/051902821
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 300 Social sciences > 346 Private law > 346.09 Investment and negotiable instruments > 346.092 Investment > 346.092 2 Specific types of investments
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 24 Jun 2020 02:06
Last Modified: 07 Oct 2020 04:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169307
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item