Menerbangkan Balon Udara Tanpa Awak Sebagai Kegiatan Tradisi Masyarakat Di Kabupaten Ponorogo (Studi Implementasi Pasal 210 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan)

Narigoma, Annon Sakae (2019) Menerbangkan Balon Udara Tanpa Awak Sebagai Kegiatan Tradisi Masyarakat Di Kabupaten Ponorogo (Studi Implementasi Pasal 210 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam Skripsi ini penulis meneliti tentang Menerbangkan Balon Udara Tanpa Awak Sebagai Kegiatan Tradisi Masyarakat Di Kabupaten Ponorogo ditinjau dari Implementasi Pasal 210 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Dibalik tradisi menerbangkan balon udara tanpa awak sebagai kegiatan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Ponorogo mempunyai hambatan dan masalah terkait dengan implementasi pasal yang bersangkutan. Selain membahayakan lalu lintas penerbangan, faktor kurang pahamnya masyarakat terhadap suatu peraturan perundang-undangan menjadi tugas yang harus segera diantisipasi oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo dan Polisi Resor Ponorogo. Untuk menjawab pertanyaan tersebut penulis menggunakan jenis penelitian Yuridis Empiris dengan pendektan penelitian Yuridis Sosiologis. Penelitian ini dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan dan mengkaji ketentuan hukum yang terdapat dimasyarakat. Bahan hukum yang digunakan oleh peneliti ialah menggunakan data primer yang berupa wawancara langsung menggunakan metode observasi dan data sekunder melalui kajian buku dan internet. Dari metode penelitian diatas penulis memperoleh jawaban yaitu pelaksanaan Implementasi Pasal 210 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan Menerbangkan balon udara tanpa awak sebagai kegiatan tradisi masyarakat di Kabupaten Ponorogo belum berjalan efektif. Karena terdapat beberapa hambatan seperti kurang pahamnya masyarakat terhadap dampak yang dihasilkan dari menerbangkan balon udara terhadap lalu lintas penerbangan dan kurang efektifnya sosialiasi yang dilakukan pihak terkait dalam upaya menanggulanginya. Kesimpulan yang dapat diambil dari permasalahan diatas ialah perlunya peran Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo dalam memberikan edukasi hukum dan pemahaman terkait dampak bahaya yang ditimbulkan dari menerbangkan balon udara secara liar tanpa melalui prosedur yang telah ditetapkan. Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo harus bersinergi dengan semua lapisan masyarakat untuk berupaya dalam menanggulangi masalah yang ada dalam tradisi tersebut.

English Abstract

In this thesis the author discusses about Flying an Unmanned Air Balloon as an Activity of Community Traditions in Ponorogo Regency in terms of the Implementation of Article 210 of Law Number 1 of 2009 concerning Aviation. Behind the tradition of flying hot air balloons without revival as a tradition carried out by the people in Ponorogo Regency who have challenges and problems related to the implementation of the articles supported. In addition to the traffic traffic, community factors that are lacking in the regulations concerning invitations must be immediately anticipated by the Ponorogo Regency Transportation Agency and the Ponorogo Resort Police. To answer this question, the author uses a type of empirical juridical research with Sociological Jurisdiction research. This research was conducted by going directly to the field and reviewing the legal provisions provided in the community. Legal materials used by researchers use primary data consisting of direct interviews using observation and secondary data through book and internet studies. Article 210 of Law Number 1 of 2009 concerning Aviation Flying a hot air balloon without waking up as a traditional activity of the people in Ponorogo Regency has not been effective. Because there are several obstacles such as those that occur in the community resulting from flying balloons against traffic and the lack of effective socialization carried out in connection with efforts to overcome them. The conclusion that can be drawn from this issue is the need for the role of the Department of Transportation of Ponorogo Regency in providing legal education and understanding the danger posed by flying air balloons through established procedures. The Department of Transportation of the Ponorogo Regency must work together with all levels of society to overcome the problems that exist in the tradition.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2019/182/051902873
Uncontrolled Keywords: Balon Udara Tanpa Awak, Tradisi Masyarakat, Implementasi-The Air Ballons, A Tradition Of Society, Implementaion.
Subjects: 300 Social sciences > 343 Military, defense, public property, public finance, tax, commerce (trade), industrial law > 343.09 Control of public utilities > 343.097 Air transportation and space transportation
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 06 Jun 2020 13:32
Last Modified: 02 Oct 2020 03:52
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169034
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item