Modal Sosial Pedagang di Area Makam Sunan Bonang Untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat di Kelurahan Kutorejo, Kabupaten Tuban

Qomaruzzaman, Sikha (2019) Modal Sosial Pedagang di Area Makam Sunan Bonang Untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat di Kelurahan Kutorejo, Kabupaten Tuban. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai pemanfaatan modal sosial yang diterapkan oleh pedagang yang ada di area Makam Sunan Bonang. Pedagang yang dimaksud adalah kelompok pedagang yang berada dibawah pengawasan Kelurahan Kuterejo yaitu paguyuban PK Lima Sunan Bonang yang bertempat di Kelurahan Kutorejo, Kabupaten Tuban. Di makam Sunan Bonang terdapat 3 kelompok pedagang, kelompok pedagang yang berada dibawah pengawasan Kelurahan Kutorejo yaitu paguyuban PK Lima Sunan Bonang, kelompok pedagang yang mendirikan toko sendiri, kelompok pedagang yang berada dibawah pengawasan yayasan Mabbarot Sunan Bonang yaitu paguyuban Mabbarot Sunan Bonang. Adanya paguyuban PK Lima Sunan Bonang sangat mempermudah pedagang untuk berjualan di area makam Sunan Bonang. Modal sosial pedagang sangat penting, adanya modal sosial yang dimanfaatkan oleh paguyuban PK Lima Sunan Bonang ini dapat memberikan kemajuan ekonomi bagi masyarakat Kelurahan Kutorejo. Teori yang digunakan oleh peneliti yaitu modal sosial dari Robert D. Putnam yang bertujuan untuk mengetahui proses yang dilakukan oleh paguyuban PK Lima Sunan Bonang dalam memanfaatkan modal sosial yang dimiliki untuk meningkatkan ekonomi. Menurut Robert D. Putnam modal sosial terdapat tiga indikator yaitu kepercayaan, jaringan sosial dan norma. Paguyuban PK Lima Sunan Bonang dalam mengelola dan mempertahankan paguyuban memanfaatkan tiga indikator tersebut. Selain tiga indikator tersebut modal sosial menurut Robert D. Putnam didalam modal sosial terdapat bonding social capital dan bridging social capital. Dalam hal ini untuk melihat kerjasama paguyuban PK Lima Sunan Bonang dengan beberapa pihak baik dari internal paguyuban maupun dengan pihak luar. Hasil dari penelitian ini yaitu paguyuban PK Lima Sunan Bonang dalam mengelola dan mempertahankan paguyuban memanfaatkan modal sosial dengan membuat jaringan untuk bekerjasama. Mereka membentuk jaringan bonding social capital dan bridging social capital. Untuk memperkuat jaringan tersebut paguyuban PK Lima Sunan Bonang menanamkam rasa kepercayaan satu sama lain. Paguyuban ini juga menerapkan norma untuk lebih lebih memperkuat solidaritas mereka. Norma yang ada didalam paguyuban PK Lima Sunan Bonang yaitu norma tidak tertulis.. Adanya paguyuban PK Lima Sunan Bonang mempermudah bagi pedagang untuk berjualan di area makam Sunan Bonang dan dapat meningkatkan perekonomian dibanding dengan pekerjaan mereka sebelum ikut bergabung dengan paguyuban PK Lima Sunan Bonang.

English Abstract

This study discussed the use of social capital applied by traders in the area of the Tomb of Sunan Bonang. The intended trader is a group of traders who are under the supervision of the Kuterejo Urban Village, namely the Association of Sunan Bonang’s Street Vendors which is located in Kutorejo Village, Tuban Regency. In the tomb of Sunan Bonang there are 3 groups of merchants, the group of merchants under the supervision of the Kutorejo Village, the Association of Sunan Bonang’s Street Vendors, a group of traders who set up their own shops, and a merchant group under the supervision of the Mabbarot Sunan Bonang foundation namely Mabbarot association Sunan Bonang. The Association of Sunan Bonang’s Street Vendorsmakes very easy for traders to sell in the tomb area of Sunan Bonang. The social capital of traders is very important, the existence of social capital utilized by the PK Lima Sunan Bonang community can provide economic progress for the people of Kutorejo. The theory used by researchers is the social capital of Robert D. Putnam which aims to find out the processes carried out by the Association of Sunan Bonang’s Street Vendors in utilizing the social capital to improve the economy. According to Robert D. Putnam there are three indicators of social capital namely trust, social networks and norms. The Association of Sunan Bonang’s Street Vendors, it manage and maintain the associationutilize these three indicators. In addition to these three indicators, social capital according to Robert D. Putnam in social capital has social capital bonding and social capital bridging. In this case, to see the cooperation of the Association of Sunan Bonang’s Street Vendors with several parties, both from the internal community association and outside parties. The results of this study are the Association of Sunan Bonang’s Street Vendors in management and maintenance of the community utilizing social capital in creating a network to cooperate. They formed social capital bonding networks and social capital bridging. To strengthen the network, the Association of Sunan Bonang’s Street Vendors has cultivated mutual trust. The association also applies norms to further strengthen their solidarity. The norms existing in the Association of Sunan Bonang’s Street Vendors are unwritten norms. The Association of Sunan Bonang’s Street Vendors makes it easy for traders to sell in the tomb area of Sunan Bonang and can improve the economy compared to their jobs before joining theAssociation of Sunan Bonang’s Street Vendors.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FISIP/2019/37/051902409
Uncontrolled Keywords: Makam Sunan Bonang, Pedagang, Modal Sosial, Kepercayaan, Jaringan, Norma The Tomb of Sunan Bonang, Merchants, Social Capital, Trust, Networks, Norms
Subjects: 300 Social sciences > 302 Social interaction > 302.1 General topics of social interaction > 302.14 Social participation
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 06 Jun 2020 00:46
Last Modified: 06 Jun 2020 00:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169014
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item