Eksplorasi Bakteri Pengoksidasi Sulfur Penghasil Glutathion dari Sedimen Hutan Mangrove di Pesisir Selatan Kabupaten Bangkalan, Madura

Febrijanto, Geraldo Johan (2018) Eksplorasi Bakteri Pengoksidasi Sulfur Penghasil Glutathion dari Sedimen Hutan Mangrove di Pesisir Selatan Kabupaten Bangkalan, Madura. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Glutathion (GSH) merupakan senyawa tripeptida dengan kemampuan sebagai antioksidan yang dapat melindungi sel dari stres oksidatif. Penelitian ini bertujuan mempelajari potensi isolat bakteri pengoksidasi sulfur untuk menghasilkan glutathion, mengetahui pengaruh kandungan sodium thiosulfat di media terhadap produksi glutathion dan mengetahui spesies dari isolat bakteri penghasil glutathion konsentrasi tertinggi. Sampel diambil dari sedimen hutan mangrove di pesisir selatan Kabupaten Bangkalan, Madura. Isolasi bakteri dilakukan dengan metode spread plate di media thiosulfat mineral agar. Isolat bakteri diseleksi berdasarkan kemampuan tumbuh pada media cair thiosulfat mineral. Fase stasioner setiap isolat dicari dengan membuat kurva pertumbuhannya. Isolat potensial diuji kemampuan produksi glutathionnya di media produksi thiosulfat dan nonthiosulfat. Glutathion di dalam kultur diekstrak menggunakan etanol 40%. Supernatan hasil ekstraksi diukur konsentrasi glutathionnya dengan metode DTNB. Isolat penghasil glutathion konsentrasi tertinggi diidentifikasi berdasarkan sekuen 16S rDNA dan dikonstruksi pohon filogenetiknya. Hasil penelitian menunjukkan lima isolat potensial mampu menghasilkan glutathion. Konsentrasi glutathion tertinggi pada jam ke-9 dihasilkan oleh isolat S.1.2.B (2,09 mg/L), sedangkan pada jam ke-15 dihasilkan oleh isolat S.3.2.D (3,43 mg/L) (p-value <0,05). Isolat S.1.2.B dan S.3.2.D memiliki similaritas tertinggi dengan Microbacterium resistens strain CanL-55 (99,97%)

English Abstract

Glutathione (GSH) is a tripeptide compound with ability as an antioxidant to protect cells from oxidative stress. This study aimed to understand potency of sulfur-oxidizing bacteria (SOB) isolates in producing glutathione, the effect of sodium thiosulfat in medium for glutathione production, and to know the species of SOB isolates with the highest ability in producing glutathione. Samples were taken from the sediment of mangrove forest at south coast Bangkalan Perfecture, Madura. SOB were isolated using thiosulfat mineral agar. Isolates were selected based on the ability to grow on thiosulfate mineral broth. Selected isolates were grown in thiosulfate mineral broth to obtain growth curve. Selected isolates were grown in production media and cultures were harvested when isolates reached stationary phase. Glutathione from cultures were extracted using 40% ethanol. GSH concentration was measured by DTNB method. SOB isolates with highest ability to produce glutathion were identified based on 16S rDNA and phylogeny trees were analyzed with MEGA 6 sofware. Five selected SOB isolates could produce glutathione. Isolate with highest glutathion production after 9 hour incubation was S.1.2.B (2,09 mg/L) and after 15 hour incubation was S.3.2.D (3,43 mg/mL) (p-value <0.05). S.1.2.B and S.3.2.D isolates had the highest similarity with Microbacterium resistens strain CanL-55 (99.97%).

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/MIPA/2018/279/051807039
Uncontrolled Keywords: Glutathion (GSH) merupakan senyawa tripeptida dengan kemampuan sebagai antioksidan yang dapat melindungi sel dari stres oksidatif. Penelitian ini bertujuan mempelajari potensi isolat bakteri pengoksidasi sulfur untuk menghasilkan glutathion, mengetahui pengaruh kandungan sodium thiosulfat di media terhadap produksi glutathion dan mengetahui spesies dari isolat bakteri penghasil glutathion konsentrasi tertinggi. Sampel diambil dari sedimen hutan mangrove di pesisir selatan Kabupaten Bangkalan, Madura. Isolasi bakteri dilakukan dengan metode spread plate di media thiosulfat mineral agar. Isolat bakteri diseleksi berdasarkan kemampuan tumbuh pada media cair thiosulfat mineral. Fase stasioner setiap isolat dicari dengan membuat kurva pertumbuhannya. Isolat potensial diuji kemampuan produksi glutathionnya di media produksi thiosulfat dan nonthiosulfat. Glutathion di dalam kultur diekstrak menggunakan etanol 40%. Supernatan hasil ekstraksi diukur konsentrasi glutathionnya dengan metode DTNB. Isolat penghasil glutathion konsentrasi tertinggi diidentifikasi berdasarkan sekuen 16S rDNA dan dikonstruksi pohon filogenetiknya. Hasil penelitian menunjukkan lima isolat potensial mampu menghasilkan glutathion. Konsentrasi glutathion tertinggi pada jam ke-9 dihasilkan oleh isolat S.1.2.B (2,09 mg/L), sedangkan pada jam ke-15 dihasilkan oleh isolat S.3.2.D (3,43 mg/L) (p-value <0,05). Isolat S.1.2.B dan S.3.2.D memiliki similaritas tertinggi dengan Microbacterium resistens strain CanL-55 (99,97%), Glutathion (GSH) merupakan senyawa tripeptida dengan kemampuan sebagai antioksidan yang dapat melindungi sel dari stres oksidatif. Penelitian ini bertujuan mempelajari potensi isolat bakteri pengoksidasi sulfur untuk menghasilkan glutathion, mengetahui pengaruh kandungan sodium thiosulfat di media terhadap produksi glutathion dan mengetahui spesies dari isolat bakteri penghasil glutathion konsentrasi tertinggi. Sampel diambil dari sedimen hutan mangrove di pesisir selatan Kabupaten Bangkalan, Madura. Isolasi bakteri dilakukan dengan metode spread plate di media thiosulfat mineral agar. Isolat bakteri diseleksi berdasarkan kemampuan tumbuh pada media cair thiosulfat mineral. Fase stasioner setiap isolat dicari dengan membuat kurva pertumbuhannya. Isolat potensial diuji kemampuan produksi glutathionnya di media produksi thiosulfat dan nonthiosulfat. Glutathion di dalam kultur diekstrak menggunakan etanol 40%. Supernatan hasil ekstraksi diukur konsentrasi glutathionnya dengan metode DTNB. Isolat penghasil glutathion konsentrasi tertinggi diidentifikasi berdasarkan sekuen 16S rDNA dan dikonstruksi pohon filogenetiknya. Hasil penelitian menunjukkan lima isolat potensial mampu menghasilkan glutathion. Konsentrasi glutathion tertinggi pada jam ke-9 dihasilkan oleh isolat S.1.2.B (2,09 mg/L), sedangkan pada jam ke-15 dihasilkan oleh isolat S.3.2.D (3,43 mg/L) (p-value <0,05). Isolat S.1.2.B dan S.3.2.D memiliki similaritas tertinggi dengan Microbacterium resistens strain CanL-55 (99,97%)
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 583 Magnoliopsida (Dicotyledons) > 583.7 Rosidae > 583.76 Myrtales > 583.763 Rhizophoraceae and Sonneratiaceae
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 27 May 2020 16:37
Last Modified: 22 Oct 2021 08:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/168388
[thumbnail of GERALDO JOHAN FEBRIJANTO.pdf]
Preview
Text
GERALDO JOHAN FEBRIJANTO.pdf

Download (632kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item