Al Fahmi, Agil Mursidul Ibad (2018) Struktur Populasi Dan Karakteristik Kuantitatif Kambing Persilangan Boer Di Desa Sidomulyo Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kambing merupakan salah satu jenis ternak ruminansia kecil yang telah dikenal secara luas di Indonesia. Salah satu jenis kambing yang dibudidayakan oleh peternak adalah jenis Kambing Boer, yang merupakan jenis kambing yang mempunyai potensi genetik tinggi dan tipe pedaging yang baik karena mempunyai konfirmasi tubuh dengan tulang rusuk yang lentur, panjang badan dan perototan yang baik pula. Persilangan adalah salah suatu metode untuk meningkatkan produktivitas ternak lokal dengan ternak lain yang dianggap memiliki keunggulan tertentu. Salah satu cara untuk mengetahui tinggi rendahnya populasi pada suatu wilayah yakni dengan melihat struktur populasi ternak pada wilayah tersebut. Struktur populasi pada ternak penting untuk diketahui agar dapat mengetahui jumlah ternak yang produktif pada wilayah tersebut. pengaruh lingkungan sangat besar dalam mendukung pertumbuhan ternak untuk mengetahui mutu bibit ternak dalam suatu wilayah dengan melakukan karakterisasi terak. Karakterisasi adalah untuk mendapatkan data sifat atau deskripsi morfologi dari ternak kambing yang bertujuan untuk membedakan fenotipe dan seberapa besar keragaman genetik yang dimiliki didua lokasi sumber bibit. Penelitihan ini bertujuan untuk mengetahui struktur populasi kambing Persilangan Boer yang ada di Desa Sidomulyo dan untuk mengetahui karakteristik kuantitatif kambing Persilangan Boer berdasarkan kelompok umur yang berbeda. Kegunaan penelitian ini adalah dasar program peningkatan populasi kambing Persilangan Boer dilokasi penelitian, dan sebagai bahan informasi, saran, serta evaluasi bagi peternak dalam meningkatkan produktifitas kambing Persilangan Boer di lokasi penelitian. Penelitihan ini dilaksanakan di Desa Sidomulyo Kecamatan Bonagung Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur. Materi yang digunakan dalam penelitihan ini adalah 286 ekor kambing Persilangan Boer jantan dan betina milik peternak untuk analisis struktur populasi. 158 ekor umur 1 tahun hingga 4 tahun untuk analisis karakteristik kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus. Variabel penelitian yang diamati dalam penelitian ini adalah . Stuktur populasi kambing Persilangan Boer, dan Karakteristik kuantitatif yang meliputi ( bobot badan, lingkar dada, panjang badan, tinggi badan ). Data yang diperoleh akan di tabulasi kemudian dihitung prosentasenya untuk struktur populasi dianalisis secara deskriptif dan dianalisis menggunakan analisisRagam Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk karakteristik kuantitatif. Hasil pendataan populasi kambing Persilangan Boer menunjukkan, rasio jantan dan betina adalah 1 : 2 (37% dan 63%). Proporsi Kambing Persilangan Boer jantan yang ada di wilayah tersebut nilai tertinggi pada jantan cempe yaitu (48%) diikuti dengan jantan dewasa (27%) dan jantan muda (25%). kambing Persilangan Boer betina dewasa adalah yang tertinggi sebesar 59% disusul betina cempe 24% dan betina muda 17%. Hasil penelitian karakteristik kuantitatif antara jantan dan betina pada kelompok umur yang sama menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) pada lingkar dada, panjang badan, tinggi badan, bobot badan, namun berbeda nyata (P<0,05) pada lingkar dada kambing jantan. Kambing Persilangan Boer jantan umur 12-18 bulan memiliki rata-rata 71,34±6,81 cm pada lingkar dada, 60,60±6,39 cm pada panjang badan, 62,76±6,2 cm pada tinggi badan, 38,81±11,37 kg pada bobot badan. Kambing Persilangan Boer jantan umur 18-24 bulan memiliki rata-rata 77,27±7,18 cm pada lingkar dada, 67,94±8,59 cm pada panjang badan, 68,38±7,36 cm pada tinggi badan, 48,44±13,00 kg pada bobot badan. Kambing Persilangan Boer jantan umur 24-30 bulan memiliki rata-rata 78,5±0,7 cm pada lingkar dada, 70±1,41cm pada panjang badan, 65,5±6,36 cm pada tinggi badan, 52±2,82 kg pada bobot badan. Kambing Persilangan Boer jantan umur 30-36 bulan memiliki rata-rata 85,5±7,52 cm pada lingkar dada, 83,6±13,07 cm pada panjang badan, 73±11,63 cm pada tinggi badan, 68,26±20,6 kg pada bobot badan. Kambing Persilangan Boer betina umur 12-18 bulan memiliki rata-rata 65,54±6,37 cm pada lingkar dada, 56,97±5,56 cm pada panjang badan, 58,13±4,24 cm pada tinggi badan, 30,87±7,43 kg pada bobot badan. Kambing Persilangan Boer betina umur 18-24 bulan memiliki rata-rata 73,52±4,13 cm pada lingkar dada, 63,52±6,22 cm pada panjang badan, 63,22±4,99 cm pada tinggi badan, 37,45±6,18 kg pada bobot badan. Kambing Persilangan Boer betina umur 24-30 bulan memiliki rata-rata 74,21±5,80 cm pada lingkar dada, 61,69±6,55 cm pada panjang badan, 63,90±5,78 cm pada tinggi badan, 37,69±5,32 kg pada bobot badan. Kambing Persilangan Boer betina umur 30-36 bulan memiliki rata-rata 75,28±5,70 cm pada lingkar dada, 65,09±4,44 cm pada panjang badan, 63,6±4,14 cm pada tinggi badan, 39,55±6,42 kg pada bobot badan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Struktur populasi kambing Persilangan Boer di Desa Sidomulyo memiliki produktifitas tinggi jika dilihat dari jumlah jantan dan betina dewasa. Struktur populasi kambing Persilangan Boer di lokasi penelitian tidak seimbang jika dilihat dari proporsi kambing betina muda calon pengganti sebesar 17%, sehingga menghambat pertumbuhan populasi dan tidak menjamin keberlanjutan replacement stock. Karakteristik ukuran tubuh kambing Persilangan Boer meliputi bobot badan, tinggi badan, panjang badan, dan lingkar dada pada jantan lebih besar dibandingkan betina pada kelompok umur yang sama. Saran dalam upaya mempertahankan populasi kambing Persilangan Boer, angka kelahiran anak kambing Persilangan Boer perlu ditingkatkan dengan memfasilitasi peternak kambing Persilangan Boer dengan IB, mengoptimalkan ternak produktif dan monitoring kepada para peternak di wilayah tersebut. Seleksi calon induk sebaiknya dilakukan pada umur 18-24 bulan pada jantan dan 18-24 bulan pada betina dikarenakan pada umur tersebut ternak memiliki produktifitas tinggi.
English Abstract
The purpose of this research is to know the productivity of boer crossed goat in the village Sidomulyo, and knowing the quantitative characteristics of the boer crossed goat based on different age groups. The material used in this research is boer crossed goat 286 belongs to breeders for the analysis of population structure, 158 cattle aged 1 year to 4 years for quantitative analysis of characteristics. The methods used in this research is a case study. Data were analiyzed using analysis of variance (ANOVA) complete randomized difference (CDR), followed by a futher test of least significant difference (LSD). The result of the population of boer crossed goat shows, the ratio of 1:2 males and females (37% and 63%). The proportion of male goat that exists on site research kid (48%), adult (27%), and the young (25%), mature females 59%, 24%, kid and young 17%. Rapid growth occurred in the age group 12-18 months towards the 18-24 of the month, while at the age of 24-30 month aged 30-36 months growth slowed when the cattle undergo an adult body. Concluded that the The structure of the population of boer crossed goat in the village of Sidomulyo has high productivity if seen from the number of adult males and females. The characteristics of body size boer crossed goat include body weight, height, length, and the circumference of the chest on males are larger than females in the same age group.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2018/465/051808730 |
Uncontrolled Keywords: | Boer crossed goat, the structure of the population, quantitative characteristics, replacement stock, the proportion of. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.3 Sheep and goats > 636.39 Goats |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 05 Jul 2019 07:51 |
Last Modified: | 13 Jul 2022 06:52 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/168156 |
Text
Agil Mursidul Ibad Al Fahmi.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |