Adhiningsih, Fitrah Aulia (2018) Efek Pemberian Terapi Salep Ekstrak Kulit Pisang Raja (Musa Paradisiaca var Sapientum) Pada Tikus Putih (Rattus Novergicus) Model Luka Insisi yang Diinfeksi Staphylococcus aureus Dilihat dari Ekspresi IL-6 dan Jumlah Sel Radang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Luka insisi yang diinfeksi merupakan jenis luka terbuka yang terkontaminasi mikroorganisme. Kontaminasi mikroorganisme ini berpengaruh pada meningkatnya jumlah sel radang dan sitokin pro-inflamasi seperti IL-6 pada fase inflamasi yang dapat menyebabkan proses penyembuhan luka terganggu. Mikroorganisme yang paling umum mengkontaminasi luka insisi adalah Staphylococcus aureus yang bersifat multi drug resistant, saat ini banyak dikembangkan terapi alternatif menggunakan herbal, salah satunya dengan kulit pisang raja (Musa Paradisiaca var Sapientum) yang diketahui memiliki sifat sebagai antiinflamasi dan antibakteri. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Tikus jantan BB 120-150 g dan berumur 8 minggu dibagi dalam lima kelompok perlakuan, yaitu kontrol negatif (tikus dalam keadaaan normal), kontrol positif (tikus dengan luka insisi yang diinfeksi S aureus 105 CFU/ml sebanyak 0,2 ml dan tidak diterapi menggunakan salep), terapi 1, 2, dan 3 yaitu tikus dengan luka insisi yang diinfeksi S aureus dengan konsentrasi 105 CFU/ml sebanyak 0,2 ml dan diberi terapi salep ekstrak kulit pisang raja secara topikal sebanyak 0,5 g dengan konsentrasi 10%, 20% dan 30% selama 7 hari. Parameter yang diamati adalah ekspresi IL-6 dan jumlah sel radang. Pengamatan IL-6 menggunakan metode IHK, sedangkan jumlah sel radang menggunakan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE). Analisis data dilakukan menggunakan uji ANOVA satu arah dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis terapi salep ekstrak kulit pisang raja konsentrasi 20% dapat menurunkan ekspresi IL-6 dan jumlah sel radang, sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit pisang raja berperan dalam mempercepat penyembuhan luka infeksi S aureus.
English Abstract
An infection wound incision is a type of open wound that contaminated by microorganisms. Contamination by microorganisms have an effect on increasing the number of inflammatory cells and pro-inflammatory cytokines such as IL-6 in the inflammatory phase causing the wound healing process takes longer. The most common microorganism that infects the wound is Staphylococcus aureus which is multi-drug resistant. Currently many developed alternative therapies using herbs, one of them with banana peel (Musa Paradisiaca var Sapientum) which known with its anti-inflammatory and antibacterial. This study was experimental by using Completely Randomized Design (CRD) with male rats weighing 120-150 g and 8 weeks old divided into five treatment groups, negative control (normal rats), positive control (rat with incision wound contaminated with 0.2 ml of 105 CFU/ml S aureus and not treated by ointment therapy), 1, 2, and 3 group were rats with incision wound and contaminated with 0.2 ml of 105 CFU/ml S aureus and treated with Musa Paradisiaca var Sapientum peel extract ointment topically 0,5 g with concentration 10%, 20 % and 30% respectively for 7 days. The parameters observed were the expression of IL-6 and the number of inflammatory cells. IL-6 level was measured by immunochemistry method, while inflammatory cells counted by Hematoxylene-Eosin (HE) staining. Data analysis were performed using one way ANOVA test with 95% confidence level. The results showed that the dosage of banana peel extract of 20% can decrease the percentage of IL-6 and number of inflammatory cells expression, therefore the conclusion is the banana peel extract plays a role in accelerating wound healing of Staphylococcus aureus infections.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FKH/2018/179/051900359 |
Uncontrolled Keywords: | IL-6, Kulit Pisang Raja, Luka insisi, Sel radang, Staphylococcus aureus./ IL-6, Incision wound, Inflammatory cells, Musa Paradisiaca var sapientum, and Staphylococcus aureus |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 617 Surgery, regional medicine, dentistry, ophthalmology, otology, audiology > 617.1 Injuries and wounds > 617.11 Burns and scalds > 617.110 6 Burns and scalds--Treatment > 617.143 Incisions and punctures |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Hewan > Kedokteran Hewan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 26 May 2020 08:22 |
Last Modified: | 23 Nov 2020 04:13 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/168039 |
Actions (login required)
View Item |