Sadewo, Ageng Bagus (2018) Uji Potensi Ekstrak Etanol Kulit Salak Pondoh (Salacca Zalacca) Sebagai Antimikroba Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Staphylococcus aureus telah lama dikenal sebagai bakteri patogen yang penyebab berbagai macam infeksi, dari infeksi kulit ringan, hingga infeksi yang bersifat fatal, terutama infeksi nosokomial dirumah sakit. Staphylococcus aureus juga merupakan penyebab utama dari keracunan makanan dan berbagai infeksi seperti sindrom syok toksik (toxic shock syndrome), Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS), folikulitis, karbunkel, dan necrotizing pneumonia, serta infeksi lainnya pada manusia dan binatang di seluruh dunia. Salak Pondoh merupakan tanaman yang hanya dimanfaatkan daging buahnya saja, sedangkan kulitnya hanya menjadi limbah dan tidak dimanfaatkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol kulit salak pondoh sebagai penghambat pertumbuhan pada bakteri Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dilusi agar. Hasilnya lalu difoto untuk diamati pertumbuhannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi hambatan pada pertumbuhan bakteri yang terdapat di media agar, disertai berkurangnya pertumbuhan koloni. Pada hasil akhir didapatkan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara konsentrasi (Korelasi, p<0,05). Disertai dengan pengaruh peningkatan konsentrasi dalam menghambat pertumbuhan bakteri yang didapatkan sebesar 6%. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak etanol kulit salak pondoh dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureuss secara signifikan.
English Abstract
Staphylococcus aureus has long been known as a pathogenic bacterium that causes various types of infections, from mild skin infections, to fatal infections, especially nosocomial infections at the hospital. Staphylococcus aureus is also a major cause of food poisoning and various infections such as toxic shock syndrome (toxic shock syndrome), Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS), folliculitis, carbunkel, and necrotizing pneumonia, as well as other infections in humans and animals around the world. Snakefruit is a plant that is only used by its flesh, while its skin only becomes waste and is not used. The purpose of this study was to determine the effectiveness of ethanol extract of Snakefruit bark as a growth inhibitor on Staphylococcus aureus bacteria. The method used in this research is agar dilution method. The results are then photographed for growth. The results showed that there were obstacles to the growth of bacteria found in the agar media, accompanied by reduced colony growth. In the final result it was found that there was a strong correlation between concentration (correlation, p <0.05). Accompanied by the influence of increasing concentration in inhibiting bacterial growth obtained by 6%. The conclusion of this study is that ethanol extract of snakefruit bark can significantly inhibit the growth of Staphylococcus aureuss bacteria
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FK/2018/535/051900997 |
| Uncontrolled Keywords: | Staphylococcus aureus, kulit salak pondoh, dilusi agar, konsentrasi, Staphylococcus aureus, snakefruit bark, dilution agar, concentration |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.7 Pharmacokinetics > 615.79 Miscellaneous classes of drugs > 615.792 Anti-infective agents > 615.792 2 Anti-bacterial agents / Antibiotics |
| Divisions: | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 06 Nov 2019 08:41 |
| Last Modified: | 21 Oct 2021 07:35 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/167865 |
Preview |
Text
Ageng Bagus Sadewo.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |