Destian, Nuke Candra (2018) Studi Etnofarmasi Tumbuhan Obat yang Berpotensi sebagai Antibakteri untuk Diare pada Suku Tengger Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Diare infeksi masih menjadi suatu masalah kesehatan, terkait kejadian resistensi antibiotik di beberapa fasilitas kesehatan. Studi etnofarmasi adalah tahap awal yang dapat dilakukan untuk menemukan pengetahuan lokal masyarakat dalam memanfaatkan keanekaragaman hayati untuk tujuan pengobatan yang ditinjau dari sudut pandang farmasi. Suku Tengger adalah salah satu suku di Jawa Timur yang masih mempertahankan warisan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antibakteri untuk diare pada tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat suku tengger berdasarkan parameter Use Value Index (UVI), Fidelity Level (FL), Ethnobotanical Richness (ER), dan Knowledge Value Index (KVI). Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional menggunakan kuesioner dan wawancara dengan teknik pengambilan sampel yakni snowball sampling. Hasil analisis parameter menunjukkan bahwa terdapat 8 dari 11 tumbuhan yang diteliti memiliki potensi sebagai antidiare. Tumbuhan yang paling berpotensi adalah jambu wer dengan nilai UVI, FL, ER, dan KVI berturut-turut adalah 0,167; 1; 0,857; 1. Dari penelitian ini dapat disimpulankan bahwa tumbuhan yang berpotensi untuk pengobatan diare adalah jambu wer, kayu ampet, calingan dan manggis; tumbuhan yang kurang berpotensi adalah cemara, petungan, pulosari, dan jambu jawa; sedangkan tumbuhan yang tidak berpotensi adalah piji, rotan, dan tehan.
English Abstract
Infectious diarrhea is still become a health problem related to the incidence of antibiotic resistance in some health facilities. Ethnopharmaceutical study is the first step that can be done to find local knowledge in social community in utilizing biodiversity for medicinal purposes which is reviewed from a pharmacy’s point of view. Tengger tribe is one of ethnics in East Java who still conserve their legacy culture. This study aims to determine the antibacterial potency of antidiarrheal medicinal plants utilized by tenggerese society based on Use Value Index (UVI), Fidelity Level (FL), Ethnobotanical Richness (ER) and Knowledge Value Index (KVI) parameters. The type of this research was observational descriptive study using questionnaire and interview method with snowball sampling technique. The result of parameter analysis showed that 8 of 11 plants have potency as antidiarrhea. The most potential plant as antidiarrhea was jambu wer with respectively value of UVI, FL, ER and KVI was 0.167; 1; 0.857; 1. It can be concluded that plants with antidiarrhea potency are jambu wer, kayu ampet, calingan and manggis; plants with low antidiarrhea potency are cemara, petungan, pulosari, and jambu jawa; whereas plants with no antidiarrhea potency are piji, rotan, and tehan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FK/2018/315/051808213 |
Uncontrolled Keywords: | etnofarmasi, diare, Suku Tengger, antibakteri, jambu wer-ethnopharmacy, diarrhea, Tengger Tribe, antibacterial, jambu wer. |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 581 Specific topics in natural history of plants > 581.6 Miscellaneous nontaxonomic kinds of plants > 581.63 Beneficial plants |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Farmasi |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 08 Nov 2019 03:00 |
Last Modified: | 08 Nov 2019 03:00 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/167463 |
Text
Nuke Candra Destian (2).pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Actions (login required)
View Item |