Karakteristik Ruang Domestik Rumah Dinas Pabrik Gula Peninggalan Kolonial di Kediri (Studi kasus: PG Meritjan, PG Ngadiredjo, dan PG Pesantren Baru).

Fadyla, Putranti (2018) Karakteristik Ruang Domestik Rumah Dinas Pabrik Gula Peninggalan Kolonial di Kediri (Studi kasus: PG Meritjan, PG Ngadiredjo, dan PG Pesantren Baru). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Keberagaman gaya arsitektur di Indonesia dipengaruhi oleh banyak budaya dari kedatangan beberapa negara kolonial di Indonesia. Salah satu yang membawa pengaruh pada munculnya industri gula dan rumah-rumah dinas yang turut dibangun adalah Belanda. Setelah kemerdekaan, pabrik gula kemudian dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara, dan penghuni rumah dinas adalah karyawan dari pabrik gula tersebut. Setiap rumah dinas yang pernah dihuni oleh warga Belanda ini memiliki keunikan dalam sususan ruang domestiknya. Karena ruang domestik adalah ruang yang digunakan oleh penghuni untuk beraktivitas sehari-hari, sehingga memungkinkan untuk keadaan di dalamnya berubah ketika penghuninya juga berganti. Terdapat bangunan khusus yang letaknya terpisah dari bangunan utama, yaitu bangunan servis. Bangunan ini digunakan oleh pekerja rumah tangga pada masa kolonial Belanda. Namun hingga saat ini, penghuni rumah dinas pabrik gula masih menggunakan ruang-ruang tersebut untuk aktivitas para asisten rumah tangga mereka. Keberadaan bangunan ini menggambarkan bahwa terdapat makna di dalam susunan rumah dinas pabrik gula, yaitu tentang kesenjangan status sosial, kekuasaan, dan politik. Komposisi rumah dengan dua bangunan massa adalah yang membuat rumah dinas menjadi berbeda dan khas jika dibandingkan dengan rumah tinggal peninggalan kolonial lainnya.

English Abstract

The diversity of architectural styles in Indonesia is influenced by many cultures from the arrival of several colonial countries in Indonesia. One of the influences on the emergence of the sugar industry and official houses that were built was the Netherlands. After independence, sugar factories were then managed by Badan Usaha Milik Negara Indonesia, and residents of official homes were employees of the sugar factory. Each official house that was once inhabited by Dutch people is unique in the composition of their domestic space. Because domestic space is a space used by residents for daily activities, allowing for conditions in it to change when residents also change. There is a special building that is located separately from the main building, which is a service building. This building was used by domestic workers in the Netherlands colonial period. But until now, residents of the sugar factory official house still use these spaces for the activities of their household assistants. The existence of this building illustrates that there is a meaning in the structure of the sugar factory office, which is about the gap in social status, power, and politics. The composition of the house with two mass buildings is what makes the official house different and distinctive compared to other colonial heritage residences.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2018/1133/051812126
Uncontrolled Keywords: tipologi, domestik, rumah kolonial typology, domestic, colonial house
Subjects: 700 The Arts > 728 Residential and related buildings
Divisions: Fakultas Teknik > Arsitektur
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 23 Apr 2020 07:25
Last Modified: 28 Oct 2021 03:20
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/167202
[thumbnail of Putranti Fadyla (2).pdf]
Preview
Text
Putranti Fadyla (2).pdf

Download (9MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item