Azizah, Kusnun (2018) Pengaruh Berbagai Waktu Dan Bentuk Aplikasi Pupuk P Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merril) Varietas Anjasmoro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman kedelai saat ini telah menjadi salah satu komoditas tanaman pangan yang perlu dipercepat upaya peningkatan produksinya. Hal ini cukup beralasan karena selain sebagai komponen pangan olahan, biji kedelai memiliki kandungan gizi yang tinggi yaitu 33% kalori, 35% protein, 18% lemak dan 8% air (Adisarwanto, 2005). Rata-rata kebutuhan kedelai nasional setiap tahunnya kurang lebih 2,2 juta ton biji kering, akan tetapi kemampuan produksi dalam negeri baru mampu memenuhi 963 juta ton (BPS, 2015). Sehubungan dengan hal tersebut upaya peningkatan produktivitas tanaman kedelai perlu dilakukan diantaranya melalui pemupukan tepat waktu dan tepat bentuk. Umumnya pupuk P yang diberikan sebelum tanam, sebagian masih utuh di dalam tanah dan tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Selain itu, permasalahan lain adalah bentuk pupuk P yang masih berbentuk granul. Apabila kebutuhan hara P pada tanaman tidak terpenuhi, tanaman akan mengalami defisiensi unsur hara P dan mengakibatkan penurunan hasil produksi yang ditandai dengan pertumbuhan tanaman terhambat, batang pendek dan kerdil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh berbagai waktu dan bentuk aplikasi pupuk P pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai varietas Anjasmoro, dan menentukan waktu dan bentuk aplikasi pupuk P yang sesuai untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Sedangkan untuk hipotesis yang diajukan adalah waktu aplikasi pupuk P yang berbeda diperlukan bentuk pupuk P yang berbeda pula untuk mencapai hasil yang tinggi. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Agustus sampai Desember 2016 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Desa Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Alat yang digunakan meliputi cangkul, sabit, tugal, timbangan analitik, oven, LAM (Leaf Area Meter), alat tulis, dan kamera. Bahan yang digunakan antara lain benih kedelai varietas Anjasmoro, pupuk Urea (45% N), pupuk SP-36 (36% P2O5), pupuk KCl (60% K2O) dan insektisida. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Petak Terbagi (RPT), dengan 2 ulangan. Perlakuan waktu aplikasi pupuk ditempatkan sebagai petak utama, yang terdiri dari 21 hari sebelum tanam (W1), 14 hari sebelum tanam (W2), 7 hari sebelum tanam (W3), bersama saat tanam (W4), 7 hari setelah tanam (W5), 14 hari setelah tanam (W6), sedangkan bentuk pupuk ditempatkan sebagai anak petak terdiri dari 3 bentuk, yang terdiri dari bentuk granul (B1), bentuk serbuk (B2), bentuk cair (B3). Pengamatan dilakukan secara destruktif dengan mengambil 2 tanaman contoh untuk setiap kombinasi perlakuan. Pengamatan tersebut meliputi komponen pertumbuhan pada saat tanaman berumur 25 hst, 40 hst, 55 hst, 75 hst, komponen hasil dan panen pada saat tanaman berumur 95 hst, dan analisis pertumbuhan tanaman. Komponenii pertumbuhan meliputi jumlah daun, luas daun, dan bobot kering total tanaman. Komponen hasil panen meliputi jumlah polong per tanaman, jumlah polong isi per tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot 100 biji, bobot biji per petak panen, dan hasil biji per hektar. Analisis pertumbuhan tanaman meliputi laju pertumbuhan relatif, dan indeks panen. Data pengamatan yang diperoleh kemudian dianalsis menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Apabila terdapat pengaruh nyata di perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji perbandingan perlakuan menggunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berbagai waktu aplikasi pupuk dan berbagai bentuk pupuk didapatkan, terjadi interaksi nyata pada parameter jumlah polong isi, bobot kering biji per petak panen, dan hasil panen per hektar. Pada waktu aplikasi 14 hari sebelum tanam dengan bentuk granul menghasilkan bobot kering biji per petak panen dan hasil panen per hektar lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya dengan R/C ratio sebesar 1,63.
English Abstract
Soybean is one of the food crop commodities that need to be accelerated efforts to increase production. This is quite reasonable because apart from being a component of processed food, soybean seeds have a high nutritional content of 33% calories, 35% protein, 18% fat and 8% water (Adisarwanto, 2005). The average national soybean needs each year is approximately 2.2 million tons of dry beans, but the ability of domestic production is only able to meet 963 million tons (BPS, 2015). In connection with this, efforts to increase the productivity of soybean plants need to be carried out including timely and appropriate fertilization. Generally P fertilizer is given before planting, some are still intact in the soil and cannot be used by plants. In addition, another problem is the form of P fertilizer which is still granular. If the P nutrient requirement on plants is not met, the plant will experience P nutrient deficiency and result in a decrease in production results which are characterized by stunted plant growth, short and stunted stems. The purpose of this study was to study the effect of various times and forms of P fertilizer application on the growth and yield of Anjasmoro varieties of soybean plants, and determine the time and form of P fertilizer application suitable for growth and yield of soybean crops. Whereas the proposed hypothesis is that different P fertilizer applications require different forms of P fertilizer to achieve high yields. The research has been conducted in August until December 2016 at the Experimental Garden of the Faculty of Agriculture, Brawijaya University, Jatimulyo Village, Lowokwaru District, Malang. The tools used include hoes, sickles, rulers, analytic scales, ovens, LAM (Leaf Area Meters), stationary, and cameras. The ingredients used include Anjasmoro variety soybean seeds, Urea fertilizer (45% N), SP-36 fertilizer (36% P2O5), and KCl fertilizer (60% K2O) and insecticides. The design used in this study is the Split Plot Design, with 2 replications. The fertilizer application time was placed as the main plot, which consisted of 21 days before planting (W1), 14 days before planting (W2), 7 days before planting (W3), together during planting (W4), 7 days after planting (W5) , 14 days after planting (W6), while the form of fertilizer placed as subplot consists of 3 forms, consisting of granules (B1), powder form (B2), liquid form (B3). Observations were carried out destructively by taking 2 sample plants for each combination treatment. These observations included growth components when the plants were 25 days old, 40 days old, 55 days old, 75 days old, yield and harvest components when the plants were 95 days old, and plant growth analysis. Components of growth include the number of leaves, leaf area, and total dry weight of plants. The harvest components include the number of pods per plant, number of filled pods per plant, number of seeds per plant, weight of 100 seeds, seed weight per plot, and grain yield per hectare. Analysis of plant growthiv includes the relative growth rate, harvest index adn R/C ratio. The data were analyzed using the F test at level α = 0.05 to determine whether there is a significant effect of treatment. If there is significant, then continued with test between treatments using HSD (Honestly Significant Difference) at the level of α = 0.05. The results showed that the various time treatment applications of fertilizer and various forms of fertilizer were obtained, there was a real interaction on the parameters of the number of pods, dry weight of seeds per plot, and yield per hectare. At the time of application 14 days before planting with granule produced dry seed weight per plot and yields per hectare was higher than other treatments with an R / C ratio of 1.63.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2018/944/051900913 |
| Uncontrolled Keywords: | Pupuk P (Fosfor), Tanaman Kedelai, Glycine Max L. Merril |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.8 Fertilizers, soil conditioners, growth regulators > 631.85 Phosphorus fertilizers |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 06 May 2019 02:14 |
| Last Modified: | 20 Oct 2021 02:57 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/165236 |
Preview |
Text
Kusnun Azizah.pdf Download (957kB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |