Pengaruh Jenis Pelarut Dan Lama Waktu Maserasi Terhadap Aktivitas Antioksidan Mikroalga Porphyridium Cruentum

Caesaria, Nindya Satwika (2018) Pengaruh Jenis Pelarut Dan Lama Waktu Maserasi Terhadap Aktivitas Antioksidan Mikroalga Porphyridium Cruentum. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menangkal radikal bebas. Salah satu sumber antioksidan yang potensial adalah Porphyridium cruentum. P. cruentum merupakan mikroalga yang memiliki pigmen fikoeritin, dimana pigmen tersebut sebagai penghasil utama warna merah pada tubuh mikroalga, sehingga termasuk kedalam jenis mikroalga merah. Selain itu, pada mikroalga juga terdapat senyawa bioaktif yaitu antioksidan. Senyawa bioaktif yang terkandung dalam mikroalga tersebut dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, yaitu industri pangan, farmasi, kosmetik maupun sebagai bahan bakar yaitu biodiesel. Analisis mikroalga P. cruentum dilakukan dengan menggunakan pelarut yang memiliki kepolaran yang berbeda yang menunjukan adanya senyawa bioaktif yaitu fenol dan flavonoid. Pengujian senyawa antioksidan yang terdapat pada mikroalga P. cruentum dilakukan dengan menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Ekstraksi mikroalga P. cruentum dilakukan dengan menggunakan metode maserasi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 2 faktor yaitu, jenis pelarut dan waktu maserasi. Jenis pelarut yang digunakan terdiri dari etanol, metanol dan etil asetat. Waktu maserasi yang digunakan yaitu 24 jam, 48 jam dan 72 jam. Parameter yang dilakuan pengujian yaitu, rendemen, aktivitas antioksidan IC50, total fenol dan total flavonoid. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan metode Analysis of Variance (ANOVA) kemudian dilakukan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) apabila interaksi antara kedua faktor berpengaruh nyata. Hasil perlakuan terbaik ditentukan dengan metode Zeleny. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jenis pelarut dan waktu maserasi serta interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh nyata (α≤0,05) terhadap rendemen, total fenol, total flavonoid dan aktivitas antioksidan IC50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen tertinggi terdapat pada ekstrak metanol 72 jam sebesar 12,35%, sedangkan kandungan total fenol, total flavonoid dan antioksidan IC50 tertinggi pada ekstrak etil asetat 48 jam dengan nilai berturut-turut sebesar 69,17 mg GAE/g, 33,74 mg QE/g dan 336,89 ppm.

English Abstract

Antioxidant are molecules that can neutralized free radicals. One of the potential source of antioxidant is Porphyridium cruentum. P. cruentum is a microalgae that content ficoeritin pigment, this pigment is one of the most source that produce red color in the inside of microalgae body, so the microalgae included to the type of red microalgae. Microalgae not only contain ficoeritin pigment but also bioactive compounds such as antioxidant. Bioactive compounds contained in this microalgae can be utilized in various industry, namely food insdutry, pharmaceutical, cosmetic and biodiesel as a fuel. Analysis of microalgae P. cruentum using different solvent polarity which showed the bioactive compounds namely fenol and flavonoid. Test of antioxidant compounds that found in the P. cruentum microalgae used DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) method. Extraction of microalgae P. cruentum using maceration method. This research used Factorial Randomized Block Design (FRBD) with 2 factors were types of solvent and maceration time. The type of solvent that used were ethanol, methanol and ethyl acetat. Maceration time that used were 24 hours, 48 hours and 72 hours. Parameter observed in research were rendemen, total phenolic, total flavonoid and antioxidant activity (IC50). The result of the research analyzed with Analysis of Variance (ANOVA) method then continued with Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) when interaction from two factors had significant difference. The best result was determined with Zeleny method. The result of the research showed that the types of solvent and maceration time and then their interaction had significant difference (α≤0,05) to rendemen, total phenolic, total flavonoid and antioxidant activity (IC50). The result data showed that maceration in methanol for 72 hours gave the highest rendemen 12,35%, while maceration in ethyl acetat for 48 hours gave the highest content of total phenolic, total flavonoid and antioxidant activity (IC50) i.e 69,17 mg GAE/g, 33, 74 mg QE/g and 336,89 ppm.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2018/474/051810152
Uncontrolled Keywords: Antioksidan, Maserasi, Porphyridium cruentum
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 628 Sanitary engineering > 628.1 Water supply > 628.16 Testing analysis, treatment, pollution countermeasures > 628.168 Pollution countermeasures / Groundwater--Pollution
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 23 Oct 2019 02:49
Last Modified: 23 Nov 2021 07:43
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/165174
[thumbnail of Nindya Satwika Caesaria.pdf]
Preview
Text
Nindya Satwika Caesaria.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item