Hubungan Antara Mikroatol dan Sea Level di Perairan Kondang Merak, Kabupaten Malang

Aji, Kuncoro (2018) Hubungan Antara Mikroatol dan Sea Level di Perairan Kondang Merak, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kondang Merak merupakan salah satu pantai yang ada di sebelah selatan Kabupaten Malang. Pantai Kondang Merak juga merupakan suatu pantai yang landai dengan daerah pantai yang berpasir, dan berbatu dengan keanekaragaman terumbu karang yang beranekaragam. Mikroatol adalah karang yang hidup di daerah intertidal ini berbentuk cakram yang tumbuh keatas dipermukaan air laut yang terkena matahari selama surut terendah. Ciri khusus dari mikroatol yang terdiri dari koloni masif yang besar terutama Porites, biasanya berbentuk bulat. Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut yang disebabkan oleh gaya tarik benda-benda di langit, terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut bumi. Meskipun massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari, tetapi karena jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat, maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari. Kenaikan muka air laut yang sering disebut dengan sea level rise (SLR) merupakan peningkatan volume air laut yang disebabkan oleh faktor-faktor kompleks. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014 dan Juli 2017 di Perairan Kondang Merak, Kecamatan Bantur, Kabupatensedangkan menurut letak geografis sendiri Pantai Kondang Merak terletak di bagian selatan Malang dan bersebelahan langsung dengan Samudra Hindia, yang secara administratif terletak di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Hasil dari pengukuran mikroatol dilihat dari luasannya, mikroatol ke 1 memiliki luasan 1,8 m2, mikroatol ke 2 memiliki luasan 4,5 m2, mikroatol ke 3 memiliki luasan 1,1 m2 , mikroatol ke 4 memilki luasan 0,5 m2, mikroatol ke 5 memilki luasan 1,9 m2, mikroatol ke 6 memiliki luasan 1,8 m2, mikroatol ke 7 memiliki luasan 0,6 m2 , yang terakhir mikroatol 8 memiliki luasan 3,1 m2, dari semua hasil luasan mikroatoll tersebut di dapatkan luasan rata – rata yaitu 1,9 m2. Mikroatol masih bisa mendapatkan suplai cahaya matahari meskipun berada di bawah ketinggian muka air laut atau HHWL 300 cm dan MSL 274 cm, sehingga masih mampu bertahan hidup dan mikroatol mampu bertumbuh maksimal hanya di daerah reef flat dengan nilai pasang surut rendah (LWL), kemudian jika pertumbuhan mikroatol jauh lebih rendah dibanding dengan sea level rise, maka mikroatol akan bisa mati atau give up karena semakin lama mikroatol akan terendam oleh permukaan laut. Perubahan permukaan laut terakhir yang cukup besar telah memberikan kontribusi terhadap morfologi karang. Paparan surut terendah mempengaruhi daerah rataan terumbu atau reef flat dan pertumbuhan yang terbatas bagi karang di sekitar daerah yang terdapat rata – rata pasut rendah (MLWS). Pengaruh atau dampak dari kenaikan muka air laut merupakan sebuah kerusakan maupun kerugian dari segi pariwisata, meliputi keindahan dan kenyamanan dan hal lainnya seperti tidak dapat berlangsungnya aktivitas wisata maupun aktivitas soaial budaya yang mendukungnya.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/446/051806008
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.42 Islands and reefs > 551.424 Reefs
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 15 Oct 2019 08:24
Last Modified: 15 Oct 2019 08:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/164644
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item