Pengaruh Pemberian Ekstrak Tinta Cumi-cumi (Loligo sp.) pada Pakan terhadap Kelulushidupan dan Histopatologi Usus Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) yang Terinfeksi White Feces Disease

Kusumaningrum, Diani (2018) Pengaruh Pemberian Ekstrak Tinta Cumi-cumi (Loligo sp.) pada Pakan terhadap Kelulushidupan dan Histopatologi Usus Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) yang Terinfeksi White Feces Disease. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Usaha budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada tahun 2012 telah menjadi komoditas unggulan pada usaha perikanan budidaya khususnya budidaya udang di Indonesia. Tingginya permintaan udang mendorong pembudidaya untuk meningkatkan produksi antara lain dengan pola intensif. Hambatan yang sering ditemui pada produksi udang ialah serangan penyakit, diantaranya ialah white feces disease (WFD). Penyebab white feces disease diantaranya adalah interaksi antara gregarine, bakteri vibrio dan dominasi blue green algae dalam tambak. Penggunaan antibiotik untuk pengendalian penyakit sudah dibatasi, karena dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten dan menimbulkan residu pada udang. Oleh karena itu digunakannya bahan alami yang berfungsi sebagai antibakteri yaitu tinta cumi-cumi (Loligo sp.) yang dapat melawan bakteri Vibrio. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak tinta cumi-cumi (Loligo sp.) terhadap hemosit udang vaname (L. vannamei) yang terinfeksi white feces disease. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Penyakit dan Kesehatan Ikan dan Laboratorium Hidrobiologi Divisi Lingkungan dan Bioteknologi Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dan Laboratorium Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya pada tanggal 19 Maret 2018 hingga 19 April 2018. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan pemberian ekstrak tinta cumi-cumi dengan dosis 6 ppm (A), 8 ppm (B), 10 ppm (C), dan Kontrol (K). Parameter utama dalam penelitian adalah mengetahui kelulushidupan dan histopatologi usus udang vaname, sedangkan parameter penunjang dalam penelitian ini adalah gejala klinis dan kualitas air (pH, suhu, salinitas, DO, nitrat, nitrit, amonia, TOM, dan alkalinitas). Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, pada parameter kelulushidupan (SR) diperoleh nilai rerata SR pada perlakuan K (kontrol) 13,33%, perlakuan A (6 ppm) 53,33%, perlakuan B (8 ppm) 73,33%, perlakuan C (10 ppm) 73,33%. Pengamatan histopatologi pada usus udang dilakukan skoring. Nilai rata-rata skoring pada masing-masing perlakuan K (kontrol), degenerasi lemak 1, kongesti 1 dan nekrosis 3,53. Perlakuan A (6 ppm) nilai skoring degenerasi lemak 2,27, kongesti 2,27 dan nekrosis 2,13. Perlakuan B (8 ppm) nilai skoring degenerasi lemak 1,93, kongesti 2,07 dan nekrosis 2,2. Perlakuan C (10 ppm) nilai skoring degenerasi lemak 1,67, kongesti 1,87 dan nekrosis 2. Hasil pengamatan gejala klinis udang vaname yaitu udang vaname yang terinfeksi white feces disease. Ciri-ciri morfologi yang ditimbulkan yaitu hepatopankreas berwarna putih pucat dan usus yang terlihat kosong. Selain itu ditemukan kotoran putih yang mengambang di permukaan air media pemeliharaan pada perlakuan kontrol (K). Pada udang yang diberi ekstrak tinta cumi-cumi baik pada perlakuan A (6 ppm), B (8 ppm), C (10 ppm) sudah tidak terlihat gejala klinis seperti pada perlakuan kontrol (K). Hasil dari pengamatan parameter kualitas air yang terdiri dari suhu, pH, salinitas oksigen terlarut (DO), nitrat, nitrit, amonia, TOM, dan alkalinitas menunjukkan hasil yang secara umum normal sehingga perbedaan hasil kelulushidupan dan histopatologi usus udang vaname selama penelitian berlangsung disebabkan oleh perlakuan dosis ekstrak tinta cumi-cumi yang diberikan. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan ekstrak tinta cumi-cumi (Loligo sp.) pada pakan dengan dosis yang berbeda-beda tidak berpengaruh terhadap kelulushidupan dan histologi udang vaname (L. vanammei) yang terinfeksi white feces disease. Oleh karena itu disarankan perlakuan terbaik adalah perlakuan A (6 ppm), karena dengan dosis yang paling sedikit sudah memberikan pengaruh yang tidak berbeda dengan perlakuan yang lain. Sedangkan pada parameter kelulushidupan perlakuan B (8 ppm) dan C (10 ppm) memiliki rerata nilai SR paling tinggi sebesar 73,33%, diikuti perlakuan A (6 ppm) sebesar 53,335, hal tersebut lebih tinggi daripada nilai rerata SR perlakuan kontrol sebesar 13,33%.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/395/051805892
Uncontrolled Keywords: Budidaya Udang, Udang Vaname, Pakan, Ekstrak Tinta Cumi-cumi, White Feces Disease
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.6 Crustacean culture > 639.68 Shrimps culture
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 22 Apr 2019 06:58
Last Modified: 08 Dec 2021 04:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/164579
[thumbnail of Diani Kusumaningrum.pdf]
Preview
Text
Diani Kusumaningrum.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item