Nugroho, Prasetyo Pangestu (2018) Kesuksesan Diplomasi Koersif Amerika Serikat Terhadap Kebijakan Nuklir Iran Pada Masa Pemerintahan Barrack Obama (2008-2015). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Amerika Serikat telah menggunakan upaya Diplomasi Koersif sebagai politik luar negeri terhadap Iran semenjak revolusi Islami Iran pada tahun 1979 untuk mencegah Iran mendapatkan proliferasi nuklir. Joint Comprehensive Plan of Action yang ditandatangani oleh P5+1 dan Iran pada tahun 2015 yang menghalangi Iran untuk mendapatkan senjata nuklir menjadikan perjanjian ini sebagai hasil konkret pertama dari diplomasi koersif yang telah berjalan beberapa dekade untuk menghentikan proliferasi nuklir Iran. Penelitian ini akan menggunakan Analytical Framework: Coercive Diplomacy Success and Failure yang dikemukakan oleh Whytock dan Jentleson. Menggunakan teori ini peneliti melihat lebih lanjut bagaimana strategi diplomasi koersif Amerika Serikat dibawah presiden Barrack Obama dilihat dari berbagai variabel seperti Coercive Credibility, Reciprocity, dan Proportionality sehingga dapat mendorong Iran untuk melakukan non-proliferasi serta bagaimana kondisi politik dan ekonomi domestik Iran dilihat dari Regime self perpetuation, Economic Calculation of Costs, dan The Role of Key Political and other Social Actors yang menyebabkan Iran rentan terhadap dorongan dan instrumen diplomasi koersif.
English Abstract
The United States of America has used Coercive Diplomacy as the main tool of foreign policy against Iran since the Islamic revolution of 1979 to prevent Iran from getting a nuclear weapon. The Joint Comprehensive Plan of Action which was signed by P5+1 in 2015 effectively blocks Iran’s main pathway to nuclear bomb, as such this so-called Iran nuclear deal has become the first concrete results on stopping Iran proliferation policy for decades. This research will analyze both the strategy of the US and the domestic politic and economic condition of Iran using the Analytical Framework: Coercive Diplomacy Success and Failure proposed by Whytock and Jentleson. This research will first explain and describe how the US is able to make an effective Coercive Diplomacy strategy by determining its Coercive Credibility, Reciprocity, dan Proportionality. Then this research will explain the domestic politic and economic condition that puts Iran in disadvantage and prone to coercive pressures.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIS/2018/286/051804958 |
Uncontrolled Keywords: | Diplomasi Koersif, Nuklir, Iran, Coercer State Strategy, Target State’s Politics and Economy Coercive Diplomacy, Nuclear, Iran, Coercer State’s Strategy, Target State Domestic Politic and Economy |
Subjects: | 300 Social sciences > 320 Political science (Politics and government) > 320.5 Political ideologies > 320.54 Nationalism, regionalism, internationalism |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 14 Oct 2019 01:30 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 04:09 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/164491 |
Text
Prasetyo Pangestu Nugroho.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Actions (login required)
View Item |