Sihombing, Vella Ribka Giovanny (2018) Pengaruh Penambahan Daun Murbei (Morus sp.) pada Pakan terhadap Laju Ganti Kulit Udang Vaname (Litopenaeus vannamei). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan produk perikanan yang sangat menjanjikan. Keunggulan yang dimiliki udang ini antara lain tahan terhadap penyakit, gangguan lingkungan, pertumbuhan lebih cepat dan tingkat kelulushidupan yang tinggi. Ganti kulit merupakan proses yang pasti dilalui oleh udang, baik untuk pertumbuhan, pelepasan parasit pada cangkang dan sebagainya. Ecdysterone merupakan hormon yang berperan dalam ganti kulit krustacea. Selain pada krustacea, ecdysterone juga terdapat pada tanaman salah satunya adalah tanaman murbei (Morus sp.). Kandungan ecdysterone pada 500 gram tumbuhan daun murbei segar adalah 2664 mg/L. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh tingkat laju ganti kulit udang vaname yang diberi perlakuan penambahan daun murbei. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem, Bali dan Fakultas Peternakan, Minat Nutrisi dan Makanan Ternak, Universitas Brawijaya, sebagai tempat menguji proksimat pakan. Penelitan dilakukan pada bulan Maret sampat dengan Mei 2018. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Dosis ecdysterone yang digunakan terdiri dari perlakuan (K) penambahan ecdysterone 0 mg/L (0% serbuk murbei dalam pakan), (A) penambahan ecdysterone 10 mg/L (15% serbuk murbei dalam pakan), (B) penambahan ecdysterone 20 mg/L (34% serbuk murbei dalam pakan), (C) penambahan ecdysterone 30 mg/L (53% serbuk murbei dalam pakan). Perlakuan tersebut digunakan untuk per 10 ekor udang. Parameter utama yang diamati jumlah udang yang ganti kulit, kecepatan ganti kulit, kelulushidupan (Survival Rate), pertumbuhan mutlak dan konsumsi oksigen udang setelah ganti kulit, sedangkan parameter penunjang yang diamati adalah suhu, pH, DO dan salinitas. Jumlah ganti kulit tertinggi pada perlakuan B yaitu 96 buah dan terendah pada perlakuan K yaitu 64 buah. Kecepatan ganti kulit tercepat diperoleh perlakuan A dengan waktu 19 jam 45 menit dan terlama perlakuan C dengan waktu 40 jam 00 menit. Nilai kelulushidupan tertinggi diperoleh perlakuan B sebesar 83,33% dan terendah diperoleh perlakuan C sebesar 73,33%. Pertumbuhan tertinggi diperoleh perlakuan B yaitu 1,47 gram dan terendah perlakuan C yaitu 1,20 gram. Konsumsi oksigen udang setelah ganti kulit adalah 0,36 mg O2/gram/jam. Parameter kualitas air media diperoleh hasil pada suhu 28-30,9oC, pH 6,92-7,97, DO 4,12-6,67 ppm dan salinitas 30-32 ppt. Hasil penelitian disimpulkan bahwa perlakuan penambahan daun murbei yang berbeda dapat mempengaruhi laju ganti kulit udang vaname. Data hasil penelitian menyarankan untuk menggunakan perlakuan penambahan dosis 20 mg/L pada pakan untuk mendapatkan jumlah ganti kulit, kecepatan ganti kulit, kelulushidupan dan pertumbuhan mutlak yang tertinggi. Disarankan juga untuk melakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui perbandingan hasil jumlah ganti kulit, kecepatan ganti kulit, kelulushidupan dan pertumbuhan mulak yang tertinggi pada metode budidaya pembesaran udang vaname indoor. Disarankan untuk menggunakan dosis 15,1 mg/l ecdysterone untuk mendapatkan pertumbuhan mutlak terbaik.
English Abstract
-
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FPR/2018/694/051809718 |
| Uncontrolled Keywords: | Budidaya Udang, Udang Vaname, Pakan, Daun Murbei, Morus sp, Ganti Kulit |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.6 Crustacean culture > 639.68 Shrimps culture |
| Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
| Depositing User: | soegeng sugeng |
| Date Deposited: | 22 Apr 2019 06:48 |
| Last Modified: | 22 Apr 2019 06:48 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/164262 |
Actions (login required)
 |
View Item |