Permata, I Dewa Made Werdi Gita (2018) Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata Berbasis Tri Hita Karana (Studi Pada Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupten Tabanan, Bali). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu langkah dalam pengembangan masyarakat. Dengan landasan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, pemerintah melaksanakan pemberdayaan melalu pembangunan desa. Desa Jatiluwih salah satu desa yang sedang melakukan pengembangan menuju desa wisata berbasis budaya lokal Tri Hita Karana. Untuk melihat bagaimana proses pemberdayaan masyarakat yang terjadi dalam pengembangan Desa Wisata tersebut yakni menggunakan konsep tahapan pemberdayaan masyarakat oleh Sulistyana yang menyebutkan ada tiga tahapan yaitu, tahap penyadaran, kemudian tahap tranformasi kemampuan, dan yang tahap peningkatan kemampuan intelektual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata di Desa jatiluwih belum berjalan maksimal. Dilihat dari tahapan pertama, yaitu tahap penyadaran, pada tahap ini dibentuk sebuah badan pengelola yang dipercaya dapat megerakkan masyarakat untuk membangun pariwisatanya. Tahap kedua yakni tranformasi kemampuan, dalam hal ini pihak pengelelola selalu mengadakan pelatihan-pelatihan baik untuk anggota maupun untuk masyarakat guna meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan dan pemanfaatan potensi yang ada untuk menunjang pariwisata. Tahap ketiga tahap peningkatan intelektual tahap ini sangat sulit diterapkan karena inofasi dan kreasi dari masyarakat masih rendah. Ketiga tahapan pemberdayan ini sulit terlaksana dengan maksimal karena rendahnya partisipasi masyarakat.
English Abstract
Community empowerment is one step in community development. With the foundation of Law Number 6 of 2014 concerning Villages, the government implements empowerment through village development. Jatiluwih village is one of the villages that is developing the local cultural tourism village based Tri Hita Karana. To see how the community empowerment process that took place in the development of the Tourism Village was to use the concept of the stages of community empowerment by Sulistyana which stated that there were three stages, namely, the awareness stage, then the transformation of abilities, and the stage of intellectual capacity building. The method used in this study is qualitative. The results of this study indicate that community empowerment through tourism village development in Jatiluwih Village has not run optimally. Judging from the first stage, namely the awareness stage, at this stage a management body was formed which was believed to be able to mobilize the community to build its tourism. The second stage is the transformation of capabilities, in this case the management always holds trainings for both members and the community in order to improve their ability to manage and utilize the existing potential to support tourism. The third stage of the intellectual enhancement stage of this stage is very difficult to implement because the innovations and creations of the community are still low. These three stages of empowerment are difficult to achieve optimally because of the low participation of the community.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FIS/2018/875/051811309 |
| Uncontrolled Keywords: | Pemberdayaan masyarakat, Pengembangan Desa wisata, Desa Jatiluwih-Community Empowerment, Tourism Village Development, Jatiluwih Village |
| Subjects: | 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan |
| Depositing User: | soegeng sugeng |
| Date Deposited: | 12 Jun 2019 03:43 |
| Last Modified: | 14 Mar 2022 01:32 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/163832 |
Preview |
Text
I Dewa Made Werdi Gita Permata.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |