Dewantoro, Canggih Katon Bagas (2018) Distributed Control System sebagai Pengontrol Suhu pada Miniatur Pasteurisasi Telur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Telur merupakan salah satu bahan pangan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Dalam sebutir telur terkandung vitamin, mineral serta protein yang baik bagi tubuh. Kandungan zat gizi yang tinggi tidak hanya dibutuhkan oleh manusia, tetapi bisa menjadi media tumbuh yang baik untuk mikroba. Dari berbagai jenis mikroba yang hidup pada telur, Salmonella merupakan bakteri utama yang mengontaminasi telur dan produk olahan telur. Telur yang mengandung Salmonella dapat matikan dengan cara dimasak dengan baik, namun banyak olahan makanan yang membutuhkan telur mentah sebagai bahan utamanya. Salmonella dapat dihilangkan dengan cara sterilisasi pada suhu tertentu. Sterlisasi tersebut dikenal sebagai metode pasteurisasi. Metode pasteurisasi yang digunakan ada 2, yaitu (High Temperature Short Time) HTST dan (Low Temperature Long Time) LTLT. HTST merupakan metode pemanasan pada suhu 71°C dalam waktu 15 detik. LTLT merupakan metode pemanasan pada suhu 64°C dalam waktu 2,5 menit. Pengontrolan proses pada pasteurisasi telur memerlukan DCS, karena pada pasteurisasi telur dibutuhkan alat yang memiliki ketelitian tinggi serta monitoring. Pada penelitian ini kontroler yang digunakan ialah kontroler on-off dengan histerisis 0,5%. Sehingga hasil pengujian pasteurisasi pada metode HTST didapat waktu yang diperlukan untuk mencapai setpoint sebesar 6 menit 12 detik dengan error sebesar 1,7%. Adapun pasteurisasi pada metode LTLT didapatkan waktu yang diperlukan untuk mencapai setpoint sebesar 5 menit 26 detik dengan error sebesar 8,62%. Pada pengujian di laboratorium diketahui bahwa telur yang telah dipasteurisasi hasilnya sudak tidak ada bakteri Salmonella.
English Abstract
Eggs is one of the food that is often consumed by Indonesian people. In an egg contains vitamins, minerals and proteins that are good for the body. High content of nutrients is not only needed by humans, but can be a good growing medium for microbes. Of the various types of microbes that live in eggs, Salmonella is the main bacterium that contaminates eggs and processed egg products. Eggs containing Salmonella can be turned off by well-cooked methods, but many processed foods require raw eggs as the main ingredient. Salmonella can be removed by sterilization at a certain temperature. The sterlization is known as the pasteurization method. The pasteurization method that can be used is 2, that is (High Temperature Short Time) HTST and (Low Temperature Long Time) LTLT. HTST is a heating method at 71 ° C within 15 seconds. LTLT is a method of heating at 64 ° C in 2.5 minutes. Control of the process of egg pasteurization requires DCS, because in pasteurization eggs are needed tools that have high accuracy and monitoring. In this study the controller used was the on-off controller with 0.5% hysteresis. So that the results of pasteurization testing on the HTST method obtained the time needed to reach a setpoint of 6 minutes 12 seconds with an error of 1.7%. As for pasteurization on the LTLT method, the time needed to reach the setpoint was 5 minutes 26 seconds with an error of 8.62%. In laboratory tests it was found that the pasteurized eggs had no Salmonella bacteria.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2018/1038/051811695 |
Uncontrolled Keywords: | Telur, Pasteurisasi, Distributed Control System. Egg, Pasteurization, Distributed Control System |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 664 Food technology > 664.02 Processes > 664.028 Preseravation techniques |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Elektro |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 29 May 2019 06:31 |
Last Modified: | 14 Mar 2022 02:13 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/162649 |
Preview |
Text
Canggih Katon Bagas Dewantoro.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |