Preferensi Pengunjung Terhadap Faktor Penataan Kawasan Wisata di Desa Trowulan dan Sentonorejo, Kab. Mojokerto

Zahra, Rizkiyana Syafira (2018) Preferensi Pengunjung Terhadap Faktor Penataan Kawasan Wisata di Desa Trowulan dan Sentonorejo, Kab. Mojokerto. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 260/M/2013 menetapkan satuan ruang geografis Trowulan sebagai cagar budaya Nasional, kawasan Trowulan juga merupakan kawasan strategis kabupaten di bidang sosial budaya dan pariwisata, termasuk diantaranya adalah Desa Trowulan dan Sentonorejo. Kedua desa ini menarik untuk dibahas karena letak kedua desa yang berada pada satu koridor jalan, memiliki jumlah situs yang paling banyak dibanding desa lainnya, serta memiliki upacara adat dan keagamanan yang masih berlangsung hingga saat ini. Namun sayangnya potensi ini belum diimbangi dengan pembangunan kawasan sebagai daerah wisata, dan kurangnya partisipasi pihak terkait dalam proses perancangan kawasan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui preferensi pengunjung terhadap faktor penataan kawasan wisata di Desa Trowulan dan Sentonorejo. Kajian teori yang digunakan dalam menentukan variabel faktor penataan kawasan wisata disimpulkan dari Zakaria, et. al (2014), Yoeti (1996), Hadiwijoyo (2012), dan Windhasari (2011), dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu: Faktor Attraction, yang terdiri dari atraksi peninggalan budaya, atraksi buatan Rumah Majapahit, dan Atraksi ritual upacara adat dan kebudayaan. Faktor Accesbilities, yang terdiri dari moda transportasi, akses jalan, parkir, sirkulasi kendaraan, sirkulasi manusia, lansekap jalan, dan sistem penanda. Faktor Amenitas, yang terdiri dari sarana pokok (Pusat informasi wisata, tempat makan/minum, dan fasilitas penginapan, sarana pelengkap (sarana peribadahan dan toilet umum), fasilitas penunjang (tempat oleh-oleh dan fasilitas perbankan/ATM) serta utilitas kawasan. Serta faktor kebersihan dan keamanan kawasan wisata. Penelitian menggunakan metode mixed method deskriptif kualitatif-kuantitatif, dengan responden sebanyak 120 pengunjung. Pengambilan data menggunakan kuisioner dengan skala pengukuran likert scale (1-5) dimana angka 1 menunjukkan preferensi sangat tidak suka dan 5 menunjukkan sangat suka. Selain itu digunakan pula skala nominal untuk pengisian karakteristik pengunjung. Pengolahan data menggunakan mean score, dengan pengelompokan faktor menggunakan rumus sturgess yang menghasilkan tiga kelompok kelas penilaian, yakni: disukai, netral dan tidak disukai. Dari hasil pembahasan disimpulkan, objek wisata Pendopo Agung memiliki penilaian preferensi yang paling tinggi sementara Kolam Segaran yang paling rendah diantara keempat objek studi. Keempat objek studi berdiri sendiri, tidak ada kesinambungan alur sama sekali, kecuali Museum Trowulan dan Pendopo Agung yang masih menunjukkan keterhubungan kunjuungan wisata. Pada faktor attraction, pengunjung menyukai daya tarik keempat objek studi (Kolam Segaran, Museum Trowulan, Pendopo Agung, Makam Troloyo), Rumah Majapahit sebagai homestay, serta upacara budaya dan keagamaan yang ada. Faktor aksesbilitas & transportasi masih banyak yang preferensinya berada dalam kategori “netral” dan “tidak disukai” sehingga membutuhkan banyak perbaikan. Faktor Amenities yang masih membutuhkan perbaikan menurut preferensinya adalah fasilitas penginapan, penataan tempat makan, oleh-oleh, toilet umum. Faktor kebersihan dan keamanan juga preferensinya “netral” sehingga membutuhkan perbaikan.

English Abstract

Education and Culture Minister Decree No. 260 / M / 2013 established units of geographical space Trowulan as a national cultural heritage, the region is also a strategic area in the social sphere of culture and tourism, including the Trowulan and Sentonorejo village. Both villages are interesting to be the object of research because the location of the two villages are located on the same road, had the most number of heritage tourism sites compared to other villages, and still had religious ceremonies. Unfortunately, this potential has not been matched by the development of the region as a tourist area, and the lack of participation of stakeholders in the design process of the tourism area. The purpose of this study was to determine the visitors preferences of the tourism area planning in Trowulan and Sentonorejo Village. The theories that used to determined variables in this reasearch are from Zakaria, et. al (2014), Yoeti (1996), Hadiwijoyo (2012), and Windhasari (2011), divided into several groups of tourism area planning factors: Attraction factor, which consists of points of cultural relics, the attraction of Rumah Majapahit, and cultural & religious ceremonies. Accesbilities factor, which consist of modes of transportation, access roads, parking system, vehicle circulation, circulation of pedestrian, street landscaping, and signage system. Amenities factor, consist of the main insfrastructure (Tourism information center, places to eat / drink, and accomodation facilities, complementary insfrastructure (the worship place and public toilets), support facilities (souvenir shop and banking facilities / ATM) and a utility. As well as cleanliness and safety factor in tourism area. The study used mixed methods qualitative-quantitative descriptive method, with respondents as many as 120 visitors. Retrieving data using questionnaires with Likert scale measurement scale (1-5) where the number 1 indicates a preference strongly dislike and 5 show really like. In addition it is also used for charging a nominal scale visitor characteristics. Processing quantitive data using mean score, with the grouping factor using the Sturgess formula, produce three groups of grade ratings, namely: preferably, neutral and is not preferred. From the research, can be concluded that Pendopo Agung has the highest preference while Kolam Segaran has the lowest preference among the objects of study. The fourth object of study stands alone, there is no continuity at all, except for Trowulan Museum and Pendopo Agung that still shows connectivity of tourism destination. On attraction, visitors love the appeal of the fourth object of study (Kolam Segaran, Trowulan Museum, Pendopo Agung, Tomb of Troloyo), Rumah Majapahit as a homestay, as well as cultural and religious ceremonies there. The visitors preference of accessibility and transport is still in the category of "neutral" and "disliked", that’s why it needs a lot of enhancement. Amenities factors that still need improvement based on the visitors preference is a accommodation facility, the arrangement of places to eat, souvenir shop, and public toilets. The visitors preference of cleanliness and safety factor is alsoin the "neutral" category and thus still require enchancement.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2018/1071/051811728
Uncontrolled Keywords: preferensi, penataan kawasan, wisata heritage preferences, tourism area planning, heritage tourism
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.4 Secondary industries and services > 338.47 Services and specific products > 338.479 1 Services and specific products (Geography and travel)
Divisions: Fakultas Teknik > Arsitektur
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 12 Jun 2019 02:28
Last Modified: 14 Mar 2022 02:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/162631
[thumbnail of Rizkiyana Syafira Zahra.pdf]
Preview
Text
Rizkiyana Syafira Zahra.pdf

Download (15MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item