Peran Badan Keswadayaan Masyarakat dalam Penanganan Pemukiman Kumuh melalui Program KOTAKU (Studi di Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang)

Alfiani, Kartika (2018) Peran Badan Keswadayaan Masyarakat dalam Penanganan Pemukiman Kumuh melalui Program KOTAKU (Studi di Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perkembangan kota semakin meningkat seiring dengan perubahan waktu. Perubahan waktu ini tentu memberikan dampak, salah satu masalah yang dihadapi adalah munculnya arus urbanisasi atau perpindahan penduduk desa ke kota dengan tujuan mencari penghasilan dan pekerjaan yang layak di kota. Hal ini akan berdampak munculnya kondisi demografis di kawasan perkotaan seperti kepadatan penduduk yang tinggi, kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas umum dan fasilitas yang pada akhirnya muncul jadi permukiman kumuh. Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) NO. 2/PRT/M/2016 terdapat Sembilan belas kriteria yang membuat suatu kawasan disebut kumuh yang dikelompokkan menjadi tujuh aspek. Tentang proses realisasi penanganan kawasan permukiman kumuh, Pemerintah Kota Malang membuat Surat Keputusan Walikota Malang Nomor 86 tahun 2015 tentang Penentapan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan dibatasi oleh dua fokus penelitian yaitu (1) Peran Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dalam penanganan permukiman kumuh di Kelurahan Tanjungrejo melalui Program KOTAKU; (2) Kendala yang dihadapi BKM dalam penangananpermukiman kumuh di Kelurahan Tanjungrejo melalui Program Kotaku. Sumber data yang digunakan peneliti berdasarkan dari data informan, dokumen dan periwtiwa yang terjadi di lapangan. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa (1) BKM memiliki peran sebagai penguat kelembagaan baik dari internal BKMnya sendiri dan masyarakatnya (2) dalam menjalin kerjasama bertujuan mengembangkan jaringan bekerjasama dengan masyarakat, pemerintah dan swasta dan (3) motivator bagi masyarakat dalam upaya mendukung penanganan permukiman kumuh. Dari peran tersebut diketahui bahwa program tersebut berjalan dengan baik dan peran yang dilakukan tidak lepas sebagai upaya untuk memperdayakan masyarakat dalam upaya penanganan permukiman kumuh Rekomendasi yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah memperbanyak pemberian informasi mengenai keuntungan menjadi kelompok swadaya masyarakat, memperbanyak pelatihan dan penguatan kelembagaan. Memaksimalkan peran BKM dalam mengembangkan jaringan agar menambah kemajuan di wilayahnya.

English Abstract

Growth of the city escalated with change time. The change this time certainly create the impact, one of the problems facing is the emergence of the current urbanization or migration village to the city with the purpose of finding income and work that is of city. This will affect This will affect the emergence of the condition of demographic in the area of urban areas like solidity of residents who are high, environmental conditions that are not suitable to live in and do not fulfill the criteria and the lack of public facilities and facilities in end up appearing so slum settlement. According to the Regulation of Minister of Public Works and Public Housing (PUPR) NO. 2 / PRT / M / 2016 there are nineteen criteria that make a region called slums are grouped into seven aspects. About the process of realization of the handling of slum settlement areas, the Government of city Malang make Decree of the Mayor of Malang Number 86 years 2015 on the Implementation of Housing and Slum Residential Environment in Malang. This research uses descriptive qualitative research method and limited by two research focus that is (1) The role of Self-Helping Society (BKM) in handling slums in Tanjungrejo Urban Village through Program KOTAKU; (2) Obstacles faced by BKM in handling slums in Tanjungrejo Urban Village through Kotaku Program.. Source of data used by researchers based on data from informants, documents and events that occur in the field. The result of this research is known that in BSM there are two running programs that are waste saving program and learning program about waste processing. of the waste saving program is known that the program is (1) The BKM has the role of institutional strengthening both from its own internal BKM and community (2) in establishing cooperation aimed at developing networks in cooperation with communities, government and private sector and (3) motivator for the community in supporting the handling of slum settlements. From the role is known that the program is running well and the role is not separated as an effort to empower the community in an effort to handle slum settlements Recommendations that can be given from the results of this study is to increase the provision of information about the benefits of being a community self-help group, increase training and institutional strengthening. Maximizing BKM role in developing the network in order to increase the progress of territory.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2018/580/051808169
Uncontrolled Keywords: Peran, Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), Permukiman Kumuh- Roles, Community Development Board, Slums
Subjects: 300 Social sciences > 353 Specific fields of public administration > 353.5 Public administration of social warfare > 353.53 Programs directed to groups of people > 353.533 Specific miscellaneous groups > 353.533 3 Residents of disadvantaged urban and suburban areas
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 23 May 2019 02:53
Last Modified: 25 Oct 2021 08:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/162440
[thumbnail of Kartika Alfiani.pdf]
Preview
Text
Kartika Alfiani.pdf

Download (30MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item