Irsyad, Zuvar (2018) Zonasi Pelestarian Kawasan Cagar Budaya Rampal Kota Malang Berdasarkan Penilaian Makna Kultural Bangunan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Berdasarkan Rencana Aksi Malang Kota Pusaka, Kota Malang memiliki potensi sekitar 116 aset kota pusaka. Salah satu kawasan yang ditetapkan menjadi kawasan cagar budaya di Kota Malang adalah Kawasan militer Rampal. Kawasan militer rampal adalah perumahan untuk opsir berpangkat tinggi, biro-biro, dan gudang ditempatkan di sepanjang jalan kereta api. Termasuk bagian dari pembangunan Kawasan Rampal adalah fasilitas kesehatan salah satunya adalah Rumah Sakit Lavalette. Kawasan Rampal adalah kawasan yang berfungsi sebagai kawasan militer yang dibangun oleh pemerintahan Belanda pada masa kolonial dan memberikan identitas Kota Malang sebagai salah satu kota militer di Pulau Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeliniasi zonasi pelestarian cagar budaya di Kawasan Rampal. Metode yang digunakan adalah metode skoring makna kultural yang dijadikan dasaran untuk pembuatan zonasi. Hasil studi, diketahui terdapat 4 elemen komplek militer yang didapatkan dari mengkaji Kota Malang, Kota Garut, Kota Cimahi yaitu lokasi, akses, zona kepangkatan, dan fasilitas penunjang. Selain itu, hasil dari analisis makna kultural didapatkan sebanyak 9 bangunan termasuk potensial tinggi, 49 potensial sedang, dan 23 potensial rendah. Tindakan pelestarian yang dilakukan terdiri dari konservasi, preservasi, dan rehabilitasi. Zonasi pelestarian yang terbentuk terdapat tiga zona, yaitu zona inti, zona penyangga, dan zona pengembangan.
English Abstract
Based on Malang Heritage City Action Plan 2015, Malang has about 116 heritage city assets. One of the region that appointed as a cultural heritage areas in Malang is Rampal Military Area. Rampal Military area is a housing for a high-ranking officers, bureaus, and warehouses stationed along the railroad tracks. Rampal military area development including a health facility, one of them is Lavalette Hospital. Rampal is an area that serves a military area built by the Dutch Government in the colonial period and provide the identity of Malang as one of the military city on the island of Java. This study aims to delineate the zoning of preservation of cultural heritage in Rampal Military Area. Analytical methods that used in this research is scoring the cultural value that is used as the ground of making the zoning preservation. The results of the study, known there are four elements of military area obtained from assessing the Malang, Garut, Cimahi City as the military city that is location, access, ranking zones, and supporting facilities. In addition, the results of the analysis of cultural value obtained as many as 9 buildings classified as a high potential, 49 classifed as medium potential, and 23 low potential. Conservation actions taken consist of conservation, preservation, and rehabilitations. Conservation zoning that formed there are three zones, core zone, buffer zone, and development zone.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2018/955/051810084 |
Uncontrolled Keywords: | Zonasi Pelestarian, Cagar Budaya, Makna Kultural, Kota Malang Zoning Preservation, Cultural Heritage, Cultural Value, Malang City |
Subjects: | 300 Social sciences > 363 Other social problems and services > 363.6 Public utilities and related services > 363.69 Historic preservation |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 15 Jan 2019 01:57 |
Last Modified: | 21 Dec 2021 06:41 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/162274 |
Preview |
Text
Zuvar Irsyad.pdf Download (41MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |