Budaya Minangkabau Dalam Membentuk Kepatuhan Pajak (Studi Pada 3 (Tiga) Wajib Pajak UMKM Di Pasar Padang Panjang)

Barita, Fajri Aga (2018) Budaya Minangkabau Dalam Membentuk Kepatuhan Pajak (Studi Pada 3 (Tiga) Wajib Pajak UMKM Di Pasar Padang Panjang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Budaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan suatu Wajib Pajak. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa apabila Wajib Pajak memiliki moralitas pajak yang rendah, namun karena budaya disekitarnya untuk membayar pajak tinggi, maka orang tersebut akan cenderung patuh terhadap pajak, sebaliknya apabila seseorang memiliki moralitas pajak yang tinggi, namun karena disekitarnya memiliki budaya untuk membayar pajak rendah, maka orang tersebut akan terdorong untuk tidak membayar pajak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepatuhan wajib pajak dalam perspektif budaya Minangkabau. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan strategi studi kasus. Strategi studi kasus digunakan agar dapat mengembangkan analisis mendalam atas suatu kasus. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis data model Miles and Huberman. Lokasi dalam penelitian ini adalah Pasar Padang Panjang dan di KPP Pratama Bukittinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan wawancara dengan 3 UMKM yang ada di Pasar Padang Panjang yaitu Pak Lukman, Uda Saidi dan Uda Yos, berdasarkan 4 unsur nilai-nilai budaya Minangkabau diketahui bahwa ke 3 UMKM tersebut tidak berbudaya. Hal ini berdasarkan penilaian dari Datuak Bagindo Malano sebagai tokoh masyarakat. Dan ke 3 UMKM tersebut tidak patuh terhadap pajak. Wajib Pajak UMKM yang tidak berbudaya harus dikembalikan ke mamaknya begitupun dengan orang yang tidak patuh akan pajak juga harus dikembalikan ke mamaknya untuk dibina dan dibimbing lagi oleh mamaknya.Selain faktor budaya, terdapat 4 faktor penyebab lain Wajib Pajak tidak membayar pajak. Pertama adalah penghasilan dari Wajib Pajak yang mereka rasakan masih rendah sehingga enggan untuk membayar pajak. Faktor yang kedua adalah budaya di sekitar pasar yang tidak membayar pajak sehingga wajib pajak terdorong untuk tidak membayar pajak. Faktor yang ketiga adalah kurangnya kepercayaan Wajib Pajak terhadap kinerja aparatur pemerintah akibat maraknya pemberitaan negatif mengenai aparatur pemerintah. Faktor yang keempat adalah Wajib Pajak merasa kurang mendapatkan timbal balik dan manfaat pajak itu sendiri.

English Abstract

Culture is one factor that influences the level of compliance of a taxpayer. In simple terms it can be said that if the Taxpayer has a low tax morality, but because of the surrounding culture to pay high taxes, then the person will tend to comply with taxes, on the contrary if someone has high tax morality, but because the surrounding has a culture to pay low taxes , then the person will be encouraged not to pay taxes. The purpose of this study was to determine taxpayer compliance in the perspective of Minangkabau culture. This research uses qualitative research type with case study strategy. A case study strategy is used to develop an in-depth analysis of a case. Analysis methods used, is model data proposes by Miles and Huberman. The location in this research is Padang Panjang Market, Tax Office of Bukittinggi and pengulu house. The results of this study indicate that based on interviews with 3 taxpayer of Micro, Small, Medium Enterprises in Padang Panjang Market namely Pak Lukman, Uda Saidi and Uda Yos, based on 4 elements of Minangkabau cultural values it was known that the 3 taxpayer were not cultured. This is based on the assessment of Datuak Bagindo Malano as a community figure. And the 3 taxpayer are not tax compliant. Non-cultured taxpayers must be returned to their mamak as well as those who are not tax compliant must also be returned to their mamak to be fostered and guided again by their mamak. First is the income from taxpayers they feel is still low so that they are reluctant to pay taxes. The second factor is the culture around the market that does not pay taxes so taxpayers are encouraged not to pay taxes. The third factor is the lack of taxpayers' trust in the performance of the government apparatus due to the proliferation of negative news about the government apparatus. The fourth factor is that taxpayers feel that they lack the reciprocity and the tax benefits themselves.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2018/963/051811269
Uncontrolled Keywords: Kepatuhan Pajak, Wajib Pajak, Budaya Pajak. Budaya Minangkabau-Tax Compliance, Taxpayers, Tax Culture. Minangkabau culture
Subjects: 300 Social sciences > 306 Culture and institutions
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Bisnis / Niaga
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 15 Jan 2019 01:51
Last Modified: 23 Oct 2021 06:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161961
[thumbnail of Fajri Aga Barita.pdf]
Preview
Text
Fajri Aga Barita.pdf

Download (39MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item