Analisis Aksesibilitas Petani Dan Hubungan Persepsi Kualitas Pelayanan Microfinance Dengan Kepuasan Petani Jeruk Sebagai Nasabah Kredit Usaha Rakyat (Kur) (Studi Kasus Pt. Bank Bri Cabang Malang)

Dewi, Rizky Fitra (2018) Analisis Aksesibilitas Petani Dan Hubungan Persepsi Kualitas Pelayanan Microfinance Dengan Kepuasan Petani Jeruk Sebagai Nasabah Kredit Usaha Rakyat (Kur) (Studi Kasus Pt. Bank Bri Cabang Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Industri jasa berperan penting dalam tingkat perekonomian berbagai sektor di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi membuat persaingan di bidang industri jasa semakin ketat. Para produsen semakin kreatif dan inovatif didalam memberikan pelayanan kepada konsumen. Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan suatu lembaga keuangan formal milik negara yang memfasilitasi UMKM dalam masalah pembiayaan dan menjadikan agribisnis sebagai sektor unggulan. BRI sebagai lembaga permodalan juga memberikan kontribusi untuk mendorong pengembangan sektor pertanian. Salah Satu program yang memfasilitasi pembiayaan petani adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program dari pemerintah yang ditujukan untuk pengembangan usaha masyarakat pedesaan. Kredit Usaha Rakyat berdiri dan dapat diakses sejak tahun 2007. Pemerintah memilih lembaga keuangan BUMN untuk dijadikan sebagai perantara program Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada petani, salah satunya melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI). Petani jeruk Desa Gading Kulon merupakan salah satu yang mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank BRI cabang Malang dimana desa tersebut merupakan sentral produksi jeruk di Kabupaten Malang. Kondisi Desa Gading Kulon yang memiliki potensi yang cukup bagus untuk dikembangkan, belum semua petani jeruk sadar pentingnya program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai penunjang permodalan kegiatan usahataninya. Kualitas layanan adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen. terdapat lima dimensi yang dapat menilai kualitas pelayanan, yaitu: bukti fisik (Tangibles), keandalan (Reliability), daya tanggap (Responsiveness), jaminan (Assurance), dan empati (Empathy). Oleh karena itu, perlunya dilakukan penelitian yang berjudul “Analisis Aksesibilitas Petani dan Hubungan Persepsi Kualitas Pelayanan Microfinancedengan Kepuasan Petani Jeruk sebagai Nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR)studi kasus di PT. Bank BRI cabang Malang” untuk mengetahui akses yang diterapkan oleh lembaga keuangan khususnya program Kredit Usaha Rakyat(KUR) dan mengetahui hubungan persepsi kualitas pelayanan ditinjau dari lima faktor yaitu Tangible, Reliability, Responsiveness, Asurance, dan Emphaty dengan kepuasan petani sebagai nasabah. Penelitian ini dilakukan di Desa Gading Kulon Kecamatan Dau Kabupaten Malang pada bulan Februari 2018. Data yang digunakan merupakan data primer yang diambil melalui kegiatan wawancara pada 40 responden yang aktif dalam kelompok tani dan pernah mengikuti program pemerintah Kredit Usaha Rakyatii (KUR) tersebut. Selain itu juga menggunakan data sekunder yaitu kantor desa Gading Kulon untuk mengetahui profil desa. Data tersebut dianalisis menggunakan metode SEM-PLS dengan software WarpPLS versi 5.0. Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa akses petani terhadap lembaga keuangan khususnya pada program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat ditinjau dari 3 aspek yaitu keterjangkauan, dampak dan keberlanjutan. Keterjangkauan Bank BRI dengan desa Gadig Kulon dinilai cukup jauh yaitu sekitar 25km tetapi jarak tersebut tidak menjadi masalah dalam melakukan pinjaman di Bank tersebut. Dampak yang dirasakan petani setelah mengikuti program tersebut yaitu dengan adanya tambahan modal tersebut petani jeruk lebih intensif dalam merawat lahann yaitu dengan membeli obat maupun pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman tersebut. Program Kredit Usaha Rakyat dapat dikatakan berlanjut mengingat program tersebut sangat dibutuhkan bagi para UMKM yang sedang berkembang. Hasil olah data menggunakan WarpPLS didapatkan hasil bahwa tidak semua dimensi kualitas pelayanan berhubungan positif signifikan dengan kepuasan nasabah. Dimensi yang berhubungan positif signifikan yaitu dimensi Reliability, Assurance dan Emphaty. Sedangkan dua dimensi lain tidak terdapat hubungan dengan kepuasan nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) yaitu dimensi Tangibles dan Responsiveness. Dimensi Reliability memiliki hubungan positif signifikan dengan kepuasan konsumen sebesar 39% dengan nilai signifikansi <0,01. Dimensi Assurance memiliki hubungan positif signifikan dengan kepuasan konsumen sebesar 45% dengan nilai signifikansi <0,01. Dimensi Emphaty memiliki hubungan positif signifikan dengan kepuasan konsumen sebesar 33% dengan nilai signifikansi =0,01. Sehingga dapat dikatakan bahwa dimensi Assurance memiliki hubungan yang paling erat dengan kepuasan nasabah sebesar 44%. Model tersebut juga dikategorikan baik karena memiliki nilai R-Squares sebesar 65% menunjukan bahwa kualitas pelayanan melalui dimensi Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Emphaty memiliki hubungan sebesar 65% dan sisanya 35% dipengaruhi oleh dimensi lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini.

English Abstract

Service industry played an important role in the economic level of various sectors in Indonesia. Economic growth makes the competition in the field of service industry increasingly tight. The producers were more creative and innovative in providing services to consumers. Bank Rakyat Indonesia (BRI) is a state-owned formal financial institution that facilitate on UMKM in financing issues and makes agribusiness as a leading sector. BRI as a capital institution also contributed to encourage the development of the agricultural sector. One of the programs that facilitate farmers' financing was Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kredit Usaha Rakyat (KUR) is a government program aimed at developing rural community business. Kredit Usaha Rakyat (KUR) stand up and can be accessed since 2007. The government selects state-owned financial institutions to serve as an intermediary of the Kredit Usaha Rakyat (KUR) program to farmers, one of them through Bank Rakyat Indonesia (BRI). The citrus farmer of Gading Kulon Village is one of the accessing Kredit Usaha Rakyat (KUR) at Bank BRI Malang branch where the village was the center of citrus production in Malang Regency. The condition of Desa Gading Kulon which has good potential to be developed, not all citrus farmers were aware of the important of the Kredit Usaha Rakyat (KUR) program as a supporting capital for their farming activities. Quality of service was an effort to meet the needs and desires of consumers and the accuracy of delivery in the balance of consumer expectations. there were five dimensions that can assess the quality of service, namely: physical evidence (Tangibles), (Reliability), (Responsiveness), (Assurance), and (Empathy). Therefore, it was necessary to conduct a research entitled "Farmers Accessibility Analysis and Perception of Relationship Quality of Service Microfinance with Citrus Farmer's Satisfaction as Kredit Usaha Rakyat (KUR) case study at PT. Bank BRI Malang branch" to know the access applied by financial institution especially Kredit Usaha Rakyat (KUR) program and to know the relation of perception of service quality in terms of five factors Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, and Emphaty with satisfaction of farmer as customer. This research was conducted in Gading Kulon Village, Dau District of Malang Regency in February 2018. The data used are primary data taken through interview activity on 40 respondents who were active in farmer group and have followed the government program of Kredit Usaha Rakyat (KUR). The data were analyzed using SEM-PLS method with WarpPLS version 5.0 software.iv The results of this study can be seen that the access of farmers to financial institutions, especially in Kredit Usaha Rakyat (KUR) can be reviewed from 3 aspects, namely affordability, impact and sustainability. The affordability of Bank BRI with Gadig Kulon village is considered quite a distance of around 25 km but the distance is not a problem in making loans in the Bank. The impact felt by farmers after joining the program was with the additional capital of citrus farmers more intensive in caring for land that by buying drugs and fertilizer needed by the plant. Kredit Usaha Rakyat (KUR) Program can be said continue considering the program was needed for the developing of UMKM. The results of data if using WarpPLS obtained results that not all dimensions of service quality are positively significant with customer satisfaction. Dimensions that were positively significant Reliability, Assurance and Emphaty dimensions. While the other two dimensions there was no relationship with customer satisfaction Kredit Usaha Rakyat (KUR), namely dimensions Tangibles and Responsiveness. Reliability dimension has a significant positive relation with customer satisfaction equal to 39% with significance value <0,01. Dimension Assurance has a significant positive relationship with customer satisfaction of 45% with a significance value <0.01. Dimension Emphaty has a significant positive relationship with customer satisfaction of 33% with a value of significance = 0.01. So it can be said that Assurance dimension has the most close relationship with customer satisfaction of 44%. The model also categorized because it has a 65% RSquares value indicating that the service quality through Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance and Emphaty dimensions has a relationship of 65% and the remaining 35% is influenced by other dimensions not analyzed in this study

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2018/321/051804922
Uncontrolled Keywords: Kredit Usaha Rakyat (Kur)
Subjects: 300 Social sciences > 332 Financial economics > 332.7 Credit
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 22 Mar 2019 07:33
Last Modified: 19 Oct 2021 13:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161837
[thumbnail of RIZKY FITRA DEWI.pdf]
Preview
Text
RIZKY FITRA DEWI.pdf

Download (21MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item