Penanganan Debitur Wanprestasi Dengan Jaminan Barang Persediaan (Inventory) Berdasarkan Pasal 21 Ayat (1) Dan (2) Jo Pasal 29 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia (Studi Di Pd. Bpr Bank Daerah Kabupaten Tulungagung Kantor Kas Ngunut)

Nurjayanti, Miftakul (2018) Penanganan Debitur Wanprestasi Dengan Jaminan Barang Persediaan (Inventory) Berdasarkan Pasal 21 Ayat (1) Dan (2) Jo Pasal 29 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia (Studi Di Pd. Bpr Bank Daerah Kabupaten Tulungagung Kantor Kas Ngunut). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Benda inventory sesuai dengan pasal 21 ayat at 1 undang -undang jaminan fidusia pada dasarnya dapat dialihkan atau dipindah tangankan namun bagaima.na jika pemberi jaminan melakukan perbuatan wanprestasi maka pengecualian muncul pada pasal 21 ayat 2 yang menerang kan bahwa pasal 1 tidak berlaku apabila si debitur melakukan cidera janji. Karena hal tersebut maka perlunya bank melakukan tindakan agar si debitur segera melakukan pembayaran hutang atau jika tidak maka eksekusi jaminan tersebut dilakukan berdasarkan pasal 29 undang-undang jaminan fidusia. Pada saat eksekusi obyek jaminan pihak debitur wajib memenuhi prestasinya sesuai dengan kesepakatan. Pada berdasarkan latarbelakang tersebut maka permasalahan yang ada di PD. BPR Bank Daerah Kabupaten Tulungagung Kantor Kas Ngunut yaitu ketika debitur pada saat eksekusi obyek jaminan sebagian sudah berpindah tangan. Bank merupakan pemegang hak penuh atas obyek yang telah dijaminkan. Sesuai ketentuan pasal 21 ayat 2 yang menerangkan bahwa barang persediaan tidak bisa dialihkan ketika debitur melakukan cidera janji maka seharusnya debitur tidak boleh mengalihkan obyek jaminan tersebut, dan pada saat eksekusi semua obyek jaminan sudah harus dipenuhi dan diserahkan oleh pihak debitur. Hal ini menunjukkan bahwa pasal tersebut tidak bisa mengatur secara efektif terhadap debitur yang telah cidera janji. Serta saat eksekusi jaminan eksekutor menemui beberapa hambatan-hambatan maka perlunya beberapa upaya untuk mengatasinya. Untuk menjawab pennasalahan diatas penelitian hukum empiris ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis. Jenis data yang diperoleh melalui wawancara yang telah dilakukan di PD. BPR Bank Daerah Kabupaten Tulungagung Kantor Kas Ngunut dengan menggunakan metode Sampling Purposive. Data yang telah diperoleh selnjutnya akan dianalisis dan dibuat dalam bentuk tabel. Berdasarkan hal tersebut disimpulkan sebagai berikut Penanganan debitur wanprestasi pada PD. BPR Bank Daerah Kabupaten Tulungagung Kantor Kas Ngunut dibagi menjadi beberapa tahap yakni sebagai berikut, Pertama penanganan dengan pendekatan persuasif menggunakan pendekatan persuasif, 3R (reschedulingreconditioning, restructuring) dan lelang eksekusi jaminan.

English Abstract

Inventory objects in accordance with article 21 paragraph at 1 of the law, basically fiduciary guarantees can be transferred or transferred, but if the giver guarantees a default, an exception appears in article 21 paragraph 2 which states that article 1 does not apply if the debtor make an appointment. Because of this, the need for the bank to take action so that the debtor immediately makes a debt payment or if it does not, the execution of the guarantee is carried out pursuant to article 29 of the fiduciary guarantee law. At the time of execution of the object of guarantee the debtor must fulfill his performance in accordance with the agreement. On the basis of this background, the problems that exist in PD.BPR Bank Daerah District of Tulungagung, Office of Cash of Ngunut, that is, when the debtor at the time of execution of the object, the guarantee has partially changed hands. The Bank is the holder of full rights over the object that has been pledged. In accordance with the provisions of Article 21 paragraph 2 which explains that inventory goods cannot be transferred when the debtor carries out a default, the debtor should not be able to transfer the collateral object, and when the execution of all collateral objects must be fulfilled and submitted by the debtor This shows that the article cannot effectively regulate debtors who have been injured.As well as when the executor executes a meeting of several obstacles, then the need for some efforts to overcome them. To answer the problem above, empirical legal research uses a sociological juridical approach. Types of data obtained through interviews conducted at PD. BPR Bank Daerah District of Tulungagung Office of Cash Ngunut using Purposive Sampling method. Data that has been obtained later will be analyzed and made in table form. Based on this, it is concluded as follows: Handling debtors in default on PD. BPR Bank Daerah Tulungagung Regency The Ngunut Cash Office is divided into several stages, namely as follows, Firstly handling with a persuasive approach using a persuasive approach, 3R (rescheduling reconditioning, restructuring) and auction of collateral execution.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2018/368/051810475
Uncontrolled Keywords: Debitur, Wanprestasi, Jaminan Barang Persediaan, Jaminan Fidusia
Subjects: 300 Social sciences > 346 Private law > 346.07 Commercial law > 346.077 Debtor and creditor
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 04 Dec 2018 01:52
Last Modified: 23 Oct 2021 07:07
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161683
[thumbnail of Miftakul Nurjayanti.pdf]
Preview
Text
Miftakul Nurjayanti.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item