Evaluasi Kandungan Nitrogen Tanah Lahan Jati (Tectona Grandis Linn.F) Dengan Berbagai Umur Kelas Tegakan

Afianto, Luciano Satrio Himawan (2018) Evaluasi Kandungan Nitrogen Tanah Lahan Jati (Tectona Grandis Linn.F) Dengan Berbagai Umur Kelas Tegakan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Unsur Nitrogen (N) merupakan elemen hara yang penting dalam proses pertumbuhan tanaman jati. Seiring dengan berjalannya waktu, kandungan unsur hara pada lahan hutan jati ditentukan oleh pengelola yang terlibat dalam pengelolaan lahan jati tersebut. Pengelolaan hutan jati mengalami perubahan baik dari sisi muatan kebijakan maupun interaksi antar pengelola yang terlibat. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode survey dengan tiga kali ulangan, pada kedalaman 0 – 15 cm, 16 – 30 cm, dan 31 – 45 cm di area Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Perhutani Cepu, Labrotatorium Tanah Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Perum Perhuutani Cepu, dan Laboratotium Kimia Jurusan Manajement Sumber Daya Lahan (MSDL) Fakultas Pertanian (FP), Universitas Brawijaya, dan untuk mineralisasi menggunakan tanah lahan jati berumur lima tahun, dengan perlakuan pada tiap tanah yaitu pemberian urea sebesar 0.02 gr, 0.2 gr, dan 2 gr, serta pemberian sersah sebanyak 3 gr, 6 gr, 9 gr, dan tanpa pemberian seresah. Berdasarkan hasil penelitian nitrogen di lapang, kandungan nitrogen jati ditiap kedalaman 0-15cm berkisar antara 0.06% hingga 0.23%, 16-30cm berkisar antara 0.03% hingga 0.14%, dan pada kedalaman 31-45 cm berkisar antara 0.03% hingga 0.10%. Pengamatan mineralisasi nitrogen pertama dapat dilihat bahwa kandungan nitrogen terrendah terdapat pada perlakuan tanpa seresah + urea 0.02 gram, seresah 6 gram + urea 0.2 gram yaitu sebesar 0.12. Kandungan nitrogen tertinggi terdapat pada perlakuan seresah 3 gram + urea 0.2 gram, yaitu sebesar 0.44. Pengamatan ketiga inkubasi nitrogen sama halnya dengan pengamatan kedua, yaitu didapatkan perubahan dari data sebelumnya. Hasil prosentasi inkubasi nitrogen terendah terdapat pada perlakuan tanpa seresah + urea 0.2 gram yang menunjukkan hasil 0.11, sedangakan hasil inkubasi nitrogen tertinggi pada pengamatan ketiga terdapat pada perlakuan seresah 3 gram + urea 0.2 gram dengan hasil 0.46. Data tabel sidik ragam menunjukkan adanya interaksi antara komposisi urea dan seresah. Berdasarkan hasil mineralisasi penelitian ini, dapat diketahui bahwa kandungan nitrogen (N) pada masing-masing rancangan tersebut masih berada di bawah nilai kritisnya sehingga tidak dapat termineralisasi. Pengamatan kandungan carbon cenderung banyak yang mengalami penurunan kecuali pada rancangan tanpa seresah + urea 0.02 gram, dari pengamatan pertama, kedua, dan pengamatan kandungan karbon ketiga, seperti yang tertera pada data penelitian ini.

English Abstract

Nitrogen (N) is the element which very necessary in the process growth of teak . Over time, the nitrogen content in the teak forests is determined by the teak forest managers. Teak forest management in terms of policy content and interaction between the managers involved. The research was using survey method with three replicates, at depth of 0 - 15 cm, 16 - 30 cm, and 31 - 45 cm in the Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Perhutani Cepu, Labrotatorium Tanah Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Perum Perhuutani Cepu, and Laboratotium Kimia Jurusan Manajement Sumber Daya Lahan (MSDL) Fakultas Pertanian (FP), Universitas Brawijaya, and for mineralization using soil teak land five years old, with treatment at each ground is urea 0,02 g, 0.2 g and 2 g, and input by giving sersah much as 3 grams, 6 grams, 9 grams, and without the provision of litters. Based on the results of nitrogen research in the field, teak nitrogen content in depth 0-15cm between 0.6% to 0.23%, 16-30 cm between 0.13% to 0.14%, and at a depth of 31-45 cm between 0.03% to 0.10%. The first observations of nitrogen mineralization can be seen containing nitrogen on the surface without litter + urea 0.02 gram, litter 6 gram + urea 0.2 gram that is equal to 0.12. The highest nitrogen content in litter treatment 3 gram + urea 0.2 gram, that is equal to 0,44. The third observation of nitrogen incubation is equal to the second observation, ie the data from the previous. The result of the lowest nitrogen incubation proceeded in the process without litter + 0.2 gram urea showing the result of 0.11, while the result of nitrogen incubation at the measurement on litter 3 gram + urea 0,2 gram with result 0,46. The variance data table shows the interaction between urea and litter composition. Based on the mineralization results of this study, it can be seen that the nitrogen (N) content at each price is still below the values of negative value can not be mineralized. Observations of many carbon content can be used in the design without letters + urea 0.02 grams, from first, second, and carbon observations, as shown in this research data.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2018/372/051807616
Uncontrolled Keywords: Nitrogen Tanah, Tanaman Jati, Tectona Grandis Linn.F, Pertumbuhan
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.4 Soil science > 631.41 Soil chemistry
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 01 Mar 2019 02:46
Last Modified: 19 Oct 2021 16:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161644
[thumbnail of LUCIANO SATRIO HIMAWAN AFIANTO.pdf]
Preview
Text
LUCIANO SATRIO HIMAWAN AFIANTO.pdf

Download (14MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item