Pengaruh Singing Dancing Saat Rest Break terhadap Produktifitas dan Kualitas Pencantingan Batik Tulis

Hutabarat, Julianus (2014) Pengaruh Singing Dancing Saat Rest Break terhadap Produktifitas dan Kualitas Pencantingan Batik Tulis. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Proses pencantingan batik tulis meliputi tugas fisik dan mental, seni serta kreativitas, dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk memerlukan sentuhan relaksasi, Singing dancing merupakan treatment baru diperoleh dari kombinasi unsur-unsur yang ada pada Biodanza dan Choir singing akan digunakan sebagai suatu solusi untuk mengatasi persoalan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Singing dancing (berjoget sambil bernyanyi) saat rest break terhadap beban kerja mental, rasa ketidak nyamanan tubuh, produktivitas dan kualitas pencantingan batik tulis untuk motif buketan dan kawung. Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam penelitian ini menggunakan 2 metoda: metoda survey dan eksperimental. Variabel operasional terdiri dari: variabel bebas meliputi: control , stretching dan singing dancing dan motif batik; variabel terikat meliputi: beban kerja mental, rasa ketidak nyamanan tubuh, kualitas pencantingan, produktivitas; variabel terkontrol meliputi: volume (amplitudo), tempo (beat) , jenis lagu, aktifitas pencantingan, waktu rest break , frekwensi perlakuan. Alat pengumpulan data menggunakan: Software Subjective Workload Assessment Technique (SWAT) untuk beban kerja mental, Nordic Body Questionnaire untuk rasa ketidak nyamanan tubuh, sigma level untuk kualitas pencantingan, waktu siklus sebagai dasar menghitung produktifitas pencantingan. Analisis statistik menggunakan General linear model (GLM), Friedman Test, dan One-way ANOVA selanjutnya diolah menggunakan MINITAB V.15 dan Microsoft Office Excel 2007. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Singing dancing memberikan pengaruh penurunan beban kerja mental lebih besar dibandingkan stretching pada motif buketan sekitar 50% dan 45% untuk motif kawung atau rata-rata penurunan untuk kedua motif sekitar 48% , sehingga dapat disimpulkan bahwa suasana semakin rileks saat rest break membuat beban kerja mental menjadi semakin menurun. Semakin tinggi kebutuhan skill, kebutuhan ketelitian dan konsentrasi maka beban kerja mental menjadi semakin meningkat, namun peningkatan beban kerja mental pada konsentrasi dan ketelitian lebih besar dibandingkan dengan skill, dengan rata-rata beban kerja mental pada motif kawung sekitar 7% lebih tinggi dibandingkan motif buketan. 2. Perlakuan stretching dan singing dancing mampu menurunkan discomfort pada bagian tubuh manusia (leher dan bahu; tulang belakang; tangan; tubuh bagian bawah) dan penurunan discomfort terbesar pada perlakuan singing dancing pada motif buketan sekitar 16% lebih besar dibandingkan dengan stretching , pada motif kawung sekitar 18% dibandingkan dengan stretching atau rata-rata untuk kedua motif sekitar 17%, sehingga dapat disimpulkan bahwa suasana semakin rileks maka rasa ketidak nyamanan pada tubuh manusia juga akan menjadi semakin menurun. 3. Singing dancing memberikan peningkatan kualitas pencantingan ditandai dengan sigma level sekitar 4% lebih tinggi dibandingkan stretching pada motif buketan dan 2% lebih tinggi terhadap stretching pada motif kawung atau rata-rata untuk kedua motif sebesar 3%, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin menurunnya beban kerja mental saat rest break maka akan berdampak pada semakin meningkatnya kualitas produk. Penurunan jumlah cacat dan peningkatan kualitas pencantingan lebih besar pada pekerjaan yang membutuhkan skill dibandingkan dengan konsentrasi dan ketelitian, hal ini ditandai dengan sigma level motif buketan sekitar 6% lebih besar dibandingkan motif kawung, dan pada motif kawung jumlah cacat sekitar 120% lebih besar dibandingkan dengan motif buketan. 4. Rata-rata peningkatan produktifitas pencantingan untuk perlakuan singing dancing sekitar 15% terhadap stretching , sehingga dapat disimpulkan bahwa suasana semakin rileks saat rest break , akan semakin meningkatkan arousal , mempercepat proses produksi (pencantingan) dan semakin meningkatkan produktifitas pencantingan. Peningkatan produktifitas untuk pekerjaan yang lebih membutuhkan skill, produktifitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan pekerjaan yang lebih membutuhkan konsentrasi dan ketelitian, hal ini ditandai dengan produktifitas pencantingan motif buketan lebih tinggi dari pada motif kawung dengan perbedaan sekitar 25% lebih tinggi dibandingkan dengan motif kawung.

English Abstract

The pencantingan process of batik includes physical and mental tasks, art and creativity, in an effort to improve productivity and quality requires a touch of relaxation, singing dancing is the new treatment is obtained from the combination of elements that exist on biodanza and choir singing will be used as a solution to resolve the issue. The purpose of this study was to examine the influence of singing dancing (jig while singing) during a rest break of mental workload, the inconvenience of the body, the productivity and quality of batik pencantingan for buketan motives and kawung . To achieve those goals in this study using two methods: survey and experimental methods. Operational variables consist of: independent variables include: control, stretching, singing dancing and motives of batik ; dependent variable include: mental workload, the inconvenience of the body, quality of pencantingan , productivity; the controlled variable include: the volume (amplitude), tempo (beat), a type of song, pencantingan activities, the rest break, frequency of treatment. The tools is used to the data collection consist of: Software Subjective Workload Assessment Technique (SWAT) to mental workload, Nordic Questionnaire for sense of inconvenience body, sigma level for the quality of pencantingan , time cycle as the basis for calculating the productivity of pencantingan . Statistical analysis using the general linear model (GLM), Friedman test, one-way ANOVA and further processed using MINITAB V.15, SPSS V.17 and Microsoft Office Excel 2007. The research results obtained the following conclusions: 1. Singing dancing influence mental workload reduction greater than stretching on the motif of buketan about 50% and 45% for kawung or average decrease for the both motive of about 48%, thus it can be concluded that the atmosphere was more relaxed during a rest break to make the mental workload is becoming increasingly declining. the higher needs for skill, precision and concentration, then mental workload will be getting high, but increased mental workload on concentration and greater precision than with skill, with an average of mental workload on kawung around 7% higher than the buketan motif. 2. Singing dancing and stretching treatment was able to decrease the discomfort on the part of the human body (neck and shoulders; spine; hand; the lower body) and a decrease in discomfort at the treatment the greatest singing dancing on the motif of buketan about 16% larger compared to the stretching, kawung in about 18% compared with stretching or average for both motive of around 17%, thus it can be concluded that the atmosphere was more relaxed and sense of inconvenience on the human body will also be progressively decreased. 3. Singing dancing provides enhanced quality of pencantingan marked with the sigma level of around 4% higher than stretching on the motif of buketan and 2% higher against stretching on kawung or average for both motive of 3%, so that it can be concluded that declining mental workload during a rest break it will have an impact on the increasing quality of the products. Decrease in the number of defects and improvement of the quality of pencantingan larger on jobs that require skill compared to the concentration and precision, it is characterized by the sigma level motif buketan about 6% greater than kawung, and on a number of flawed kawung around 120% larger compared to the buketan motif. 4. The average increase in productivity for the treatment pencantingan singing dancing around 15% of stretching, so that it can be concluded that the atmosphere was more relaxed during a rest break, would further enhance arousal, accelerate the production process (pencantingan) and further improve the productivity pencantingan . Increased productivity for work that requires more skill, their productivities are higher compared to more job requires concentration and precision, it is characterized by productivity pencantingan buketan motives higher than kawung with differences about 25% higher compared to kawung .

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DES/746.662/HUT/p/061401102
Subjects: 700 The Arts > 746 Textile arts > 746.6 Printing, painting, dyeing
Divisions: S2/S3 > Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 02 Jul 2014 09:41
Last Modified: 02 Jul 2014 09:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161354
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item