Suplementasi Kuning Telur dalam Pengencer CEP-2 terhadap Kualitas dan Integritas Membran Spermatozoa Sapi selama Penyimpanan pada Suhu 4-5ºC

Ducha, Nur (2012) Suplementasi Kuning Telur dalam Pengencer CEP-2 terhadap Kualitas dan Integritas Membran Spermatozoa Sapi selama Penyimpanan pada Suhu 4-5ºC. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pengembangan metode penyimpanan spermatozoa bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan IB. Penyimpanan dalam refrigerator dapat dijadikan altenatif untuk Negara atau daerah dengan keberadaan nitrogen cair yang tidak kontinyu, sehingga metode pembekuan sulit dilakukan. Verberckmoes et al. (2004) telah mengembangkan pengencer CEP-2 untuk penyimpanan semen sapi pada suhu refrigerator dengan komposisi ion, pH, osmolaritas meniru kondisi plasma kauda epididimis sapi untuk penyimpanan pada suhu refrigerator. Dalam pengencer juga membutuhkan komponen krioprotektan ekstraseluler yang dapat memberikan perlindungan terhadap spermatozoa selama penyimpanan. Spermatozoa dapat mengalami perubahan struktur maupun fisiologis yang disebabkan akibat pengaruh cold shock dan keberadaan radikal bebas (ROS), oleh karena itu dalam pengencer harus ada komponen krioprotektan ekstraseluler. Kuning telur telah lama digunakan dalam pengencer semen karena dapat mempertahankan kualitas spermatozoa selama penyimpanan, baik pada sapi (Graham and Foote, 1987), kambing (Zhao et al. , 2009) maupun kuda (Filho et al ., 2009). Komponen LDL dalam kuning telur telah mampu mengikat protein BSP dalam seminal plasma (Bergeron and Manjunath 2006; Amirat et al ., 2007), sehingga mencegah hilangnya beberapa lipid dan kolesterol. Penelitian pengaruh penambahan kuning telur dalam pengencer terhadap perlindungan spermatozoa dari pengaruh ROS belum banyak dilakukan, khususnya dalam pengencer CEP-2 belum pernah dilakukan. Peranan kuning telur terhadap perlindungan spermatozoa dari keberadaan ROS masih belum jelas. Keberadaan ROS selama penyimpanan dapat menyebabkan oksidasi komponen sel baik lipid, protein maupun asam nukleat, sehingga menyebabkan kerusakan sel. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peranan perlindungan kuning telur dalam pengencer CEP-2 terhadap spermatozoa sapi Limousin dalam kaitannya dengan keberadaan ROS selama penyimpanan pada suhu 4-5ºC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kuning telur pada pengencer CEP-2 berpengaruh terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa Limousin selama penyimpanan pada suhu 4-5°C. Konsentrasi kuning telur terbaik adalah 20% dalam mempertahankan motilitas (44.25 ± 3.92%) dan viabilitas (87.46 ± 5.40%) spermatozoa sapi Limousin setelah penyimpanan delapan hari pada suhu 4-5°C. Penambahan kuning telur 20% menurunkan pH CEP-2 sehingga mendekati keadaan pH di epididimis, sedangkan osmolaritas CEP-2 menjadi meningkat, mampu memberikan perlindungan spermatozoa terhadap ROS yang ditandai dengan peningkatan aktivitas SOD, sedangkan kadar MDA juga meningkat yang disebabkan karena terjadi peroksidasi lipid pada komponen lipid dalam kuning telur, memberikan perlindungan integritas membran (77.94 ± 2.90%), dan mempertahankan status fisiologi yaitu tidak terkapasitasi (59.66 ± 9.57%), terkapasitasi (38.74 ± 4.86%) dan reaksi akrosom (1.59 ± 0.67%), mempertahankan keutuhan ultrastruktur spermatozoa sapi Limousin , .mampu mempertahankan kemampuan spermatozoa sapi Limousin memfertilisasi oosit (74.29 ± 4.95%) setelah spermatozoa disimpan selama delapan hari pada suhu 4-5°C. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kuning telur dalam pengencer CEP-2 dapat memberikan perlindungan spermatozoa sapi Limousin baik motilitas, viabilitas, integritas membran, ultstruktur dan status kapasitasi akrosom dari pengaruh ROS setelah penyimpanan pada suhu 4-5ºC sehingga kemampuan memfertlisasi oosit dapat dipertahankan.

English Abstract

Method of spermatozoa storage method is developed to facilitate artivicial insemination application. Spermatozoa storage in refrigerator can be alternative mainly for country or areas without availability of liquid nitrogen continuously, so that frozen method is difficulty done. Verbeckmoes et al . (2004) have developed CEP-2 extender for bovine semen that stored at refrigerator temperature with ions composition, pH, and osmolarity that emulate condition in cauda epidydimal plasma of bovine for storage in refrigerator temperature. An extender of semen required extracellular cryoprotectan which can give protection for spermatozoa during storage. Spermatozoa can experience structure and physiology change, caused cold shock and free radical (reactive oxygen species/ROS), so that in extender must be added component of extracellular cryoprotectan. Egg yolks have long been used in semen extender because can maintenance spermatozoa quality during storage in bovine (Graham and Foote, 1987), goat (Zhao et al. , 2009), or horse (Filho et al ., 2009). Componen of low density lipoprotein (LDL) in egg yolk can bind bovine seminal plasma (BSP) protein in semen (Bergeron and Manjunath 2006; Amirat et al ., 2007), so that prevent to loss many lipid and cholesterol. Research of effect egg yolk in extender for spermatozoa protection from ROS is limited, especially research in CEP-2 extender not yet done. Role of egg yolk to protect spermatozoa from ROS is unclear. Existance of ROS during storage can cause oxidation for cell component, that is lipid, protein or nucleic acid, so that cause cell damage. The aims of this research are to study role off egg yolk for spermatozoa protection during storage in CEP-2 extender at refrigerator temperature from existence of ROS. The result of research showed that addition of egg yolk in CEP-2 extender effected for spermatozoa motility and viability during storage at 4-5ºC temperature. The best concentration of egg yolk were 20% to protect spermatozoa motility ((44.25 ± 3.92%), and viability (87.46 ± 5.40%) of Limousin bull after storage 8 days at 4-5ºC temperature. Addition of 20% egg yolk have decreased pH of CEP-2 extender, so that equivalent with pH condition in epidydimis plasma, whereas osmolarity of CEP-2 extender increased. 20% egg yolk in CEP-2 extender can be protection spermatozoa from ROS with characteristic occurred increasing of SOD activity, whereas MDA was increasing which caused peroxidation lipid on lipid component from egg yolk; gived protection of membrane integrity (77.94 ± 2.90%); protectec physiology condition which were not capacitation (59.66 ± 9.57%), capacition (38.74 ± 4.86%), acrosome reaction (1.59 ± 0.67%); protectec spermatozoaatozoa ultrastructure of Limousin bull; and protectec spermatozoa ability to fertilize oocyte (74.29 ± 4.95%) after spermatozoa were stored at 4-5ºC during 8 days. Resume of this research were egg yolk in CEP-2 extender can give to protect spermatozoa of Limousin bull, that is motility, viability, membrane integrity, ultrastructure and acrosome capacitation status from effect ROS during storge at 4-5ºC temperature, so that can maintenance fertilizing ability to oocyte.

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DES/599.642/DUC/s/061302617
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 599 Mammalia (Mammals) > 599.6 Ungulates
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 09 May 2014 13:53
Last Modified: 09 May 2014 13:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161040
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item