Daya Saing Daerah Tujuan Wisata (Studi Kasus Rendahnya Daya Saing Taman Wisata Alam Kawah Ijen Banyuwangi)

Riyadi, Slamet (2012) Daya Saing Daerah Tujuan Wisata (Studi Kasus Rendahnya Daya Saing Taman Wisata Alam Kawah Ijen Banyuwangi). Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan memahami : (1) sedikitnya jumlah kunjungan dan rendahnya daya saing TWA Kawah Ijen sebagai daerah tujuan wisata Banyuwangi, (2) Karakteristik TWA Kawah Ijen sebagai daerah tujuan wisata Banyuwangi tidak mengalami perubahan, (3) Menentukan Strategi yang tepat guna meningkatkan Daya Saing. Setting penelitian adalah TWA Kawah Ijen Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan pendekatan postpositivist dengan desain penelitian studi kasus interpretatif tipe `single case`. Analisis yang digunakan Model Interaktif dari Milles dan Huberman. Temuan penting dalam penelitian ini adalah : (1) Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen sebagai daerah tujuan wisata Banyuwangi sangat mempesona yaitu memiliki keindahan alam dan keunikan, akan tetapi jumlah pengunjung sedikit dan daya saingnya rendah. Sedikitnya jumlah kunjungan disebabkan TWA Kawah Ijen memiliki karakteristik sebagai wisata minat khusus yaitu khusus wisatawan yang senang akan petualangan, dimana untuk mencapai Kawah dibutuhkan perjuangan yang sangat berat. Rendahnya daya saing disebabkan karena faktor penentu daya saing di TWA Kawah Ijen kurang baik. (2). Penyebab tidak berubahnya karakteristik TWA Kawah Ijen Banyuwangi dikarenakan aspek manajerial yang dimiliki pimpinan (komunikasi tidak efektive dan komitmen tidak terbentuk) antara Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA ) sebagai pengelola TWA Kawah Ijen dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi. Kedua lembaga tersebut berjalan sendiri-sendiri. (3). Strategi Niche Market (Ceruk Pasar) dan Marketing Mix dapat meningkatkan daya saing, (4) Resource - Based View (RBV) digunakan untuk menentukan kemampuan bersaing TWA Kawah Ijen dengan memanfaatkan sumberdaya alam dan keunikan yang dimiliki serta meningkatkan kapabilitasnya. Kompetensi inti (sumberdaya alam dan keunikan) harus tetap terjaga sebagai daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi daerah tujuan wisata. (5) Destination Management Organization (DMO) sebagai tata kelola daerah tujuan wisata belum diterapkan pada TWA Kawah Ijen Banyuwangi, akan tetapi dengan menghadirkan konsep DMO pada TWA Kawah Ijen Banyuwangi diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan meningkatkan daya saing. Kesuksesan penerapan konsep tersebut mensyaratkan adanya realisasi kerjasama tim (bukan hanya wacana) antar seluruh pihak yang terkait dengan industri pariwisata.

English Abstract

This research aims at revealing and examining: (1) Low number of visitors and low competition level of Ijen Crater Tourism Resort in Banyuwangi; (2) Characteristic stagnancy of Ijen Crater Tourism Resort in Banyuwangi; (3) The best strategy to rise competition level of Ijen Crater Tourism Resort in Banyuwangi. The research is conducted in Ijen Crater Tourism Resort in Banyuwangi using Positivistic Approach. This research is designed to apply interpretative study case, particularly single case interpretative study case. Additionally, Milles` and Huberman`s Interactive Model is used in the analysis. The prominent findings of this research are: (1) Ijen Crater Tourism Resort is beautiful and unique, but the number of visitors and its competition level are relatively low. The low number of visitors is due to its characteristic which belongs to special tourism destination which is only for those who love adventure. Moreover, the location is very difficult to reach. The low competition level is resulted from unsupportive influential factors; (2) Characteristic stagnancy of Ijen Crater Tourism Resort is triggered by managerial aspect, in which the communication between Department of Natural Resources Conservation or Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), as the management, and Indonesia Culture and Tourism Ministry is not effective; (3) Niche Marketing Strategy and Marketing Mix can be effectively used to rise the competition level; (4) Resource-Based View (RBV) is applied to determine competition level of Ijen Crater Tourism Resort by using its natural resources, uniqueness, and capability. Its natural resources and uniqueness, which are the core competencies, must be well maintained as the strongest factors to attract visitors; (5) Destination Management Organization (DMO) as a means of tourim resorts management is not yet applied in the management of Ijen Crater Tourism Resort. The application of the management system is expected to rise number of visitors and competition level of Ijen Crater Tourism Resort. The success of the application requires a good team work of related stakeholders in tourism industry.

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DES/338.479 1/RIY/d/061204267
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.4 Secondary industries and services
Divisions: S2/S3 > Doktor Kimia, Fakultas MIPA
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 30 Jan 2013 16:08
Last Modified: 30 Jan 2013 16:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160800
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item