Pengaruh Pemaparan Subkronis Insektisida Transfluthrin Perinhalasi Terhadap Kadar Α-Msh Dan Histopatologi Pankreas Pada Tikus Rattus Norvegicus Strain Wistar

Islamiah, Ahadini (2016) Pengaruh Pemaparan Subkronis Insektisida Transfluthrin Perinhalasi Terhadap Kadar Α-Msh Dan Histopatologi Pankreas Pada Tikus Rattus Norvegicus Strain Wistar. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Latar Belakang: Bahan kimia di lingkungan dapat menjadi endocrine-disrupting chemicals (EDC) yang mengancam kesehatan manusia. Transfluthrin merupakan insektisida fast acting dari golongan pyrethroid, yang diduga berpengaruh terhadap berbagai sistem tubuh dan berkaitan dengan obesitas. Kadar α-MSH (α-melanocyte stimulating hormone) sebagai peptida anorexigenic dan perubahan histologi pankreas merupakan penanda untuk mengetahui terjadinya obesitas akibat EDC. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh paparan subkronis transfluthrin perinhalasi terhadap kadar α-MSH dan perubahan histopatologi pankreas. Metode: Penelitian eksperimental menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus strain Wistar) yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu: kontrol negatif (tikus tanpa perlakuan), kontrol positif (tikus yang dipapar pelarut n-hexana), serta kelompok yang dipapar transfluthrin subkronis perinhalasi selama 60 hari, dengan dosis: perlakuan 1 0,1mg/ml, perlakuan 2 0,2mg/ml, dan perlakuan 3 0,4mg/ml. Kadar α-MSH diukur dengan metode ELISA. Perubahan histopatologi pankreas berupa derajat infiltrasi seluler pada islet pankreas (skala 0-5), edema (skala 0-3), hemorrhage(skala 0-3), fat infiltration (skala 0- 4), inflamasi dan infiltrasi perivaskuler (skala 0-3) diperiksa dengan menggunakan mikroskop cahaya dan software Image Raster 3. Hasil: Rerata kadar α-MSH pada kelompok kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan 1, perlakuan 2 dan perlakuan 3 yaitu sebesar 1274,28ng/l; 3702,85ng/l; 1793,33ng/l; 1384,28ng/l; dan 1501,42ng/l. Perlakuan memberikan perbedaan yang bermakna terhadap rerata kadar α-MSH, yaitu pada kontrol positif dengan kontrol negatif dan setiap perlakuan transfluthrin (p 0,05). N-hexana menyebabkan peningkatan kadar α-MSH yang bermakna. Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dosis transfluthrin dengan kadar α-MSH (r=-0,233; p=0,323). Terdapat kecenderungan peningkatan kadar α-MSH pada paparan transfluthrin. Rerata skoring perubahan histopatologi pankreas (derajat infiltrasi seluler islet, edema, hemoragi, infiltrasi lemak, inflamasi dan infiltrasi perivaskular) pada kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan 1, perlakuan 2, dan perlakuan 3 yaitu 0,47; 0,53; 0,56; 0,51; dan 0,84. Terdapat perbedaan bermakna rerata skoring perubahan histopatologi yang bermakna (p 0,05) antara perlakuan 3 dengan kelompok lainnya. Terdapat korelasi bermakna antara dosis transfluthrin dengan perubahan histopatologi pankreas (r=0,628; p=0,003). Kesimpulan: Terdapat kecenderungan peningkatan rerata kadar α-MSH akibat pengaruh paparan transfluthrin perinhalasi. Paparan subkronis transfluthrin perinhalasi menyebabkan perubahan histopatologi pankreas yang bermakna. Pelarut n-hexana menyebabkan peningkatan rerata kadar α-MSH yang bermakna.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/FK/2016/615.9/041604375
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.9 Toxicology
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 29 Jun 2016 08:45
Last Modified: 29 Jun 2016 08:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160347
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item