Strategi Adaptasi Kesenian Jaranan Dalam Mengakomodasi Program Pengembangan Pariwisata Daerah (Kajian Semiotika Barthesian Pada Kesenian Jaranan “Sela Kencana” Di Kota Kediri)”

Ulum, MSyahrul (2016) Strategi Adaptasi Kesenian Jaranan Dalam Mengakomodasi Program Pengembangan Pariwisata Daerah (Kajian Semiotika Barthesian Pada Kesenian Jaranan “Sela Kencana” Di Kota Kediri)”. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kesenian jaranan Sela Kencana merupakan seni tari yang hidup dan berkembang di Kota Kediri dengan menggunakan unsur ndadi atau trance sebagai ciri khasnya. Di dalam era pemerintahan daerah seperti sekarang ini, kesenian tradisional tersebut diharuskan mengikuti kebijakan pemerintah daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi adaptasi kesenian jaranan Sela Kencana dalam mengakomodasi program pengembangan pariwisata daerah pada bingkai analisis semiotika Bar s. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif kemudian secara khusus peneliti menggunakan pendekatan penelitian analisis semiotika yang dikemukakan oleh Roland Bar s. Hal ini karena peneliti berusaha menginterpretasikan dan memaknai tanda-tanda untuk mempresentasikan pesan yang disampaikan dalam strategi adaptasi tersebut dengan menggunakan tatanan penandaan Roland Bar s. Teknik pengumpulan data di sini menggunakan teknik wawancara tidak terstandart, observasi partisipatif, studi pustaka, dan dokumentasi. Teori yang digunakan untuk menganalisis data yang terkumpul selama penelitian ini difokuskan kepada studi semiotika Roland Bar s. Hasil penelitian ini adalah eksistensi merupakan hasil akhir dari strategi adaptasi, beserta daya akomodasi kesenian jaranan Sela Kencana dalam menyikapi program pengembangan pariwisata daerah. Strategi adaptasi yang dilakukan oleh kesenian jaranan Sela Kencana mencakup adaptasi dalam bidang magis religius, koreografi, teknologi, dan ekonomi. Serangkaian bentuk adaptasi tersebut berdasarkan analisis semiotika Bar s semakin menunjukkan bahwa mereka tidak ingin dipandang sesuatu yang lain dengan masyarakat yang mereka tempati. Dalam arti sebagai upaya untuk mencari sebuah ruang kosong yang tersisa tempat di mana mereka berusaha membangun nilainya sendiri sekaligus menciptakan ruang negosiasi demi menunjukkan eksistensi mereka dalam program pengembangan pariwisata daerah. Pada perkembangan selanjutnya seiring dengan komodifikasi seni budaya menyebabkan kesenian jaranan menjelma dari tradisi dengan budaya tinggi (high culture) menuju budaya populer (pop culture), di mana dari kalangan orang tua, dewasa, maupun anakanak merasa puas menikmatinya. Budaya populer juga membuat konsumen atau pihak penyelenggara tidak perlu berpikir panjang karena tidak perlu menjalani berbagai ritual panjang yang berbelit-belit.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/793.319 598/ULU/s/2016/041616105
Subjects: 700 The Arts > 793 Indoor games and amusements > 793.3 Social, folk, national dancing
Divisions: S2/S3 > Magister Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 13 Jun 2017 10:21
Last Modified: 13 Jun 2017 10:21
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160310
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item